TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria Belgia mengalami kondisi aneh.
Pria yang tak disebutkan namanya ini mempunyai kondisi langka yang tak semua orang miliki, yaitu tubuhnya dapat memproduksi alkohol dengan sendiri.
Baca juga: Bule Sembarangan Nenggak Alkohol Sambil Kendarai Motor di Bali, Sosoknya Dicari Polisi

Kondisi aneh dan langka ini ditemukan setelah pria itu tertangkap selama empat kali (jumlah batas legal) mengemudi dalam keadaan mabuk.
Setelah keempat kali ditangkap, pria itu dibebaskan dari tuduhan 'mengemudi dalam keadaan mabuk' usai pengadilan Belgia memutuskan bahwa dia sebenarnya tidak minum alkohol.
Awalnya, pria malang ini dihentikan oleh polisi sebanyak tiga kali karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Lalu ia bersikeras pada setiap kesempatan bahwa dia tidak minum alkohol - meskipun ia tercatat memiliki kadar alkohol sebesar 2,09mg, empat kali lipat dari batas legal di Belgia sebesar 0,5mg.
Beruntung baginya, dia kini terbukti mengatakan yang sebenarnya.
Bingung? Simak penjelasannya.
Baca juga: Pesawat Gagal Mengudara karena Pilot Ditangkap, Ketahuan Kadar Alkohol di Darah Tinggi

Mengalami auto brewery syndrome (ABS)
Jadi, pria yang tak disebutkan namanya itu mengalami sindrom auto brewery syndrome (ABS) alias sindrom pembuatan bir otomatis.
Menurut Healthline, ABS adalah kondisi langka di mana tubuh manusia bisa mengubah makanan manis dan bertepung menjadi alkohol.
Dikenal juga sebagai sindrom fermentasi usus dan fermentasi etanol endogen, ABS adalah suatu kondisi yang membuat seseorang mabuk tanpa benar-benar meminum alkohol, lapor Unilad.
Jadi bagaimana sebenarnya hal ini bisa terjadi?
Baca juga: Holywings Viral Gara-gara Bagikan Promo Minuman Alkohol Gratis untuk Nama Muhammad dan Maria
Ya, tubuh seseorang yang memiliki ABS dapat mengubah makanan manis dan bertepung (karbohidrat) menjadi alkohol, meski diagnosis ABS tentu sulit ditemukan di kebanyakan manusia.
Selain diagnosisnya yang lebih sulit, ABS juga bisa disalahartikan sebagai kondisi lain.
Menunjukkan betapa jarangnya hal ini, hanya beberapa kasus sindrom pembuatan bir otomatis yang dilaporkan dalam beberapa dekade terakhir.
Dan nampaknya kondisi medis ini baru benar-benar muncul dalam beberapa tahun terakhir karena banyaknya orang yang ditangkap karena mabuk dan mengemudi.
Baca juga: Kepergok Minum Alkohol di Pesawat, Seorang Awak Kabin Langsung Dipecat
Bagaimana dokter membantu membebaskan seorang pria dari mabuk saat mengemudi?
Seorang pria Belgia dinyatakan bebas dari tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk setelah dokter mengonfirmasi bahwa dia mengidap ABS.
Pengacara Anse Ghesquiere mengatakan pada Senin, 22/4/2024, bahwa dalam 'kebetulan lain yang tidak menguntungkan' kliennya bekerja di sebuah tempat pembuatan bir.
Pria yang tidak disebutkan namanya ini pertama kali dihukum karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2019, dan tidak mengetahui kondisinya saat itu.
Menurut media setempat, dia bingung karena belum minum.
Dia ditarik sekali lagi pada bulan April 2022, dan sekali lagi sebulan kemudian.
Kedua kali dia ditemukan melebihi batas mengemudi dalam keadaan mabuk di negara tersebut.
Media lokal melaporkan bahwa pemberhentian pertama terjadi sekira jam 4 sore dan pria tersebut mengatakan kepada polisi bahwa dia minum dua gelas bir pada hari sebelumnya.

Baca juga: 8 Maskapai di Dunia yang Tidak Hadirkan Minuman Alkohol dalam Penerbangan, Kenapa?
Jelas bingung bagaimana dia bisa melampaui batas, pria itu memeriksakan dirinya ke dokter.
Mereka secara independen mengonfirmasi bahwa dia menderita ABS.
Diagnosis tersebut muncul setelah pria tersebut diberi makanan manis selama 24 jam dan tanpa meminum setetes alkohol pun, tubuhnya 'secara besar-besaran mengubah karbohidrat menjadi alkohol'.
Profesional medis lain yang ditunjuk oleh pengadilan polisi di Bruges sampai pada kesimpulan yang sama.
Hakim menegaskan, terdakwa tidak mengalami gejala mabuk, menurut media Belgia.
Pria tersebut telah dibebaskan dari segala kesalahannya, sementara hakim tidak memerintahkan larangan mengemudi berdasarkan kondisinya.
Sebaliknya, hakim memutuskan bahwa pria tersebut harus mengambil tindakan seperti mengubah pola makan, atau menggunakan minuman beralkohol, yang akan menghentikan seseorang mengemudi jika mereka melebihi batas.
Jika dia tidak melakukan perubahan ini, hukuman mengemudi dalam keadaan mabuk berikutnya akan tetap berlaku.
TribunTravel/ni
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.