Breaking News:

Demonstran Serbu Bandara Rusia Tolak Pesawat dari Israel, Putin Angkat Bicara

Viral demonstran mengepung bandara di Dagestan Rusia untuk memblokir penerbangan dari Tel Aviv agar tidak bisa mendarat di sana.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/Josue Isai Ramos Figueroa
Ilustrasi pesawat di landasan pacu bandara. Viral demonstran mengepung bandara di Dagestan Rusia untuk memblokir penerbangan dari Tel Aviv agar tidak bisa mendarat di sana. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Internasional Makhachkala di Dagestan Rusia diserbu massa anti Israel belum lama ini.

Demonstran anti Israel terlihat menyerbu bandara tersebut pada Minggu (29/10/2023) malam.

Ratusan pengunjuk rasa anti Israel itu tampak mengepung bandara di Degestan Rusia sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Yahudi.

Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat. Ketegangan global meningkat akibat perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza.
Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat. Ketegangan global meningkat akibat perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza. (tangkapan layar Twitter/almayadeen)

Mereka menggeruduk bandara guna memblokir penerbangan dari Tel Aviv agar tidak bisa mendarat di sana.

Kejadian ini sontak menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.

Dalam video yang viral itu memperlihatkan para pengunjuk rasa berkumpul di luar bandara pada malam hari.

Mereka juga mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan nyanyian anti Israel.

Sejumlah demonstran terlihat membawa poster yang bertuliskan “Pembunuh anak tidak mempunyai tempat di Dagestan” dan “Kami menentang pengungsi Yahudi.”

Melansir dari Tribunnews, aksi unjuk rasa ini dipicu oleh seruan yang tersebar di aplikasi pesan Telegram untuk memblokir sebuah pesawat yang dikabarkan membawa pengungsi dari Israel dan dijadwalkan tiba dari Tel Aviv.

Beberapa demonstran pun turun ke jalanan untuk menghentikan mobil di luar bandara Makhachkala guna memeriksa dokumen identitas pribadi pengemudi dan penumpang saat mereka mencari warga Israel di antara para pengendara.

Baca juga: Protes Anti Israel, Puluhan Tikus Hidup Dilempar ke Restoran McDonalds di Inggris

Ilustrasi keramaian di bandara. Viral demonstran mengepung bandara di Dagestan Rusia untuk memblokir penerbangan dari Tel Aviv agar tidak bisa mendarat di sana.
Ilustrasi keramaian di bandara. Viral demonstran mengepung bandara di Dagestan Rusia untuk memblokir penerbangan dari Tel Aviv agar tidak bisa mendarat di sana. (Unsplash/CHUTTERSNAP)
2 dari 4 halaman

Demonstrasi Berujung Kerusuhan

Menurut laporan, penerbangan dari Tel Aviv dijadwalkan mendarat pukul 19.17 waktu setempat.

Usai mendapat kabar tersebut, para demonstran menjadi rusuh dan menyerbu masuk ke landasan pacu bandara.

Mereka mencoba mengepung area landasan pacu untuk menghentikan pesawat agar tak mendarat di sana.

Saking nekatnya, para demonstran itu sampai melompat ke sayap pesawat guna memblokirnya agar tak mendarat di bandara.

"Sekelompok orang yang berlari ke landasan bandara mengepung sebuah pesawat dan melompat ke sayapnya," lapor surat kabar pro-Kremlin, Izvestia.

Baca juga: McDonalds Indonesia Akhirnya Buka Suara Soal Tudingan Dukung Israel

Tak menunggu lama, pihak berwajib pun datang untuk membubarkan aksi demonstrasi ini.

Para demonstran dilaporkan telah dikeluarkan dari bandara.

Atas aksi pengunjuk rasa anti Israel tersebut, kini semua penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Makhachkala ditangguhkan untuk sementara.

Seluruh penerbangan dari dan ke bandara tersebut akan ditutup hingga pukul 03.00 waktu setempat pada 6 November 2023 mendatang.

Baca juga: Daftar Negara yang Tak Pernah Dikunjungi Ratu Elizabeth II, Termasuk Israel dan Argentina

3 dari 4 halaman

Vladimir Putin Angkat Bicara

Insiden kerusuhan di Bandara Internasional Makhachkala langsung terdengar hingga ke Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Vladimir Putin kini menuduh Ukraina dan sejumlah negara barat yang telah menghasut kerusuhan anti Israel di bandara tersebut.

Seperti diketahui, demonstrasi di bandara itu terjadi di tengah konflik Hamas Palestina dengan Israel.

Diwartakan Tribunnews, kini pasukan Rusia berhasil menahan lebih dari 80 orang sejak insiden demonstrasi di Bandara Internasional Makhachkala.

Dalam sebuah pernyataan, Vladimir Putin mengatakan bahwa demonstrasi itu dipicu melalui media sosial dari agen-agen layanan khusus Barat.

"Peristiwa di Makhachkala tadi malam dipicu melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari Ukraina, melalui agen-agen layanan khusus Barat," kata Vladimir Putin dalam pertemuan dengan petinggi Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi, Senin (30/10/2023).

"Amerika Serikat tidak mencapai kesuksesan di medan perang, namun berusaha melemahkan Rusia dari dalam," lanjut Vladimir Putin.

"Siapa yang mengorganisir kekacauan mematikan ini dan siapa yang mendapat keuntungan darinya saat ini, menurut pendapat saya, sudah menjadi jelas. Elit penguasa AS saat ini dan negara-negara satelitnya adalah pihak yang paling diuntungkan dari ketidakstabilan dunia," kata Vladimir Putin.

Atas tuduhan Vladimir Putin ini, Amerika Serikat menyebut bahwa tuduhan tersebut tidak masuk akal.

Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Flickr/Andreas Klamm)

Baca juga: Bikin Kacau Bandara, Turis Bawa Bom seusai Liburan dari Dataran Tinggi Golan Israel

4 dari 4 halaman

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller mengatakan bahwa tuduhan yang menyalahkan Ukraina itu tidak masuk akal.

Bahkan, ia meminta Vladimir Putin untuk bertanggungjawab atas siapa pun yang terlibat dalam kerusuhan itu.

Matthew Miller juga berharap Vladimir Putin bisa menjamin keselamatan warga Israel dan Yahudi di Rusia.

"Saya telah melihat komentar mereka yang menyalahkan Ukraina. Itu tidak masuk akal," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

"Kami menyerukan kepada pihak berwenang Rusia untuk secara terbuka mengutuk protes yang penuh kekerasan ini, meminta pertanggungjawaban siapa pun yang terlibat, dan menjamin keselamatan warga Israel dan Yahudi di Rusia," katanya, dikutip dari The Moscow Times.

(TribunTravel.com/ni)

Kumpulan artikel viral

Selanjutnya
Tags:
RusiaDagestanPalestinaIsraelVladimir Putinbandara Labneh Hashweh Mujaddara Makdous Maftoul Sumaqiyya (Sumaghiyyeh/Sumagiyya) Salata Falahiyeh Qidreh Maamoul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved