Breaking News:

Viral Wali Murid SD Protes gegara Anaknya Gak Naik Kelas karena Punya Karakter Pendiam

Orangtua murid yang hadir bersama saudaranya itu mengajukan protes kepada pihak sekolah lantaran anaknya tidak naik kelas.

Editor: Nurul Intaniar
Tribunnews.com
Ilustrasi murid Sekolah Dasar (SD) pakai sragam merah putih. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Insiden cukup mengejutkan terjadi di dunia pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sulawesi Selatan.

Belum lama ini Yasruni, seorang wali murid SD di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral setelah melayangkan protes kepada pihak sekolah.

Baca juga: Viral Guru Ubah Ruang Kelas Jadi Kolam Renang, Wujudkan Mimpi Murid yang Gak Pernah Berenang

Bukan tanpa alasan, wali murid itu mengaku terkejut mengetahui anaknya tidak naik kelas.

Hal itu diketahuinya saat pengambilan hasil nilai akhir atau raport di SDN 240 Pinrang pada Sabtu (22/6/2024).

Kolase foto wali murid protes pada pihak sekolah gegara anaknya tidak naik kelas karena punya karakter pendiam.
Kolase foto wali murid protes pada pihak sekolah gegara anaknya tidak naik kelas karena punya karakter pendiam. (Istimewa via TribunJateng.com)

Baca juga: Terungkap Alasan Aksi Mulia Dosen yang Bawa Pedagang Siomay Masuk Kelas & Traktir Mahasiswanya

Orangtua murid yang hadir bersama saudaranya itu mengajukan protes kepada pihak sekolah lantaran merasa tidak terima atas perlakuannya.

Padahal, menurutnya sang anak sudah pandai membaca - tapi tidak masuk akan kalau tidak naik kelas gegara memiliki karakter pendiam.

Baca juga: Video Viral di TikTok, Bendahara Kelas Tarik Uang Kas Pakai QRIS, Tinggal Scan Auto Bayar

Yap, hal itu disampaikan oleh guru SD bahwa murid tersebut tidak naik kelas karena memiliki karakter pendiam.

"Ketika saya mengambil rapor dan mengetahui anak saya tidak naik kelas, saya langsung memprotes keputusan sekolah," ujar Yasruni, Selasa (25/6/2024).

Yasruni menjelaskan bahwa saudaranya meminta penjelasan yang rasional mengenai alasan anaknya tidak naik kelas, dan mendesak agar keputusan tersebut ditinjau ulang.

Ilustrasi suasana ruang kelas untuk belajar siswa.
Ilustrasi suasana ruang kelas untuk belajar siswa. (Unsplash/Ivan Aleksic)

Ia mengaku tidak bisa menerima alasan bahwa anaknya tidak naik kelas hanya karena pendiam.

2 dari 4 halaman

"Alasan tersebut sangat tidak masuk akal," tambah Yasruni.

"Banyak siswa di sekolah ini yang belum bisa membaca tetapi tetap naik kelas."

"Masa hanya karena alasan pendiam di kelas tidak naik kelas, anak saya bisa membaca.

Ada murid tidak bisa membaca tetap naik kelas. Makanya saya komplain karena alasannya tidak masuk akal," ungkapnya.

"Pernah memang istri saya dipanggil ke sekolah, saya bilang bagaimana mau diubah jadi aktif kalau memang karakter anak memang pendiam begitu.

Mungkin gurunya tidak terima makanya dikasi tinggal kelas," lanjutnya.

Yusriani pun telah memindahkan anaknya ke sekolah lain setelah peristiwa itu.

Dia khawatir anaknya akan dibully jika masih tetap di sekolah yang lama.

Baca juga: Viral Siswa Pukul Guru usai Ditegur Merokok di Kelas, Dikeluarkan Sekolah & Menginap di Penjara

"Saya pindahkan anak saya karena pasti dia dibully kalau masih di situ sekolah," ujarnya.

Kabid Dikbud Pinrang Ridwan mengutarakan ada kesalahan informasi yang diterima oleh orang tua.

3 dari 4 halaman

Murid tersebut tetap naik kelas tetapi butuh pendampingan khusus selama empat bulan.

"Sabtu itu video saya lihat dan saya konfirmasi ke kepsek. Jadi itu bukan tidak naik kelas, hanya pembinaan empat bulan karena itu anak masuk kategori anak berkebutuhan khusus (ABK)," jelasnya.

Ridwan menambahkan pihaknya juga sudah memiliki solusi yakni anak tersebut akan pindah ke sekolah yang lain dan tetap naik kelas.

"Jadi sudah sepakat ini akan pindah naik kelas dan sudah ada sekolah siap menampung," jelasnya.

Baca juga: Viral Guru Ngamuk Sampai Lempar Kursi gegara Siswa Nakal dan Suka Main HP di Kelas

Kisah lain - Viral Wali Murid Protes gegara Guru Tak Sengaja Putar Film Horor untuk Siswa Kelas 4

Seorang wali murid di Florida, Amerika Serikat protes dan memarahi guru di sekolahan.

Kejadian itu terjadi belum lama ini, di mana wali murid terpancing emosinya lantaran seorang guru tak sengaja menayangkan film horor di kelas 4.

Seorang guru di sekolah Florida rupanya menyangkan film horor Winnie the Pooh: Blood and Honey pada Senin (2/10/2023).

Sekelompok siswa kelas 4 di Akademi Pendidikan Inovatif Miami Springs sangat tak menduga kalau gurunya menayangkan film tersebut di tengah pelajaran Matematika.

Alih-alih belajar tentang bilangan prima dan kelipatan, para murid kelas 4 yang berusia di antara 9-10 tahun justru lebih banyak mendapat pelajaran Biologi (yang diambil dalam film Winnie the Pooh).

4 dari 4 halaman

Mereka mempelajari tentang kelaparan, seperti apa sosok masa kecil Eeyore (tokoh dalam kartun Winnie the Pooh) ketika dia makan malam, dan bagaimana cara menggiling seseorang di kayu.

Untung saja, siswa kelas 4 itu tidak melihat adegan di mana pemotong kayu ikut 'bermain' - atau ketika Piglet menganiaya seorang mahasiswa sampai mati.

Meski demikian, wali murid kurang senang dan tak suka jika malaikat kecil mereka yang disekolahkan untuk mengemban ilmu malah diberi 'asupan' materi seperti itu.

Bahkan menurut wali murid, mereka sangat menyayangkan sikap guru karena siswanya kehilangan 20-30 menit waktu untuk belajar yang sesungguhnya.

Seorang ibu dari siswa kembar kelas 4 mengatakan, bahwa para siswalah yang memilih film tersebut untuk ditonton.

Tapi ia menambahkan, "Bukan siswa yang harusnya memutuskan untuk menonton apa yang mereka inginkan, tapi justru guru lah yang memutuskan apakah benar atau salah memperlihatkan tontonan itu untuk siswanya."

Film ini diberi rating NR - yang artinya tidak diberi rating, namun lihatlah sinopsisnya dan kamu dapat memutuskan sendiri apakah itu terdengar seperti film yang pantas untuk ditayangkan kepada anak-anak.

Sinopsisnya berbunyi, menurut IMDB: "Setelah Christopher Robin meninggalkan mereka untuk kuliah, Pooh dan Piglet mengamuk berdarah saat mereka mencari sumber makanan baru."

Diaz juga mengklaim anak-anak di kelas meminta gurunya untuk menghentikan filmnya tetapi sang guru tidak melakukannya.

Dia memutuskan: "Saya merasa benar-benar ditinggalkan oleh sekolah."

Kepala sekolah, Vera Hirsh, mengatakan kepada UNILAD: "Minggu lalu, sebuah video secara keliru ditayangkan oleh seorang guru saat makan siang di dalam ruangan.

"Filmnya baru diputar 20 menit pertama. Pada 20 menit pertama itu ada adegan seram yang ditampilkan. Saat itu guru mematikan videonya."

"Masalah ini segera diatasi dengan guru, siswa, dan orang tua yang terlibat. Orang tua diyakinkan bahwa sekolah telah mengikuti semua kebijakan dan prosedur distrik sekolah dalam menanggapi insiden tersebut dan akan terus mendukung keselamatan dan kesejahteraan siswa sehari-hari."

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dan TribunJateng.com dengan judul Viral Murid SD Tidak Naik Kelas karena Pendiam, Orang Tua Protes: Tidak Masuk Akal

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Sulawesi SelatanPinrangviral Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved