Breaking News:

Lintang Kejora, Inovasi Kain Jumputan Solo yang Mendunia

Rina Sulistyaningsih (49), sosok di balik kesuksesan Lintang Kejora, memulai perjalanannya dengan kecintaannya terhadap kain jumputan. 

|
Istimewa
Pembuatan tas lintang kejora di rumah produksi kawasan Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Di kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya di kawasan Kampung Baru, terdapat sebuah rumah produksi kecil yang dikenal luas di pasar internasional. 

Galeri Lintang Kejora, meskipun terlihat sederhana dari luar, memiliki daya tarik yang luar biasa di dalamnya. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Solo, Jawa Tengah, Jelajahi Solo Safari hingga Pasar Triwindu

Rina Sulistyaningsih (49) kiri, bersama produk-produk Lintang Kejora, berawal dari hobi, sekarang berubah menjadi bisnis yang menguntungkan dan go Internasional.
Rina Sulistyaningsih (49) kiri, bersama produk-produk Lintang Kejora, berawal dari hobi, sekarang berubah menjadi bisnis yang menguntungkan dan go Internasional. (Istimewa)

Baca juga: Itinerary Banyumas & Purwokerto 3 Hari 2 Malam dari Solo, Kunjungi Baturraden hingga Cicipi Mendoan

Di tempat ini, berbagai produk unik seperti dompet, tas, dan pouch dihiasi dengan kain jumputan khas Solo yang memikat. 

Lintang Kejora, yang berawal sebagai usaha rumahan, kini telah berkembang pesat menjadi satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sukses menembus pasar global.

Baca juga: Galeri Lokananta di Solo, Jawa Tengah: Cek Lokasi, Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Baca juga: Sejarah Galantin Solo yang Legendaris, Hidangan dari Prancis yang Sering Hadir saat Hajatan

Dari Hobi Menjadi Bisnis Sukses yang Mendunia

Rina Sulistyaningsih (49), sosok di balik kesuksesan Lintang Kejora, memulai perjalanannya dengan kecintaannya terhadap kain jumputan. 

Pada 2015, ia mulai mencoba membuat dompet kecil dari kain perca yang ia dapatkan dari penjahit lokal. 

Tanpa disangka, produk sederhana yang awalnya hanya untuk iseng ini berhasil menarik perhatian banyak orang. 

Dari situ, ia pun memutuskan untuk mengembangkan usahanya secara lebih serius.

“Awalnya saya hanya coba-coba, dan sekarang produk kami bisa dikenal di luar negeri,” ujar Rina mengenang perjalanan awalnya yang penuh perjuangan.

2 dari 4 halaman

Dengan ketekunan dan kreativitas, Rina akhirnya memperkenalkan berbagai produk berbahan kain jumputan, seperti sling bag, ransel, tas, dan berbagai produk lain yang menggabungkan kain jumputan dengan kain goni. 

Setiap produk yang dihasilkan tidak hanya berfungsi praktis sebagai barang sehari-hari, tetapi juga membawa pesan budaya yang kuat melalui motif tradisionalnya. 

Harga produk Lintang Kejora, yang berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 500.000, membuatnya menjadi pilihan yang terjangkau dan menarik bagi berbagai kalangan, baik di pasar lokal maupun internasional.

Baca juga: Itinerary Jepara 3 Hari 2 Malam dari Solo, Cobain Serunya Jepara Ourland Park

Melebarkan Sayap ke Pasar Global: Lintang Kejora Menembus Singapura dan Belgia

Tidak hanya dikenal di pasar lokal, Lintang Kejora kini berhasil menembus pasar internasional dengan produk-produk unggulannya.

Setelah menarik perhatian pelanggan dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Bali dan Kalimantan Selatan, produk Lintang Kejora juga berhasil dipasarkan di luar negeri, khususnya Singapura.

"Produk kami yang paling diminati di Singapura adalah tas kecil, pouch, dan dompet yang dipadukan dengan kain goni dan jumputan khas Solo," kata Rina, menggambarkan produk unggulan yang banyak digemari konsumen di Singapura.

Keberhasilan ekspor Lintang Kejora ke Singapura tidak datang begitu saja. 

Rina memulai perjalanan internasionalnya dengan mengikuti program business matching (BM), yang memungkinkan produknya dievaluasi dan dinilai oleh para buyer. 

Setelah pengiriman katalog produk dan seleksi awal, Lintang Kejora pun lolos ke tahap presentasi, di mana produk-produk unggulan seperti knotbag dan totebag diperkenalkan kepada pasar Singapura.

3 dari 4 halaman

“Setelah itu, kami mengirimkan sampel produk, dan buyer dari Singapura mulai merasa cocok dengan desain sederhana yang elegan. Mereka pun mulai melakukan pemesanan,” ujar Rina dengan senyuman. 

Sejak pengiriman pertama di tahun 2022, produk Lintang Kejora terus mendapatkan tempat di hati konsumen Negeri Singa. 

Hingga 2024, produk-produknya tetap diminati berkat desain yang simpel, praktis, namun tetap berkelas.

Selain sukses menembus pasar Singapura, Lintang Kejora juga berhasil merambah pasar Eropa, tepatnya di Belgia. 

Cerita ekspor Lintang Kejora ke Belgia memiliki kisah yang cukup unik. 

Keberhasilan ini bermula dari kunjungan seorang buyer asal Belgia yang tertarik dengan produk Lintang Kejora saat berkunjung ke Jogja dan Solo pada awal tahun 2024. 

Setelah melihat-lihat produk di galeri, mereka memutuskan untuk membeli beberapa produk untuk dipajang di toko mereka di Belgia. 

Tak disangka, produk yang dipajang ini berhasil menarik perhatian konsumen lokal di Belgia.

Melihat respon positif dari konsumen Belgia, buyer tersebut pun memutuskan untuk melakukan pemesanan ulang secara pre-order. 

Sejak itu, Lintang Kejora telah mengirimkan empat kali pesanan ke Belgia sepanjang tahun 2024. 

4 dari 4 halaman

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia, dengan desain yang tepat, mampu bersaing di pasar global, bahkan di pasar yang sangat kompetitif seperti Eropa.

Display tas lintang kejora di salah satu toko fashion di Belgia.
Display tas lintang kejora di salah satu toko fashion di Belgia. (Istimewa)

Pemanfaatan Strategi Digital untuk Memperluas Jangkauan Pasar

Keberhasilan Lintang Kejora dalam menembus pasar internasional tidak lepas dari penerapan strategi pemasaran digital yang efektif. 

Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan berbagai e-commerce, Rina berhasil memperluas jangkauan pasarnya secara global. 

Pendekatan ini memungkinkan Lintang Kejora untuk menjangkau konsumen dari berbagai negara tanpa batasan geografis, serta mempromosikan produk-produk mereka kepada audiens yang lebih luas.

Selain itu, Rina juga memperhatikan pentingnya mengoptimalkan pemasaran melalui platform digital untuk memaksimalkan penjualan. 

Dengan pembaruan rutin tentang produk baru dan pemanfaatan iklan berbayar, Lintang Kejora dapat menjangkau konsumen yang lebih spesifik dan menyesuaikan dengan tren pasar global. 

Hal ini terbukti efektif, karena produk-produk mereka semakin diminati di luar negeri, terutama di pasar Singapura dan Belgia.

Inovasi dan Keberlanjutan Bisnis yang Berfokus pada Budaya Lokal

Keberhasilan Lintang Kejora juga tidak terlepas dari upaya Rina untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk yang tetap relevan dengan tren pasar global. 

Meskipun menggunakan kain jumputan sebagai bahan dasar, Rina tidak berhenti untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi bahan lain, seperti kain goni dan bahan modern lainnya, untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen modern tanpa menghilangkan nilai budaya yang terkandung dalam setiap motif kain jumputan.

“Untuk menjaga keberlanjutan bisnis, kita harus terus berinovasi. 

Namun, saya juga tidak ingin melupakan akar budaya yang menjadi ciri khas produk kami. Kain jumputan Solo adalah warisan budaya yang harus terus dipertahankan,” kata Rina. 

Inovasi ini memberikan keuntungan kompetitif bagi Lintang Kejora, karena mereka berhasil menciptakan produk yang unik, tidak hanya dari segi desain, tetapi juga dari segi bahan dan proses pembuatannya yang masih menjaga kearifan lokal.

Menginspirasi UMKM Lokal untuk Berkompetisi di Pasar Global

Kesuksesan Lintang Kejora kini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Rina, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak pelaku UMKM lainnya, terutama di Solo dan sekitarnya. 

Melalui perjuangannya, Rina membuktikan bahwa usaha kecil yang dimulai dengan cinta terhadap budaya lokal bisa berkembang dan bersaing di pasar internasional. 

Bagi Rina, kunci utama kesuksesan adalah ketekunan, inovasi, dan kemauan untuk belajar.

“Produk lokal Indonesia sebenarnya punya daya saing yang sangat kuat. 

Asalkan kita terus berinovasi, belajar, dan tidak takut untuk mencoba hal baru, peluang pasar internasional akan terbuka lebar,” ujar Rina.

Kini, Lintang Kejora telah menjadi contoh sukses bagaimana produk lokal bisa mencapai pasar global. 

Usaha kecil dengan sentuhan budaya lokal yang kuat dapat berkembang menjadi kekuatan besar yang diakui di pasar dunia. 

Rina Sulistyaningsih dan Lintang Kejora membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan global, serta menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh produk lokal Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunshopping.com dengan judul Kain Jumputan Solo Mendunia Berkat Sentuhan Inovasi Lintang Kejora

Selanjutnya
Tags:
Jawa TengahSoloLintang KejoraMataLokalUMKMCenderaloka
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved