TRIBUNTRAVEL.COM - Pabrik penyulingan Perancis, Pegasus, memutuskan untuk merayakan debutnya di pasar minuman beralkohol AS dengan produk uni.
Ya, produk tersebut berupa vodka ultra-premium yang dicampur dengan kandungan meteorit asli.

Diberi nama Shooting Star Vodka, minuman terbuat dari gandum organik dan tumbuhan lokal Prancis yang disuling menggunakan iStill.
Mengutip laman Oddity Central, Jumat (31/5/2024), iStill sendiri merupakan teknologi penyulingan paling canggih.
Baca juga: Fosil T-rex Senilai Rp 456 Miliar dan Meteorit Berusia 7 Miliar Tahun Dipamerkan di Abu Dhabi
Campuran bahan tersebut kemudian dikurangi secara perlahan selama jangka waktu sebulan menggunakan mata air murni dari sumur yang digali 150 meter di bawah Pabrik Penyulingan Pegasus di Burgundy.
Namun yang membedakan Shooting Star Vodka dari minuman beralkohol premium lainnya adalah proses penuaannya.
Shooting Star Vodka disimpan dalam jumlah kecil selama setidaknya satu tahun menggunakan toples terakota besar dengan potongan meteorit digantung di tengahnya.
Saat batuan luar angkasa sebagian larut ke dalam vodka, hal itu diduga memberikan rasa mineral pada minuman.
"Kehadiran kondrit, mineral unik meteorit, dalam produk akhir, memberikan rasa mineral unik yang melengkapi tekstur halus yang menjadi ciri khas vodka kami," kata pendiri dan CEO Pegasus Maxime Girardin kepada The New York Post.
Baca juga: Viral Foto 3 WNA Pose Tak Senonoh di Wisata Gunung Bromo, Pelaku Usaha Jeep Buka Suara
"Saat kami mencari cara untuk mewujudkan merek dan bintang botol, menggabungkan meteorit adalah hal terdekat yang bisa kami dapatkan!" imbuhnya.
Menariknya, merek minuman beralkohol lain membanggakan penyaringan minuman mereka menggunakan meteorit.
Akan teteapi Pegasus justru memberikan produknya cita rasa batu bintang melalui proses penuaannya yang unik.

Seperti apa rasa vodka yang mengandung meteorit masih belum jelas, karena penyulingan Prancis tidak begitu jelas tentang hal itu.
Mereka hanya menyebutkan bahwa mineralitasnya memungkinkan rasa bertahan di lidah lebih lama dibandingkan vodka lainnya.
Hanya 4.806 botol Shooting Star Vodka yang telah dibuat oleh Pegasus, masing-masing akan dijual seharga USD 180 hingga USD 200.
Tidak ada kabar di mana dapat membeli salah satu botol ini, atau kapan vodka ultra-premium tersebut benar-benar akan diluncurkan.
Baca juga: Viral Video TikToker Nangis Keluarkan Air Mata Warna Kuning, Ternyata Ini Penyebabnya
Kisah Lainnya - Brand Asal Prancis Rilis Produk Tas yang Terbuat dari Meteorit, Harganya Rp 654 Jutaan
Merek aksesori mewah asal Prancis, Coperni, baru-baru ini meluncurkan tas tangan edisi terbatas.
Bagaimana tidak, tas tangan produksi Coperni tersebut dibuat dari bahan meteorit yang jatuh ke Bumi ribuan tahun yang lalu.
Tas yang terbuat dari meteorit diukir dengan tangan, membuat rilisan Coperni ini semakin eksklusif.

Coperni telah mencipatakan tas unik yang menggabungkan unsur arkeologi, desain, serta seni klasik dan primitif.
Produk ini dirilis sebagai bagian koleksi busana Musim Gugur/Musim Dingin 2023 dari Coperni.
Tas meteorit mengadopsi silhouette dari swipe bag ikonik merek tersebut.
Namun, tas metorit memiliki hasil akhir yang lebih kasar, mengingat produk ini dibuat dari batu.
Bukan sembarang batu, melainkan meteorit asli.
Tas yang dipamerkan di toko online Coperni diduga mengandung sepotong meteorit yang diperkirakan telah jatuh di Bumi 55.000 tahun yang lalu.
Karena setiap tas memiliki keunikan, bentuk dan warnanya mungkin sedikit berbeda.
Baca juga: Viral Ibu Hamil 8 Bulan Nekat Melompat dari Lantai 2 Demi Selamatkan Diri dari Kebakaran
Tas meteorit Coperni hanya berukuran 9x12x23 sentimeter, tetapi cukup berat.
Setidaknya tas ini memiliki berat sekira 2 kilogram, cukup berat untuk tas kosong.
Jadi perlu sedikit tenaga jika benar-benar berencana untuk membawanya ke mana-mana.
Rumah mode Prancis itu juga menyatakan bahwa setiap meteorit akan diambil secara individual per setiap pesanan dan dapat berasal dari berbagai lokasi, tergantung di mana meteorit itu jatuh di bumi.
Karena sifat tas yang tidak biasa ini melalui pemesanan terlebih dahulu, setiap pembelian tidak dapat dikembalikan.
Beberapa sumber mengklaim bahwa harganya tergantung pada ukuran dan kualitas meteorit yang dimasukkan ke dalam tas.
Harganya diduga bisa lebih dari 40.000 euro atau setara Rp 654 juta.
Namun belum ada lagi keterangan lebih lanjut soal harga yang beragam itu di online store Coperni.
Nah, jika ingin mendapatkannya, setiap tas meteorit memerlukan perkiraan waktu pembuatan sekira 6 minggu sebelum dikirim ke pembeli.
Baca juga: Viral The Power of Emak-emak, Alih-alih Takut Malah Kompak Nangkap Ular Piton
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.