TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang TikToker yang bekerja di kapal pesiar mengklaim bahwa ada alasan yang sangat tidak wajar di balik pesta es krim di atas kapal pesiar.
Melansir The Independent, Dara Starr Tucker mengunggah video TikTok yang ditonton lebih dari 2,3 juta kali, menanggapi teori yang diunggah oleh seorang komentator, yang mengatakan bahwa jika jumlah es krim yang tersedia meningkat saat berada di kapal pesiar, itu berarti mereka membutuhkan ruang freezer untuk satu tubuh.
"Sayangnya hal ini sering kali benar," klaim Tucker.
"Jika awak kapal tiba-tiba memberikan seikat es krim kepada para penumpang – pesta es krim gratis – sering ali hal ini terjadi karena lebih banyak orang yang meninggal di kapal daripada ruang yang tersedia di kamar mayat," jelasnya.
Baca juga: Demi Bisa Tinggal di Kapal Pesiar, Pasangan Jual Seluruh Hartanya, Mengaku Hidup Mereka Berubah
Tucker mengatakan bahwa dia bekerja sebagai penyanyi di kapal pesiar sekitar 10 tahun yang lalu dan menghabiskan sekitar enam bulan tinggal di kapal tersebut.
"Syukurlah, kami tidak harus berurusan dengan hal-hal semacam ini, namun kami berteman dengan beberapa anggota kru yang mengalami hal tersebut," katanya.
LIHAT JUGA:
Dia kemudian menjelaskan bahwa ada sekitar empat hingga 10 orang yang meninggal di setiap kapal pesiar yang mereka lalui.
"Ada banyak orang lanjut usia di kapal," tambahnya seraya mengatakan bahwa kapal tersebut mengangkut sekitar 2.500 hingga 3.000 penumpang.
Tucker mengklaim bahwa mereka memiliki kamar mayat di dalam pesawat yang dapat menampung sekitar tujuh orang.
"Jika lebih dari tujuh orang meninggal di kapal tersebut, mereka harus mulai memindahkan jenazah ke freezer, yang berarti mereka perlu memberi ruang di dalam freezer," ungkap Tucker.
Oleh karena itu, sambungnya, kru harus mengeluarkan es krim dan makanan beku lainnya untuk memberi ruang bagi jenazah tambahan.
"Jadi kalau itu terjadi, pesta es krim!" serunya.
Dalam video berikutnya, Tucker mengklarifikasi bahwa penumpang kapal pesiar tempat dia bekerja rata-rata berusia 75 tahun.
Meskipun tidak jelas apakah klaim ini merupakan praktik standar di kalangan kapal pesiar, tahun lalu sebuah keluarga mengajukan gugatan terhadap Celebrity Cruises, mengklaim bahwa staf menyimpan jenazah anggota keluarga mereka di dalam ruang pendingin yang biasanya digunakan untuk minuman.
Mereka mengklaim hal itu menyebabkan tubuh membusuk lebih cepat dibandingkan jika disimpan di tempat yang lebih sesuai, Indy100 melaporkan.
Ketika seseorang meninggal dalam pelayaran, kapal yang lebih besar biasanya akan membawa kantong jenazah dan memiliki kamar mayat untuk menyimpan beberapa jenazah, menurut The Times.
Pada kapal yang lebih kecil, hal ini akan bergantung pada fasilitas yang mereka miliki.
Namun ruang penyimpanan biasanya akan dikontrol suhunya untuk menyimpan jenazah jika kapal masih berada di tengah laut.
Baca juga: Sebulan Lagi Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Mulai Berlayar, Ukurannya 5 Kali Lipat Titanic
Etika naik kapal pesiar
Kapal pesiar bisa menjadi pilihan berlibur dengan keluarga.
Umumnya paket wisata kapal pesiar sudah termasuk fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, ruang bermain, daan tidak lupa kamar yang nyaman untuk menikmati keindahan laut.
Ada beberapa etika naik kapal pesiar agar liburan terasa lebih nyaman, seperti dilaporkan Kompas.com.
1. Pastikan datang tepat waktu
Kapal pesiar biasanya bersandar di beberapa titik dan memberi kesempatan para penumpang untuk mengeksplor lokasi berlabuhnya kapal ini.
Namun, waktu berlibur di luar kapal pesiar biasanya terbatas.
Ada waktu tertentu yang sudah dijadwalkan agar penumpang kembali dan kapal berangkat kembali.
"Baik untuk makan malam, ke spa, atau kembali ke kapal dari tamasya, terlambat adalah hal yang tidak masuk akal," kata pakar kapal pesiar Stewart Chiron alias The Cruise Guy.
Ia melanjutkan, kapal bisa saja tertunda keberangkatannya dan kemudian tiba di pelabuhan persinggahan berikutnya.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Menegangkan Kapal Pesiar Dihantam Ombak Setinggi 28 Meter
2. Jangan asal ambil kursi
Selain ruang privat di kamar, kursi di sekitar fasilitas kapal pesiar bisa jadi terbatas jumlahnya.
Misalnya, kursi di tepi kolam renang yang cocok dijadikan tempat berjemur pada pagi hari di atas kapal.
Jangan asal menempati kursi dengan "menandainya" terbelih dulu.
Misal, meninggalkan barang di kursi pagi-pagi sekali untuk menandakan kepemilikian, padahal tidak menduduki kursi dalam beberapa jam.
"Selain itu, jangan menyita kursi untuk keluarga dan teman yang akan bergabung pada waktu yang tidak ditentukan di masa mendatang," kata Tami Claytor, pelatih etiket dari Always Appropriate Image and Etiquette Consulting.
Baca juga: Seorang Wanita Rela Jual Apartemen Demi Liburan Kapal Pesiar Selama 3 Tahun, Ternyata Batal Berlayar
3. Jangan membuang sampah ke laut
Membuang barang ke laut tidak sekadar tindakan kasar, tetapi juga dianggap serius dan berpotensi dilaran bepergian di jalur pelayaran pada masa mendatang.
Orang yang membuang sampah ke laut bisa dikenakan denda, tergantung peraturan setiap kapal pesiar.
"Tahan keinginan untuk menggantung barang basah di balkon. Benda-benda ini mungkin tertiup ke laut atau ke balkon kabin lain," kata Claytor.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.