Breaking News:

Viral Wanita Buka Jasa Kirim Pesan Selamat Malam, Harga Cuma Rp 2.000 dan Banyak Peminat

Banyak klien yang membelikan pesan selamat malam untuk orang yang diam-diam mereka cintai atau mantan yang mereka rindukan.

Adem AY /Unsplash
Ilustrasi aplikasi pesan. Viral wanita buka jasa mengirim pesan selamat malam. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita di China punya kerja sampingan unik.

Wanita bernama Jiumei menyediakan jasa kirim pesan selamat malam.

Baca juga: Viral Pria di China Tewas setelah Minum 1,5 Liter Soda, Kematiannya Picu Perdebatan Medis

Ilustrasi aplikasi pesan wechat. Viral wanita buka jasa mengirim pesan selamat malam.
Ilustrasi aplikasi pesan wechat. Viral wanita buka jasa mengirim pesan selamat malam. (xuefei wang /Pixabay)

Baca juga: Maia Estianty Curhat Pengalaman yang Bikin Stres di Guangzhou China, Gegara Harus Pakai WC Jongkok

Menariknya pekerjaan sampingan ini, telah Jiumei jalani selama 12 tahun.

Jiumei menawarkan jasa tersebut di platform e-commerce Tiongkok, Taobao, yang dioperasikan oleh Alibaba.

Baca juga: Pegunungan Berbentuk Piramida di China Memicu Teori Konspirasi

Baca juga: Tempat Wisata Terbaik di Tahun 2024 Menurut 12 Zodiak China, Shio Naga Kunjungi Koh Samui

Seiring berjalannya waktu, jasa kirim pesan selamat malam ini cukup laris manis.

Siapa sangka, jasa kirim pesan selamat malam ini banyak peminatnya.

Jiumei mengungkapkan sekitar 10 ribu orang telah menggunakan jasanya ini.

Mereka membayar satu yuan (Rp 2.200) per malam.

Jiumei mengaku telah mengirim lebih dari 50.000 pesan secara total.

Kata-katanya bervariasi dari “selamat malam” sederhana dalam bahasa Mandarin, hingga syair puitis dan bernada menghibur.

2 dari 4 halaman

Jiumei mengatakan kepada outlet media Personage bahwa pesan-pesannya adalah hiburan bagi mereka yang kesepian.

Hal ini juga jadi sebuah jendela baginya untuk melihat sekilas kehidupan orang lain.

Banyak klien yang membelikan pesan selamat malam untuk orang yang diam-diam mereka cintai atau mantan yang mereka rindukan.

Jiumei menolak mengirim pesan dari orang lajang untuk orang yang sudah menikah.

Hal itu ia lakukan untuk menghindari masalah bagi penerima dan keluarganya.

Seorang ibu meminta Jiumei untuk mengucapkan selamat malam kepada putrinya yang berusia 14 tahun, yang menderita kecemasan dan kecanduan ponsel.

Baca juga: Geger Ilmuwan China Ciptakan Anak AI Pertama di Dunia, Kemampuannya Luar Biasa

Anak muda itu berhenti mempercayai orang tuanya yang merasa sulit memahami penyakitnya.

Sang ibu ingin menghibur hatinya yang kesepian dan mengingatkannya untuk tidur lebih awal.

Ada juga yang memakai jasa tersebut untuk mengirim pesan ke saudara laki-lakinya, seorang pasien kanker stadium akhir yang semakin menutup diri dari keluarganya.

Klien lain, seorang pria berusia 30-an yang menjalankan bisnis start-up.

3 dari 4 halaman

Dia membeli sendiri pesan-pesan tersebut untuk mendapatkan dukungan.

Jiumei juga bersikap santai ketika orang-orang berhenti menggunakan jasanya.

Layanan pesan selamat malam telah menjadi pekerjaan sampingan Jiumei selama 12 tahun.

Sebelumnya, Jiumei pernah menjadi direktur di sebuah perusahaan di kota Shenzhen, provinsi Guangdong, China.

Dia juga membuka sebuah kafe.

Dia sudah menikah dan memiliki dua putra.

Dia mengatakan bisnisnya kirim pesan tidak pernah menghasilkan keuntungan.

Dia hanya menghasilkan maksimal 3.000 yuan (Rp 6,8 juta) per tahun.

Dia mempertimbangkan untuk menyerah, namun berubah pikiran setelah mantan kliennya menghubunginya untuk mengucapkan terima kasih.

Jiumei mengatakan layanan ini juga membantunya secara emosional.

4 dari 4 halaman

Lainnya - Seorang pria berusia 22 tahun meninggal setelah mengonsumsi 1,5 liter soda berkarbonasi, memicu perdebatan medis tentang penyebab kematiannya.

Para ahli di Inggris berpendapat kecil kemungkinannya bahwa soda saja yang menyebabkan kematiannya.

Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal
Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal (soumen82hazra /Pixabay)

Sebuah jurnal medis, Clinical and Research in Hepatology and Gastroenterology, merinci kasus langka di mana seorang pemuda di China mengonsumsi 1,5 liter soda dalam waktu sepuluh menit untuk menghilangkan dahaga akibat cuaca panas.

Enam jam kemudian, dia mengalami sakit perut yang parah dan kembung, sehingga mendorongnya untuk mencari bantuan medis di rumah sakit.

Dilansir dari thethaiger, pemeriksaan awal menunjukkan detak jantungnya cepat, tekanan darah rendah, dan kesulitan bernapas.

Hasil rontgen menunjukkan bahwa karena dia meminum soda terlalu cepat, gas menumpuk di ususnya dan bocor ke vena portal, satu pembuluh darah utama hati, sehingga menyebabkan kerusakan parah.

Pria tersebut kemudian mengalami iskemia hati, suatu kondisi yang dikenal sebagai gagal hati akut, karena kurangnya oksigen ke organ-organnya.

Staf medis berusaha mengeluarkan gas dari sistem pencernaannya dan memberikan obat untuk mengendalikan kerusakan hati dan organ lainnya.

Meskipun telah dilakukan upaya, kondisinya terus memburuk dan dia meninggal 18 jam setelah menerima perawatan medis.

Namun, Daily Mail memberitakan kasus ini dengan mengutip komentar ahli biokimia di University College London, Nathan Davies, yang mengemukakan bahwa tidak mungkin kematian pria tersebut semata-mata karena konsumsi soda berlebihan.

Davies menunjukkan bahwa kemungkinan kematian akibat mengonsumsi 1,5 liter minuman biasa , atau lebih dari tiga liter, sangat rendah.

“Mungkinkah pemuda itu meninggal karena infeksi?”

Konsumsi global

Lebih lanjut Davies menjelaskan, bakteri mungkin telah membentuk kista berisi gas di dinding usus, yang kemudian bocor ke bagian tubuh lain.

Mengonsumsi minuman berkarbonasi dalam jumlah besar dapat memperburuk kondisi namun bukan merupakan penyebab utama kematian.

“Minum soda dalam jumlah banyak tentu tidak baik untuk kesehatan gigi, yang merupakan masalah paling signifikan.

Konsumsi soda yang berlebihan berdampak pada mineralisasi tulang, namun jika dibandingkan dengan asupan gula, minum soda setiap hari memiliki efek kesehatan yang minimal.”

Dia mencatat bahwa mengingat konsumsi global minuman berkarbonasi, jika minuman tersebut menimbulkan risiko yang mengancam jiwa, maka akan ada lebih banyak kasus serupa yang dilaporkan.

Insiden tragis ini telah memicu diskusi di komunitas medis, dengan beberapa orang mempertanyakan apakah ada kondisi kesehatan lain yang mungkin berkontribusi terhadap kematian pemuda tersebut.

Sementara tim medis Tiongkok mengaitkan kematian tersebut dengan asupan soda yang cepat, yang menyebabkan penumpukan gas dan selanjutnya gagal hati, para ahli Inggris seperti Davies cenderung percaya bahwa kemungkinan infeksi yang terjadi bersamaan akan memperburuk situasi tersebut, lapor Sanook.

(TribunTrends/TribunTravel)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Wanita China Kerja Sampingan Sediakan Jasa Pengirim Pesan Selamat Malam, Ternyata Banyak Peminatnya

Selanjutnya
Sumber: Tribun Style
Tags:
ChinaGuangdongTaobao
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved