Breaking News:

Viral Temuan Air Kemasan Mengandung 240.000 Kepingan Plastik yang Berpotensi Jadi Racun

Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/Steve Johnson
Ilustrasi meminum air kemasan. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Air kemasan memang menjadi satu minuman favorit banyak orang untuk menghilangkan dahaga.

Tapi apa jadinya jika ada air kemasan yang mengandung 'suatu zat' penyebab racun?

Baca juga: Serunya Berenang di Umbul Sigedhang-Kapilaler Klaten, Air Jernih dengan Kandungan Mineral Alami

Ilustrasi seorang wanita minum air.
Ilustrasi seorang wanita minum air. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun. (Unsplash/engin akyurt)

Yap, hal ini ditemukan oleh para ilmuwan luar negeri setelah mempelajari tiga merek air kemasan secara acak.

Para ilmuwan mengungkapkan hasil temuannya - di mana ada banyak kepingan plastik yang dalam air kemasan yang berpotensi menjadi racun.

Baca juga: 22 Fakta Unik Jamaika, Negara yang Punya Spa Mineral Paling Radioaktif di Dunia

Para peneliti dari Universitas Rutgers membagikan temuan mereka dalam edisi Proceedings of the National Academy of Science yang dirilis pada Senin (8/1/2024).

Penelitiannya ini mempelajari tentang lima sampel masing-masing dari tiga merek air kemasan yang dibeli di sebuah toko Walmart, Kolombia, Amerika Serikat.

Ilustrasi meminum air kemasan. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun.
Ilustrasi meminum air kemasan. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun. (Unsplash/Jonathan Cooper)

Sebelumnya, tim peneliti ini telah lama menduga adanya potongan plastik kecil di dalam air kemasan, dan penelitian sebelumnya telah mengamati prevalensi mikroplastik, yang berkisar antara 5 milimeter hingga satu mikron (satu mikron sama dengan sepersejuta meter).

Namun, penelitian terbaru mengamati nanoplastik - partikel yang berukuran kurang dari satu mikron.

Para peneliti mengidentifikasi nanoplastik dengan mikroskop menggunakan laser ganda, dan hasilnya menemukan bahwa tingkat partikel berkisar antara 110.000 hingga 400.000 per liter.

Baca juga: Video Viral di TikTok, Terungkap Pemicu Warga Berbondong-bondong Beli Air Mineral di Penang

Artinya, rata-rata satu liter air kemasan mengandung sekira 240.000 nanoplastik – sekira 10 hingga 100 kali lebih banyak dari jumlah mikroplastik, lapor Unilad.

2 dari 3 halaman

Tim peneliti itu belum mengungkapkan merek botol air mana yang termasuk dalam penelitian ini, namun Naixin Qian, ahli kimia fisik Columbia dan penulis utama penelitian tersebut, menjelaskan bahwa sebagian besar plastik tampaknya berasal dari botol itu sendiri, dan membran reverse osmosis (filter yang digunakan untuk mencegah kontaminan lainnya).

Baca juga: Viral Pelecehan Seksual di Bus TransJakarta, Korban Pukul Pelaku dengan Botol Air Mineral

Ilustrasi meminum air kemasan. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun.
Ilustrasi meminum air kemasan. Viral para ilmuwan menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 kepingan plastik yang bisa berpotensi menjadi racun. (Unsplash/Greg Rosenke)

Jadi ketika seseorang sedang makan dan lalu minum, bisa ada kemungkian terpapar mikroplastik - namun tetap berada di dalam sistem kita.

Dalam studi tersebut, para peneliti mencatat: "Nanoplastik diyakini lebih beracun karena ukurannya yang lebih kecil membuatnya lebih mudah, dibandingkan dengan mikroplastik, untuk masuk ke dalam tubuh manusia."

Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apakah nanoplastik bisa berbahaya.

Rekan penulis studi, Phoebe Stapleton, ahli toksikologi di Rutgers, mengatakan: "Saat ini sedang ditinjau. Kami tidak tahu apakah itu berbahaya atau tidak, atau jika iya seberapa berbahayanya."

"Kami mengetahui bahwa mereka masuk ke dalam jaringan (mamalia, termasuk manusia)… dan penelitian saat ini sedang mengamati apa yang mereka lakukan di dalam sel."

Profesor Universitas Duke dan direktur kelompok onkologi komparatif Jason Somarelli, yang bukan bagian dari penelitian ini, mengakui bahwa bahaya plastik masih menjadi 'pertanyaan yang belum terjawab'.

Namun, dia menambahkan: "Kami dan pihak lain telah menunjukkan bahwa nanoplastik ini dapat diinternalisasi ke dalam sel dan kami tahu bahwa nanoplastik membawa semua jenis bahan kimia tambahan yang dapat menyebabkan stres sel, kerusakan DNA, dan mengubah metabolisme atau fungsi sel."

Baca juga: Viral Jason Momoa Aquaman Beri Kejutan di Pesawat, Jadi Pramugara & Bagikan Air Mineral

Tonton juga:

Dalam sebuah pernyataan menanggapi penelitian tersebut, The International Bottled Water Association mengatakan: "Saat ini terdapat kurangnya metode (pengukuran) standar dan tidak ada konsensus ilmiah mengenai potensi dampak kesehatan dari partikel nano dan mikroplastik."

3 dari 3 halaman

"Oleh karena itu, pemberitaan media tentang partikel-partikel ini dalam air minum tidak lebih dari sekadar menakut-nakuti konsumen."

Menurut PBS, keempat rekan penulis yang diwawancarai setelah penelitian tersebut berbagi rencana untuk mengurangi penggunaan air kemasan.

(TribunTravel.com/ni)

Kumpulan artikel viral

Selanjutnya
Tags:
Amerika SerikatKolombiailmuwanviralair kemasan Quincy Jones Pager (Beeper) Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved