Breaking News:

Fenomena Mabuk Kecubung Berujung Maut, Tumbuhan yang Kerap Disalahgunakan hingga Mengancam Nyawa

Viral fenomena mabuk kecubung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berujung maut.

Editor: Nurul Intaniar
scott.zona, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons
Ilustrasi tumbuhan kecubung. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini media sosial sedang ramai membicarakan fenomena mabung kecubung..

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lagi tren fenomena mabuk kecubung.

Baru-baru ini, dua warga Banjarmasin diketahui sengaja mengonsumsi kecubung yang dioplos dengan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Baca juga: Seorang Penumpang Pria Mabuk Dilaporkan Hilang setelah Lompat ke Laut dari Kapal Pesiar


Puluhan korban mabuk kecubung dirawat di RSJ Sambang Lihum. (Inset) buah kecubung.
Puluhan korban mabuk kecubung dirawat di RSJ Sambang Lihum. (Inset) buah kecubung. (Dok Bpost)

Setelah mengonsumsi oplosan tersebut, dua warga itu mulai menunjukkan dampak mengerikan.

Dua warga Banjarmasih ini dilaporkan tewas setelah mabuk kecubung oplosan.

Sebelumnya, mereka sempat dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum - tapi sayang nyawanya tak terselamatkan.

Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy melaporkan, bahwa dua pasien itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan di sana, Selasa (9/7/2024).

"Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan yang wanita Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024," katanya, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Aneh Banget, Tubuh Pria Ini Bisa Produksi Alkohol, Boleh Mengemudi dalam Keadaan Mabuk

Bahaya kecubung yang bisa menghilangkan nyawa ini pun sempat ditunjukan youtuber Bobon Santoso yang diunggah melalui kanal Bob Bee Builder beberapa waktu lalu.
Bahaya kecubung yang bisa menghilangkan nyawa ini pun sempat ditunjukan youtuber Bobon Santoso yang diunggah melalui kanal Bob Bee Builder beberapa waktu lalu. (Youtube Bob Bee Builder)

Selain dua korban tewas, puluhan orang lainnya yang diduga mabuk kecubung menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum.

Total, ada 39 pasien yang diduga mengonsumsi racikan kecubung dan menjalani perawatan.

2 dari 4 halaman

"Total pasien yang ditangani berjumlah 39," kata Humas RSJ Sambang Lihum, Harmanto Sali.

Adapun mereka yang menjalani perawatan karena diduga mabuk kecubung berusia rata-rata 20 hingga 30 tahun.

Sementara untuk kondisi pasien bervariasi. Ada yang sudah akut, sedang, serta sudah dalam proses pemulihan.

Baca juga: Kisah Tragis Miliarder Nyetir Mobil Mewah Dalam Kondisi Mabuk, Tewas Tenggelam di Telaga

"Namun semua masih belum bisa diajak komunikasi. Sebab penjelasan mereka masih bisa berubah-ubah karena masih ada efek halusinasinya," ujarnya.

Senada, Psikiater Konsultan Adiksi RJS Sambang Lihum, Firdaus Yamani, menambahkan,pasien yang diduga mabuk kecubung bicaranya masih meracau.

"Bicaranya masih meracau atau meranyau," terangnya, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

Terpisah, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Wisnu Andayana menilai, fenomena kecubung seperti dilema.

Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal
Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal (soumen82hazra /Pixabay)

Baca juga: Sopir Xpander yang Tabrak Porsche di Showroom Terungkap, Mabuk saat Nyetir & Kini Jadi Tersangka

Saat ini, kecubung belum masuk dalam undang-undang sebagai bagian dari golongan narkotika.

Kecubung termasuk dalam golongan zat psikoaktif baru atau new psychoactive substance (NPS) yang belum diatur oleh Undang-undang, khususnya dari Kementerian Kesehatan.

"Tapi di satu sisi, akibat penggunakan kecubung ini mengandung alkoholid yang merupakan senyawa alkohol, bisa membuat orang kehilangan kesadaran," ungkap Wisnu, Selasa.

3 dari 4 halaman

Kendati demikian, Wisnu mengimbau warga untuk melaporkan korban atau pengguna kecubung ke BNN Kalimantan Selatan.

"Mereka bisa mendapat perawatan medis seperti rehab jalan atau inap."

"Sementara bagi pengedar kecubung saat ini belum ada pasal pidananya dari UU yang sekarang," tandasnya.

"Diimbau seluruh masyarakat untuk menjauhi bahaya narkotika dan psikotropika," tambah Wisnu.

Baca juga: Penumpang Mabuk Lakukan Hal Tak Senonoh di Pesawat, Ingin Kencing dan Buka Celana di Lorong Kabin

Tonton juga:

Berita terkait - Youtuber Bobon Santoso Buktikan Bahaya Mabuk Kecubung, Ini Reaksi Warga Dayak Loksado

YouTuber Bobon Santoso rupanya sudah pernah menunjukkan dampak mengerikan buah kecubung.

Sementara itu di sisi lain, warga Dayak mengaku enggan mengonsumsi buah kecubung karena tahu bahayanya.

Seperti diketahui, warga Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin tengah dihebohkan dengan kabar beredarnya racikan kecubung, yang menewaskan 2 orang serta puluhan korban lainnya dilarikan ke RSJ Sambang Lihum.

Kasus racikan kecubung yang dioplos bersama pil zenith dan alkohol ini pun masih dalam tahap penyelidikan kepolisian perihal asal mula beredarnya, viral di media sosial.

4 dari 4 halaman

Bahaya kecubung yang bisa menghilangkan nyawa ini pun sempat ditunjukan youtuber Bobon Santoso yang diunggah melalui kanal Bob Bee Builder beberapa waktu lalu.

Dikutip Banjarmasinpost.co.id dari salah satu video Bobon Santoso, terlihat ia bersama ketiga rekannya menunjukan bentuk asli kecubung.

Kecubung sendiri memiliki bentuk bulat seperti terong gelatik dan berwarna hijau.

Hanya saja pada bagian permukaan kecubung dipenuhi duri-duri kecil yang menutup seluruh bagiannya.

"Ini namanya kecubung di Indonesia sangat populer di Asia Tenggara juga ada dan ini efeknya lebih dari pada kalajengking dan lintah," ucap Bobon.

Dalam kontennya, Bobon mengajak ketiga rekannya memakan kecubung dengan cara dirujak.

Kecubung tersebut dipotong kecil-kecil dan bagian durinya dibuang agar tak menyakiti bagian tenggorokan.

Bagian dalam kecubung pun memiliki bentuk serupa dengan terong gelatik.

Saat baru dikonsumsi, buah kecubung tak langsung menunjukan efeknya.

Dipaparkan buah kecubung sendiri memiliki rasa yang sedikit pahit.

Namun setelah beberapa menit dampak dari mengkonsumsi buah kecubung baru terlihat.

Seketika pengonsumsi kecubung merasa melayang dan tiba-tiba berhalusinasi.

Tampak dalam video tersebut ketiga rekan Bobon Santoso tiba-tiba meracau hingga terkapar di tanah.

Salah satunya bahkan berhalusinasi sedang bertapa dan berkomunikasi dengan Nyai Roro Kidul.

"Guys ini dampak makan kecubung, coba lihat betapa tuh itu, tuh kan gue bilang apa, dia halusinasinya ketemu Roro Kidul," tutur Bobon.

Tak hanya berhalusinasi, pengonsumsi kecubung pun tanpa sadar menyakiti diri dengan memukul benda-benda keras yang berada di sekeliling hingga berkelahi dengan orang-orang di sekitar.

Efek mabuk kecubung sendiri disebutkan bisa berlangsung selama 2-3 hari.

* Warga Dayak Enggan Konsumsi

Buah kecubung yang menimbulkan efek mabuk dan membuat penggunanya berhalusinasi, sudah familiar di kalangan masyarakat Hulu Sungai Selatan.

Termasuk di kalangan masyarakat adat Dayak di desa-desa terpencil di Kecamatan Loksado. Di lingkungan sekitar mereka terdapat aneka tumbuhan liar, termasuk kecubung.

“Selama ini tidak ada warga kami yang mau memakannya. Soalnya dari para tetuha sudah diberitahu sejak anak-anak, buah itu membahayakan, karena beracun. Kalau dimakan, bisa mengalami gangguang jiwa. Efek tidak sadar atau halusinasinya itu bisa satu minggu sampai dua minggu, bisa pula menjadi gila,”ungkap Kades Kamawakan, Kecamatan Loksado, Ardani kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (10/7/2024).

Ardani mengatakan, tanaman kecubung bisa tumbuh di sawah, bisa pula di hutan pegunungan, seperti di hutan di loksado.

“Du desa kami bahkan ada yang tumbh di halaman-halaman rumah warga. Tapi sejauh ini tidak ada yang mau memakannya. Anak-anak kami sudah tahu buah itu beracun,”katanya.

Namun, untuk pucuknya, sebut Ardani,ada warga yang mengonsumsina dijadikan sayur lalapan. Biasanya, biji buah yang sudah matang dan dikeringkan yang disalahgunakan untuk mabuk. Bijinya yang kering ditumbuk, lalu dioplos dengan minuman lain.

Ardani mengakui pernah menemukan temannya dari kecamatan lain di HSS yang mabuk kecubung tersebut.

“Efeknya itu sekitar dua minggu baru normal. Saat mabuk, dia seperti kepanasan sehingga tak mau pakai baju. Juga sering berkhayal, seperti daun nangka dia katakan uang,”kata Ardani.

Warga Loksado sendiri, kata Ardani, akrab dengan alam dan tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekitar, dan secara naluri sudah mengetahui mana tumbuhan bermanfaat kesehatan, mana tumbuhan yang membahayakan Kesehatan.

Sementara itu, Kasi Humas Polres HSS Iptu Purwadi menyatakan, sejauh ini Polres HSS belum pernah menangani kasus warga mabuk karena kecubung.

“Soal apakah jika ada kasus mabuk-mabukan pakai kecubung bisa dipidana atau direhab pemakainya, kandungan kecubung ini masih diuji di laboratorium,”kata Purwadi.

Sedangkan Ketua BNNK HSS, Agus Winarni mengatakan, kecubung memberi efek negatif seperti halusinasi. Menurunkan kesadaran hingga efek fatal, kematian. Namun, selama ini belum dinyatakan masuk dalam golongan narkotika.

Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dan Tribunnews.com dengan judul Fenomena Mabuk Kecubung di Banjarmasin, 2 Orang Tewas, 39 Lainnya Dirawat di RSJ

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kalimantan SelatanBanjarmasinkecubungviral Sungai Barito Kecubung Cromboloni Dhawank Delvi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved