TRIBUNTRAVEL.COM - "Dari sekam jadi intan." Pepatah ini sangat tepat untuk menggambarkan perjalanan sebuah kampung wisata yang sebelumnya hanyalah kawasan kumuh. Namun, melalui tekad dan kerja keras para warganya dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, kampung ini berhasil bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik serta menjadi bukti nyata dari upaya keberlanjutan lingkungan.
Kampung tersebut adalah Kampung Wisata Oase Ondomohen yang terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Ondomohen Magersari V RT 08 RW 07, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Meskipun hanya dihuni oleh sekitar 35 Kepala Keluarga (KK), kreativitas para warganya patut diacungi jempol. Jumlah penduduk yang sedikit tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk berinovasi dan mengembangkan kampung ini.
Endang Sriwulansari, Kader Kampung Wisata Oase Ondomohen sekaligus Ketua Kampung Sayur Oase Ondomohen, berbagi ceritanya kepada Surya.co.id dalam sebuah wawancara pada Senin (17/1/2022). Ia mengungkapkan bagaimana perjuangan warga dalam mengubah lingkungan tempat tinggal mereka, yang dulunya dikenal sebagai "kampung kumuh," menjadi area yang lebih layak huni.
Awalnya, warga berinisiatif untuk memperindah lingkungan tempat tinggal mereka dengan menanam berbagai jenis tanaman serta lebih peduli terhadap pemilahan sampah. Dengan semangat gotong royong, warga Kampung Ondomohen bahu-membahu membersihkan area sekitar, hingga akhirnya berhasil mengubah lingkungan mereka menjadi hijau dengan beragam tanaman hias dan sayuran.
Inovasi mengubah selokan menjadi kolam budi daya ikan
Selain mempercantik lingkungan dengan beragam jenis tanaman, warga juga melakukan inovasi tambahan, seperti mengubah selokan menjadi kolam budi daya ikan lele, nila, dan beberapa jenis ikan lainnya.
"Di sini ada selokan panjangnya 30 meter. Nah, kita juga beri sekat tiap empat meter. Ada bak kontrol biar bersih dan seterusnya," cerita Endang mengenai selokan yang digunakan untuk budi daya ikan.
Baca juga: Wisata Ramah Lingkungan? Yuk, Kunjungi Wisata Edukasi Pengolahan Limbah di Karawang!
Ia juga menyebutkan bahwa aksi positif yang dilakukan oleh warga ini telah membuat Kampung Ondomohen makin terkenal, hingga menarik perhatian berbagai instansi pemerintahan dan universitas.
Tak hanya itu, beberapa perusahaan BUMN juga turut berkontribusi dalam membangun kampung ini melalui program CSR mereka, salah satunya dengan menyediakan instalasi Pengolahan Air Limbah (PAL). Melihat perkembangan ini, Endang pun berupaya untuk menjadikan Kampung Ondomohen sebagai kampung wisata.
Hasilnya pun berbuah manis. Kampung ini berhasil menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah, termasuk juga wisatawan mancanegara. Agar lebih dikenal, kampung ini akhirnya berganti nama menjadi Kampung Wisata Oase Ondomohen.
Konsep urban farming di rumah warga
Pengunjung yang datang ke kampung ini dapat melihat secara langsung penerapan konsep urban farming di rumah-rumah warga. Konsep ini memberikan berbagai manfaat positif, antara lain tanaman yang tidak hanya menambah kesejukan dengan menghasilkan oksigen dan memperindah lingkungan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
"Ini di pot ada paprika, daun bawang, cabai, kangkung, dan bayam Brasil. Pot sebagai media tanam," ucap Yani, seorang warga di Kampung Wisata Oase Ondomohen.
Saat menelusuri area kampung ini, pengunjung akan merasakan udara yang sejuk berkat sebagian warga yang menanam berbagai pohon tinggi untuk melindungi rumah mereka dari panas matahari.
Inovasi yang berfokus pada kelestarian lingkungan serta keasrian ini telah membawa Kampung Wisata Oase Ondomohen meraih berbagai penghargaan. Salah satunya adalah Kampung Berseri Astra (KBA), yang didapat berkat kreativitas warganya dalam mengelola sampah dan limbah rumah tangga.
Kampung Wisata Oase Ondomohen adalah destinasi ideal bagi siapa pun yang ingin memahami atau mendalami konsep urban farming di lingkungan rumah. Namun, bagi yang sekadar mencari tempat nyaman untuk bersantai dan menghindari kebisingan kota metropolitan, kampung ini juga menjadi pilihan yang tepat.
Baca juga: Taman Gubang: Destinasi Wisata Ramah Lingkungan yang Berasal dari Kerusakan Alam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.