Breaking News:

Kepergok Minum Alkohol di Pesawat, Seorang Awak Kabin Langsung Dipecat

Seorang awak kabin maskapai Ryanair dipecat dan ditangkap polisi setelah diduga kedapatan menenggak alkohol dalam penerbangan.

Pixabay/OrnaW
Ilustrasi penumpang pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang awak kabin maskapai Ryanair diduga kedapatan menenggak alkohol dalam penerbangan.

Akibatnya, maskapai langsung mengambil tindakan dengan memecat pekerjanya yang bernama Sam Thompson tersebut.

Pria berusia 16 tahun itu kini juga telah ditangkap oleh pihak kepolisian setempat.

Melansir laman Simple Flying, Selasa (24/5/2022), Thompson dilaporkan telah menenggak alkohol dengan seorang penumpang di bagian belakang pesawat.

Baca juga: Teka-teki Hilangnya Pesawat MH370, Dugaan Pilot Terlibat hingga Pola Aneh Jalur Penerbangan

Ia bahkan menampilkan gestur kasar pada kamera yang merekamnya.

Setelah pesawat mendarat, Thompson segera ditangkap dan diamankan oleh pihak berwenang.

Logo pesawat Ryanair
Logo pesawat Ryanair (Flickr/ph_micchei)

Video yang merekam kejadian pun telah diserahkan ke polisi.

Menurut laporan, seorang penumpang menawarkan Thompson untuk minum alkohol bersama.

Namun, penumpang seketika dibuat terkejut lantaran Thompson bersedia memenuhi permintaanya.

Baca juga: Pria Mabuk Curi Bus untuk Pulang ke Rumah, Sebabkan Kerusakan Rp 110 Juta & Akui Tidak Ingat Apapun

Dalam pernyataannya kepada The Sun, penumpang itu mengatakan:

2 dari 3 halaman

“Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Saya meminta minum, dan ketika dia datang, dia berkata kepada saya, 'Ssst, jangan bilang siapa-siapa, tapi saya akan minum juga.' Kemudian dia mulai meneguk wiski.

Dia juga memiliki sebotol rose 187ml. Dia terdengar mabuk dan sepertinya dia telah minum lebih lama dari sekedar di penerbangan. Saya meminta untuk berbicara dengan kapten, dan dia sangat marah."

Baca juga: Dua Penumpang Mabuk Serang Pilot, Sebabkan Kekacauan dalam Penerbangan

Di bawah aturan Ryanair, anggota kru tidak diperbolehkan minum alkohol hingga delapan jam sebelum atau selama penerbangan.

Setiap anggota kru yang ditemukan melanggarnya dapat dikenakan tindakan disiplin sebagaimana diatur dalam kode etik perusahaan.

Pada saat kejadian, pesawat yang ditumpangi sedang dioperasikan oleh anak perusahaan Ryanair, Lauda Europe.

“Lauda Europe telah menyelidiki pelanggaran individu awak kabin yang dilaporkan terhadap kebijakan ketat ini. Anggota awak kabin yang bersangkutan tidak lagi bekerja untuk Lauda Eropa," ungkap maskapai.

Baca juga: Mike Tyson Tinju Seorang Penumpang Mabuk di Pesawat, Videonya Viral di Medos

Memang sangat jarang ada kru pesawat yang ditemukan di bawah pengaruh minuman atau obat-obatan selama bertugas.

Namun, bukan berarti hal itu tidak pernah terjadi.

Pada akhir tahun 2021, Glendon Gulliver dipenjara selama sepuluh bulan setelah dia muncul dalam keadaan mabuk untuk menerbangkan pesawat ke Amerika Serikat.

Gulliver dijadwalkan menerbangkan United Airlines UA162 dari Glasgow ke Newark pada 2 Agustus 2019.

3 dari 3 halaman

Pilot dilaporkan memiliki lebih dari empat kali batas legal alkohol yang diizinkan untuk mengemudikan pesawat dalam tubuhnya

Dalam hal ini, United Airlines mengambil tindakan cepat terhadap pilotnya tersebut.

Seorang juru bicara United Airlines mengatakan, “Mantan pilot yang dihukum kemarin tidak lagi terbang untuk United. Keselamatan pelanggan dan kru kami adalah prioritas tertinggi kami.”

Baca juga: Penumpang Pria Dipenjara karena Mabuk Sampai Tak Bisa Ambil Paspor di Tasnya

Baca juga: Diduga Mabuk, Bule di Bali Tidur di Trotoar dengan Motor Parkir di Jalan

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Ryanairpenerbanganawak kabinalkohol Alprazolam Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved