TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak cara menarik yang bisa dilakukan untuk mengapresiasi guru-guru di dunia.
Satu di antaranya adalah dengan memberi hadiah.
Baca juga: Intip Kisah Inspiratif Guru Honorer Raih Penghasilan Tambahan Lewat Shopee Affiliate dan Shopee Live
Hal tersebut sering dilakukan para murid Amerika Serikat dalam perayaan Pekan Apresiasi Guru.
Di Amerika Serikat, Pekan Apresiasi Guru diperingati pada minggu pertama bulan Mei.

Baca juga: Viral Guru SMK Pacari Murid, Padahal Bersuami dan Punya 4 Anak, Isi Chatnya Bucin
Pekan Apresiasi Guru adalah hari libur nasional, di mana beberapa organisasi lokal biasanya membantu memfasilitasi penerimaan hadiah yang disalurkan untuk para pendidik.
Berbicara tentang Pekan Apresiasi Guru, baru-baru ini seorang guru wanita di Amerika Serikat berbagi cerita lucu ketika dirinya menerima hadiah yang cukup unik.
Melalui akun TikTok @nalgenefan, guru tersebut membagikan konten mengejutkan yang memperlihatkan isi goodie bag yang diterima oleh gerja lokal.
Baca juga: Setahun Tak Ada Kabar, Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Rumahnya, Hanya Tersisa Kerangka
"Saya seorang guru sekolah negeri, saya menghasilkan 43.000 USD setahun sebelum pajak, dan hanya ini yang saya dapatkan di tas hadiah Pekan Apresiasi Guru saya," ucap pengguna TikTok @nalgenefa dalam video dengan 4,9 juta penayangan yang dikutip dari New York Post.
Dalam video tersebut, ia menunjukkan isi goodie bag yang diterima - ada banyak hadiah untuknya.

Baca juga: Bule Nekat Buka Kelas & Jadi Guru Yoga Ilegal di Bali, Kini Dideportasi Serta Masuk Daftar Cekal
Adapun hadiah yang didapatkan berupa botol air plastik dari gereja yang menyediakan tas hadiah, stress ball, buku catatan kecil, tabungan chapstick, gantungan kunci dengan tali yang serasi, batangan NutriGrain, dua pena, semprotan pembersih tangan, dan ceri.
Guru wanita itu juga mendapat hadiah permen dan lollipop dari siswanya.
Tapi ada yang menarik perhatian dalam video tersebut.
Saat tengah membongkar dan memperlihatkan hadiah, betapa terkejutnya ternyata ia mendapat sebuah kartu undangan untuk beribadah bersama gereja yang mengumpulkan tas hadiah.
Dan yang lebih mencengangkan dan jadi favorit Erin adalah pembersih tangan Weaver and Peaks Memorial Funeral Care lengkap dengan kartu nama yang mengiklankan diskon 10 persen untuk layanan kremasi.
Mungkin bagi kebanyakan orang ini adalah hadiah yang aneh, tapi bagi Erin justru sebaliknya.
Ia menganggap kupon tersebut hadiah favoritnya yang didapat saat Pekan Apresiasi Guru.
"Selamat minggu apresiasi guru untukku."

Orang-orang di komentar sama terkejutnya dengan Erin.
"KUPON Kremasi?? Ya Tuhan," komentar netizen dalam video.
"Dystopian tapi aku suka isyaratnya," sindir yang lain.
"Di sekolah terakhirku, mereka mengundi surat wasiat. Seperti seorang pengacara yang menulis surat wasiat anda," seseorang membagikan hadiah serupa.
"Kartu diskon kremasi membuatku LEMAH (emoji)," tulis seseorang.
Baca juga: Viral Guru Datang ke Sekolah Naik Lamborghini, Tuai Pro Kontra Warganet
Tonton juga:
Kisah lain - Viral Guru Ubah Ruang Kelas Jadi Kolam Renang, Wujudkan Mimpi Murid yang Gak Pernah Berenang
Seorang guru belakangan ini viral di media sosial atas aksinya yang cukup mengharukan.
Mengatahui banyak muridnya yang belum pernah merasakan berenang, guru ini mendadak ubah ruang kelas menjadi kolam renang.
Aksinya yang cukup mengejutkan ini ternyata membuat para muridnya senang.
Kira-kira bagaimana penampakan ruang kelasnya ya?
Melalui video yang viral di medsos, sebuah ruang kelas di sekolah Mahsaunapur Umarda di Kannauj, Uttar Pradesh, India terlihat seperti kolam renang ala kadarnya.
Ruang kelas itu disulap menjadi kolam renang seadanya untuk menyenangkan para murid sekolahan.
Murid-murid yang melihatnya sangat antusias.
Bahkan mereka langsung nyebur untuk berendam, sekadar duduk-duduk, dan ada juga yang berenang.
Dikutip dari IndiaTimes, video yang mengharukan itu telah merebut hati netizen, menyebarkan kegembiraan di seluruh platform media sosial.
Klip tersebut memperlihatkan para siswa dengan gembira menikmati pengaturan inovatif-kolam buatan yang dipasang tepat di ruang kelas mereka.
Berita All India Radio membagikan video tersebut, dengan menyatakan, "Guru sekolah dasar distrik Kannauj Mahsaunapur Umarda menyiapkan ruang renang buatan di kelas atas permintaan murid-muridnya".
Dalam rekaman itu, ruang kelas diubah tanpa perabotan tradisional tetapi dipenuhi air.
Anak-anak terlihat duduk, bermain air dan bahkan ada dua anak yang berenang di kolam darurat itu.
Sejak diposting beberapa hari lalu, video tersebut telah ditonton lebih dari 100 ribu kali dan disukai 5.000 kali bersama dengan banyak komentar dari warganet India.
Beberapa dari netizen menyoroti kebahagiaan yang dirasakan oleh anak-anak itu dan sebagian lain memberi respons sentimen.
"Lihat betapa polosnya anak-anak ini" tulis netter.
"Akankah anak dari keluarga kaya berenang di sana?" sindir warganet.
"Mereka tidak bersalah sehingga mereka senang dengan apa yang ditawarkan kepada mereka" komentar netizen.
Sedangkan warganet lain memuji upaya para guru tersebut.
"Usaha yang luar biasa dari para guru!" ungkap netter.
"Terima kasih atas upaya mereka" imbuh akun lain.
Lalu ada juga netizen yang jadi mengenang pengalaman masa kecilnya.
"Wow, sikap yang baik sekali. Saya ingat ketika saya masih kecil, saya biasa membuat kolam renang di kamar mandi saya dengan menutup pintu dengan handuk" tulis warganet.
Meski begitu, tidak semua memberi reaksi positif.
Salah satu netter justru mengungkap keprihatinannya mengenai sumber daya yang dialokasikan ke sekolah-sekolah negeri.
Netizen itu mengatakan,"Jadi negara tidak mampu mengajak mereka untuk menunjukkan kolam renang yang sebenarnya. Sebaliknya, mereka menciptakan ejekan ini. Bagaimana caranya? betapa malangnya pemerintah ketika memberikan sedikit hak istimewa kepada anak-anak sekolah negeri" ungkap netizen
Di luar itu semua, tampilan kreativitas dan kegembiraan yang mengharukan menegaskan ketangguhan para siswa dan dedikasi guru mereka dalam memberikan pengalaman belajar yang mengesankan.
TribunTravel/ni
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.