Breaking News:

Pria Mendadak Meninggal di Tengah Penerbangan, Sempat Berkeringat Dingin & Kehilangan Banyak Darah

Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Flickr/allen watkin
Ilustrasi pesawat Lufthansa. Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah.

Pria yang tak dikenal itu menaiki penerbangan Lufthansa dari Bangkok, Thailand ke Munich, Jerman bersama istrinya pada Kamis (8/2/2024), dilaporkan Blick.

Lufthansa Boeing 747-8
Lufthansa Boeing 747-8. Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah. (Kiefer. dari Frankfurt, Jerman, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Martin dan Karin Missfelder yang berada dalam penerbangan tersebut mengatakan kepada Blick bahwa mereka duduk dalam barisan diagonal di belakang penumpang laki-laki dan istrinya.

Karin Missfelder mengatakan pria itu tampak tidak sehat saat naik ke pesawat.

Baca juga: Malas Macet-macetan, Seorang Pria Nekat Mudik Naik Pesawat Pribadi dan Dipiloti Sendiri

"Namun dia berkeringat dingin dan bernapas terlalu cepat," kata Karin Missfelder dalam kutipan yang diterjemahkan Business Insider.

Sementara itu, Martin Missfelder mengatakan bahwa pernapasan dan penampilannya terlihat tidak menyenangkan karena mereka bergegas mengejar penerbangan, namun gejala tersebut membuat awak pesawat khawatir.

LIHAT JUGA:

Meskipun awalnya ragu-ragu, kru mengizinkan pria tersebut untuk tetap berada di penerbangan.

Karin Missfelder yang juga seorang spesialis keperawatan di Rumah Sakit Universitas di Swiss, mengatakan kepada Blick bahwa kekhawatirannya terhadap pria tersebut masih ada, sehingga mendorongnya untuk memberi tahu pramugari bahwa dokter harus memeriksa pria tersebut.

Pada saat itu, kapten pesawat tiba dan berbicara singkat dengan pria tersebut.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Padang dari 4 Maskapai, Naik Super Air Jet Mulai Rp 990 Ribuan

2 dari 3 halaman

"Dia (kapten pesawat) kemudian memanggil dokter melalui pengeras suara dan seorang pria muda berusia sekitar 30 tahun dari Polandia yang tidak bisa berbahasa Inggris melihat ke arah orang Jerman itu," kata Karin Missfelder.

Martin Missfelder mengatakan, dokter tidak berbuat banyak untuk merawat pria tersebut selain memeriksa denyut nadinya dan menanyakan bagaimana perasaannya.

Ilustrasi dokter.
Ilustrasi dokter. Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah. (Unsplash/Markus Frieauff)

Tak lama kemudian, kesehatan pria itu memburuk secara drastis.

"Mereka kemudian memberinya sedikit teh kamomil, tapi dia sudah memuntahkan darah ke dalam kantong yang diberikan istrinya," kata Martin Missfelder.

Martin Missfelder sempat mengatakan darah mengucur dari hidung dan mulut pria itu.

Dia mengatakan pria itu kehilangan banyak darah, beberapa di antaranya berceceran di dinding pesawat.

"Itu benar-benar horor. Semua orang berteriak," kata Martin Missfelder kepada Blick.

Baca juga: 2 Pesawat Bersenggolan di Landasan Pacu Bandara, Ujung Sayap Saling Bertabrakan

Pramugari segera turun tangan dan berusaha menyadarkan pria tersebut.

"Di dalam pesawat sangat sepi," kata Karin Missfelder.

Data dari situs pelacak lalu lintas udara online Flightradar24 menunjukkan bahwa penerbangan tersebut berangkat dari Bandara Internasional Bangkok pada pukul 12.07 waktu setempat sebelum dialihkan kembali di tengah kekacauan.

3 dari 3 halaman

Karin Missfelder memberi tahu Blick bahwa pria itu, yang kini sudah meninggal, dibawa ke dapur saat pesawat kembali ke bandara.

Ilustrasi kabin pesawat.
Ilustrasi kabin pesawat. Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dalam penerbangan Lufthansa minggu ini setelah kehilangan banyak darah. (Flickr/Paul Stocker)

Kendati demikian, perwakilan Lufthansa tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider.

Tahun lalu, Lufthansa menjadi berita utama setelah penerbangan dari Texas ke Jerman mengalami turbulensi parah yang membuat orang dan makanan beterbangan ke udara.

Baca juga: Viral Pria Mabuk di Pesawat Diamankan Penumpang Lain, Sempat Bikin Keributan & Kasar pada Awak Kabin

Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Kebenaran dari Hilangnya Pesawat dan Kapal di Segitiga Bermuda, Ulah Alien?

Seorang penumpang mengatakan kepada Business Insider bahwa kepalanya terbentur langit-langit pesawat.

"Rasanya seperti terkena angin puting beliung," kata Rolanda Schmidt.

"Itu tidak akan berhenti. Saya pikir kita akan jatuh," imbuhnya.

Penerbangan itu kemudian melakukan pendaratan darurat di dekat Washington.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Tags:
pesawatLufthansaJerman Yann Sommer Yeti Airlines Batik Air
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved