TRIBUNTRAVEL.COM - Kisah viral seorang siswi dimarahi kepala sekolah (Kepsek) gegara jualan kue di sekolah.
Bukan tanpa alasan, kepala sekolah tersebut memarahi siswi itu lantaran menyebabkan antrean panjang di luar kelas.
Baca juga: Viral Bocah SD Berangkat Sekolah Naik Perahu, Ternyata Tak Ada Akses Darat
Diketahui, kepala sekolah itu memang tidak suka jika murid lain mengantre panjang di luar kelas untuk membeli kue siswi tersebut.
Oleh karenanya, kepala sekolah memarahi siswi yang berjualan karena sebabkan antrean panjang.
Padahal, berkat jualan kue di sekolah, siswi itu bisa mendapatkan omset hingga Rp 1 juta sehari.

Baca juga: Viral Wali Murid SD Protes gegara Anaknya Gak Naik Kelas karena Punya Karakter Pendiam
Namun kini ia harus berhenti.
Kisah ini dibagikan oleh ibunda gadis tersebut, Huspalita Hussain Arif melalui akun Facebook-nya.
Huspalita merupakan seorang pengusaha yang menjual kue di Malaysia.
Baca juga: Viral Guru Ubah Ruang Kelas Jadi Kolam Renang, Wujudkan Mimpi Murid yang Gak Pernah Berenang
Wanita 42 tahun itu mengungkapkan putrinya, Hessa Ardinee Mohamed Airee (12) selalu membawa kue dagangannya ke sekolah.
Kue-kue tersebut ludes terjual setiap harinya.
Uang yang terkumpul dari hasil penjualan akan selalu sesuai dengan jumlah kue yang terjual.

Baca juga: Terungkap Alasan Aksi Mulia Dosen yang Bawa Pedagang Siomay Masuk Kelas & Traktir Mahasiswanya
Hessa mengatakan bahwa dia tidak tahu cara menghitung uang dan dia tidak pandai berbisnis.
Huspalita berkata dirinya sempat terkejut mengetahui kue itu ludes terjual mengingat putrinya sosok yang pemalu.
Namun, Huspalita mengatakan putrinya baru-baru ini memutuskan berhenti menjual kue di sekolahnya.
Hal itu lantaran Kepala Sekolah menegurnya karena melakukan bisnis di sekolah.
"Kepala sekolah ingin melaporkan Hessa kepada guru.
Kepala sekolah marah karena siswa mengantre di luar kelas untuk membeli kue.
Namun, Hessa mengatakan bahwa ada juga guru yang membeli kue lembut darinya.” ujar Huspalita, melansir dari TribunTrends.
Hessa nampaknya sempat berpikir dua kali untuk berhenti berjualan.
Sementara itu, ibunya berencana untuk menjual kue dalam jumlah yang lebih sedikit.
Pasalnya, ia merasa akan sia-sia jika ia tidak meneruskan penjualan kue tersebut.
Hessa mengatakan dirinya merasa sangat senang saat berjualan kue karena semua orang mengenalnya karena hal itu.
Namun di sisi lain, ia juga merasa cemas karena popularitas barunya.
Belum lagi, ibunya justru dituding melakukan eksploitasi pada putrinya.
Baca juga: Bule Nekat Buka Kelas & Jadi Guru Yoga Ilegal di Bali, Kini Dideportasi Serta Masuk Daftar Cekal
Tonton juga:
Kisah lain - Sebelumnya juga viral seorang pelajar SMA membagikan kesehariannya saat berjualan risol di sekolah.
Melalui akun Tiktok @afdlht, pemilik akun tersebut mengunggah momen saat berjualan di kelasnya.
Dalam keterangan video yang diunggah, ia mengaku senang saat jualannya itu laris manis diborong oleh teman-temannya.
Kini, video itu pun viral di Tiktok dan telah dilihat 13 juta pengguna.
Rupanya, ia adalah Ahmad Fadilah Thorik siswa SMAN 1 Natar, Lampung.
Rupanya, Fadil sudah berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Berbekal dari video di YouTube ia pun bisa membuat risol sendiri.
Meski dagangannya selalu habis, namun Fadil mengaku sempat merasa malu.
"Jujur awal awal aku malu, takut banget ga laku, tapi sekarang udah biasa kok mungkin karena sudah terbiasa. Untuk bagi waktu itu, aku gak setiap hari jualan. Biasanya aku jualan 2-3 hari seminggu," kata Fadil, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Fadil mengaku terinsipirasi dari kakaknya yang juga berjualan saat kuliah.
Uang dagangan kakaknya itu, ia gunakan untuk membeli makan dan bensin.
"Dari situ aku terinspirasi dan kemudian berlanjut sampai SMP aku juga masih jualan pempek. Bedanya aku waktu SMP ini jualin punya orang. Jadi aku cuma ambil untung Rp10 ribu sampai Rp20 ribu perhari. Waktu SMP itu uang yang cukup besar bagi aku," katanya.
Dikatakan Fadil, ia mulai berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Saat pertama kali jualan, Fadil mulanya menjajakan pempek dan juga pisang cokelat di sekolah.
Tak heran, dilihat dari berbagai kontennya di TikTok, tangan Fadil nampak lihai dalam membuat risol.
Namun beberapa waktu terakhir ini ia mengaku sudah jarang membawa risol jualannya itu lantaran banyaknya tugas sekolah yang harus dikerjakan.
Sehingga ia harus pandai membagi waktu dan sekolah tetap menjadi fokus utamanya.
Fadil mengatakan lebih sering membuat risol mayo di akhir pekan karena sekali membuat bisa jadi 100 potong.
"Modalnya Rp100 ribu bisa jadi 100 risol yang dijual untuk dua hari. Hari pertama aku bawa 50 pcs untuk balikin modal, hari kedua aku bawa 50 pcs untuk untungnya,"
"Waktu goreng risol aku mulai dari jam 5. Jadi bangun tidur jam setengah 5 lanjut salat, gosok seragam sekolah, siapin pelajaran terus baru goreng risol," ujarnya, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dapat Rp 1 Juta Sehari, Siswi SMP Dimarahi Kepsek karena Jualan Kue, Sebabkan Antrean di Luar Kelas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.