Breaking News:

Dugaan Pelecehan Maba di UNY Terbukti Hoax, Motif Penyebar Video Gegara Sakit Hati

Tersangka RAN memposting informasi di media sosial X terkait dugaan pelecehan dengan korban mahasiswa baru (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta.

kolase kompas.com/X
RAN, mahasiswa UNY yang menyebar hoax pelecehan seksual di media sosial. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral beberapa waktu lalu chat percakapan berisi dugaan pelecehan.

Dalam chat itu, menceritakan curhatan seseorang yang mengaku maba dan mengaku mengalami pelecehan oleh oleh anggota BEM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca juga: Viral Bayi Hilang di Cianjur, Ternyata Karangan Sang Ibu, Lelah Harus Urus Sendiri

RAN ditetapkan sebagai tersangka buntut mengunggah informasi dugaan pelecehan seksual mahasiswi UNY yang ternyata hoax (kiri) - Ilustrasi (kanan)
RAN ditetapkan sebagai tersangka buntut mengunggah informasi dugaan pelecehan seksual mahasiswi UNY yang ternyata hoax (kiri) - Ilustrasi (kanan) (Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma | Google)

Baca juga: Viral Polisi Gadungan Ugal-ugalan di Semarang, Ketahuan Petugas & Dihukum Push Up

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata chat yang viral itu hoax.

Sosok orang dibalik chat yang viral itu adalah seorang mahasiswa bernama RAN (19).

Baca juga: Video Viral di TikTok, Bendahara Kelas Tarik Uang Kas Pakai QRIS, Tinggal Scan Auto Bayar

Baca juga: Satpam Paksa Kurir Lepas Bendera Palestina dari Kendaraannya, Sempat Viral & Kini Dinonaktifkan

Dia geram karena ditolak menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Saat ini, Polisi menetapkan RAN (19), mahasiswa warga Kota Yogyakarta sebagai tersangka menyebarkan berita bohong dan atau pencemaran nama baik.

Tersangka RAN memposting informasi di media sosial X terkait dugaan pelecehan dengan korban mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam kasus ini, MF (21) seorang mahasiswa menjadi korban setelah dituduh melakukan pelecehan seksual tersebut.

Dari keterangan yang diperoleh polisi, tersangka RAN menyebarkan berita bohong karena sakit hati.

"Motifnya adalah sakit hati, karena pada saat itu RAN mendaftar di salah satu komunitas di mahasiswa ditolak. Sedangkan saudara MF yang diterima," ujar ujar Dirreskrimsus Polda DIY Kombes Idham Mahdi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (13/11/2023).

2 dari 4 halaman

Idham Mahdi menyampaikan RAN juga sakit hati karena ditegur oleh MF saat menjadi panitia festival politik FMIPA UNY. 

Teguran tersebut disampaikan melalui chat WhatsApp (WA).

Tersangka RAN dengan korban MF sama-sama satu fakultas.

"Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF, sehingga RAN merasa sakit hati sehingga Dia (RAN) melakukan mengapload postingan-postingan tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan membenarkan jika tersangka RAN sempat mendaftar anggota BEM dan tidak diterima dengan berbagai pertimbangan.

"(Tersangka RAN mendaftar) Di tahun ini, tahun 2023 ini. (RAN tidak diterima karena) ada pertimbangan hal lainya," ujar Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan saat ditemui usai jumpa pers di Mapolda DIY.

Doni Setyawan menuturkan RAN merupakan mahasiswa angkatan 2022.

Baca juga: Viral Kisah Pengiriman Panda dari AS ke China Selama 19 Jam, Barang Bawaannya Unik

Tersangka RAN juga mahasiswa FMIPA UNY.

Terkait dengan korban MF yang dibekukan dari BEM FMIPA UNY, Doni Setyawan mengatakan setelah ada konfirmasi kebenarannya surat keputusan tersebut akan gugur.

"Pastinya kalau sudah ada konfirmasi kebenaran ini surat keputusan sebelumnya sudah gugur nanti akan dimunculkan surat keputusan baru, bakal tetap melanjutkan seperti biasanya pengurus BEM," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Diberitakan sebelumnya, polisi memastikan informasi dugaan pelecehan seksual yang diposting di media sosial dan sempat viral terkait pelecehan dengan korban mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan hoaks.

Dari kejadian tersebut, polisi menangkap dan menetapkan mahasiswa berinisial RAN (19) warga Kota Yogyakarta sebagai tersangka karena penyebaran berita bohong atau hoaks.

Tersangka RAN merupakan sosok yang memposting informasi yang sempat viral di media sosial tersebut.

Dugaan pelecehan seksual dialami seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Hal itu mencuat setelah korban curhat ke akun base X @UNYmfs mengenai apa yang dia alami, termasuk bongkar chat pelaku.

Dari chat tersebut, disebutkan kalau pelaku merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM.

Ya, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi.

Tindakan tersebut viral di media sosial setelah salah satu korban pelecehan berani bersuara di akun base X @UNYmfs.

Sayangnya, unggahan itu kemudian dihapus, tetapi bisa diamankan oleh warganet dan disebarkan lagi di medsos.

Dalam unggahan ke base UNY itu, korban merasa lelah dengan perlakuan pelaku kepadanya.

4 dari 4 halaman

Dia merasa kerap dilecehkan oleh pelaku. Korban ingat NIM dari pelaku kekerasan seksual tersebut dan mengerucut kepada salah satu mahasiswa.

"Aku gak nyangka, kuliah di UNY malah direndahin kayak gini," tulisnya.

"Jadi aku maba dan kenalan sama kating ini dari bulan Februari, waktu itu kenal karena acara fakultas. Kukira dia baik, ternyata dia c***l, aku sudah dilecehkan sama dia dari Oktober, sampai sekarang," sambungnya.

Tak hanya itu, sosok korban juga mengaku telah mendapatkan kekerasan dari pelaku pelecehan tersebut.

"Aku awalnya gak berani speak up karena diancam, aku pernah dilukai berkali-kali sama dia karena ngelawan. Cuma sekarang aku muak dan luapin semuanya," jelasnya.

"Pengen bunuh diri rasanya karena hidupku kayak gini, dilecehin di kampus baru. Plis help me, aku gak berani spill nama pelaku," tulisnya.

Untuk menguatkan pengakuannya, korban yang belum diketahui identitasnya itu menaruh tangkapan layar berisi chat dengan pelaku pelecehan tersebut.

"Halo dek, kelasnya sudah selesai? Kalau sudah nanti di tempat biasa ya," tulis pelaku lewat aplikasi pesan WhatsApp.

"Mas mau sampai kapan lecehin aku? Plis mas aku cuma mau kuliah tenang," jawab korban membalas pesan pelaku.

“Lo mau ngelawan? Gue anak BEM, bisa bikin lo makin rendah l***e,” ujar pelaku lagi.

Tidak hanya itu, pelaku juga mengancam korban akan menyebar foto telanjangnya saat mereka melakukan hubungan intim.

Dia juga berani mengancam untuk memerkosa korban.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul SOSOK Penyebar Hoax Pelecehan Maba di UNY, Ngakunya Sakit Hati, Tak Diterima jadi Anggota BEM

Selanjutnya
Sumber: Tribun Style
Tags:
UNYHoaxpelecehan seksual Michelle Ashley
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved