TRIBUNTRAVEL.COM - Pelayaran kapal pesiar keliling dunia selama tiga tahun telah dibatalkan.
Pembatalan terjadi kurang dari dua minggu sebelum kapal pesiar dijadwalkan untuk berlayar.

Bertajuk Life at Sea Cruises, program pelayaran kapal pesiar selama tiga tahun ditawarkan pertama kali pada Maret 2023.
Penumpang dijanjikan membayar setidaknya Rp 463 juta per tahun untuk turut serta dalam pelayaran.
Baca juga: Kapal Pesiar Bertema Taylor Swift Akan Berlayar Tahun 2024, Hadirkan Acara Seru Selama Pelayaran
Melansir New York Post, Selasa (28/11/2023), program pelayaran jangka panjang ini diselenggarakan oleh perusahaan Miray Cruises yang berbasis di Turki.
Perjalanan keliling dunia akan mencakup 130.000 mil, 375 pelabuhan dan 135 negara.
Nahas, seorang wanita bernama Kimberly Arizzi dikabarkan terlanjut menjual berbagai asetnya untuk mengikuti pelayaran itu.
Mulai dari apartemen, furnitur, pakaian hinga TV, sebagai biaya tambahan.
Para calon penumpang diberitahu pada 17 November bahwa pelayaran tersebut dibatalkan.
Baca juga: Suami Istri Memesan 51 Perjalanan Kapal Pesiar Tanpa Henti, Sebut Lebih Murah Ketimbang Panti Jompo
Padahal kapal dijadwalkan berangkat dari Amsterdam pada 30 November.
Meskipun pelayaran dibatalkan, beberapa penumpang masih berada di Istanbul, tempat kapal dijadwalkan berangkat pada 1 November sebelum lokasi keberangkatan diubah ke Amsterdam.
Life at Sea Cruises menawarkan untuk membayar penerbangan dan akomodasi hingga 1 Desember bagi mereka yang berada di Istanbul.

Beberapa penumpang mengatakan tidak punya rumah untuk pulang, karena mereka diperkirakan akan berada di kapal pesiar tersebut selama tiga tahun.
"Saat ini banyak orang yang tidak punya tempat untuk pergi, dan beberapa memerlukan pengembalian dana bahkan untuk merencanakan tempat tujuan. Ini tidak baik saat ini," kata seorang penumpang.
Perusahaan bermaksud membeli kapal AIDAaura, yang dihentikan oleh AIDA Cruises, bagian dari Carnival Corp.
Baca juga: Kapal Pesiar Raksasa Berlayar pada 2025, Tawarkan Roller Coaster hingga Seluncuran Hibrida
Namun, penjualannya memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, dan perusahaan lain, Celestyal Cruises, membeli kapal tersebut.
Pada 16 November, mantan CEO Life at Sea Cruises Kendra Holmes, yang mengatakan dia tidak berbicara atas nama Miray Cruises, mengirimkan rekaman video berdurasi 15 menit kepada penumpang yang menjelaskan bahwa perjalanan tersebut dibatalkan.
Sekitar dua hari setelah Holmes mengirimkan video, pemilik Miray Cruises, Vedat Ugurlu, mengakui bahwa perusahaannya tidak mampu membeli kapal.

Baca juga: Dulu Jadi Tanda Kejayaan, Kapal Pesiar Milik Saddam Husein Kini Jadi Tempat Nelayan Memancing
"Miray bukanlah perusahaan besar yang mampu membayar 40-50 juta dolar untuk sebuah kapal," kata Vedat.
Vedat menambahkan menambahkan bahwa meskipun perusahaan telah membayar uang muka, investor "menolak untuk mendukung kami lebih lanjut karena kerusuhan di Timur Tengah."
Penumpang pastinya kecewa dengan keputusan dan kurangnya pemberitahuan dari pihak perusahaan pelayaran.
"Saya sangat sedih, marah, dan kehilangan. Saya merencanakan tiga tahun ke depan dalam hidup saya untuk menjalani kehidupan yang luar biasa, dan sekarang tidak punya apa-apa," kata seorang calon penumpang.
Yang lain menambahkan, "saya bangga dan merasa berani, sekarang saya tidak mempercayai siapa pun atau apa pun. Aku tahu ini akan berhasil dan hidup akan terus berjalan, tapi aku tidak yakin arahnya."
Seorang calon penumpang juga berkomentar, "Saya tidak pernah membayangkan saya akan berada di posisi ini sebagai warga."
Baca juga: Hanya Gara-gara Permen Karet Ini, Seorang Penumpang Wanita Diblacklist dari Kapal Pesiar
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.