Breaking News:

Kondisi Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi Indonesia usai Kebakaran Gunung Lawu, Belum Mau Dievakuasi

Begini kondisi Mbok Yem sang pemilik warung tertinggi di Gunung Lawu yang masih belum mau turun usai kebakaran.

Editor: Kurnia Yustiana
TribunSolo.com / Tribunnews.com / Fajri Digit
Kawasan hutan Gunung Lawu yang terbakar di kawasan Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kebakaran melanda hutan kawasan Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kebakaran hutan Gunung Lawu, tepatnya di Hargo Dalem membuat bangunan-bangunan sekitar ikut terdampak.

Puncak Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar dan Magetan.
Ilustrasi puncak Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar dan Magetan. (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Termasuk warung-warung makan yang kerap menjadi andalan para pendaki istirahat sambil mengisi perut.

Beberapa warung ikut terbakar, tapi tidak sampai merembet ke warung Mbok Yem yang legendaris.

Baca juga: Lawu Green Forest Magetan: Lokasi, Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka

Tempat yang menjadi salah satu warung tertinggi di Indonesia itu masih selamat dari kebakaran.

Walau kebakaran melanda kawasan sekitar warungnya, tapi Mbok Yem rupanya belum mau turun gunung untuk menyelamatkan diri.

Mbok Yem memilih bertahan meskipun kawasan sekitarnya kebakaran.

Ada alasan haru kenapa Mbok Yem memilih bertahan di warung yang menjadi ladangnya mencari rezeki tersebut.

Mbok Yem, pemilik warung legendaris di Puncak Lawu. Dia bersama tiga anggota keluarganya masih bertahan di Puncak Lawu saat kebakaran hutan Gunung Lawu.
Mbok Yem, pemilik warung legendaris di Puncak Lawu. Dia bersama tiga anggota keluarganya masih bertahan di Puncak Lawu saat kebakaran hutan Gunung Lawu. (TribunSolo.com / Dok BPBD Karanganyar)

Hal itu disampaikan cucu Mbok Yem, Syaifudin.

Menurutnya, sang nenek tidak mau turun dari Gunung Lawu lantaran merasa iba dengan kucing dan hewan peliharaannya yang lain.

2 dari 4 halaman

Diketahui, Mbok Yem memang memiliki hewan peliharaan di warungnya, yakni monyet dan kucing.

Monyetnya dia namai Temon, sedangkan kucingnya diberi nama Anis.

Beberapa kali pendaki merekam momen peliharaan Mbok Yem itu dan diunggah di kanal YouTube.

Padahal, jika Mbok Yem mau turun, sudah ada mobil dan peralatan tandu untuk menjemputnya.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya."

"Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," tutur Syaifuin saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Menurutnya, saat ini api sudah menjalar sampai sebelah selatan warung Mbok Yem.

Sementara warung Mbok Yem masih utuh karena telah dibuat penyekat api.

"Warung Mbok Yem aman karena sebelumnya telah dibuat ilaran (penyekat api) di sekitarnya."

"Kalau posisi api sudah berada di sebelah selatan warung Mbok Yem," sambungnya.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berada di Lereng Gunung Lawu, Kafe Unik Ini Tawarkan Suasana Khas Bali

3 dari 4 halaman

Kondisi Warung Mbok Yem

Seperti diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, kebakaran hutan di Gunung Lawu tepatnya di Hargo Dalem membuat bangunan-bangunan di sekitar ikut terdampak.

Meskipun demikian, api tersebut tidak sampai merembet ke warung Mbok Yem.

Hal tersebut diungkapkan Edi (41) pemilik warung Mbah Mo, Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar setelah menemui Mbok Yem di Hargo Dalem, Senin (2/10/2023).

Edi menuturkan, kondisi warung mbok Yem tidak terbakar.

"Kemarin saya naik pukul 08.00 WIB, dan sampai sana pukul 13.00 WIB, dan mengecek kondisi di sana termasuk mbok Yem bersama keluarga," kata Edi kepasa TribunSolo.com, Selasa (3/10/2023).

Edi mengatakan, meskipun kondisi warung dan Mbok Yem aman, namun warung-warung lain di sana terdampak api itu.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Mojosemi Forest Park Terbaru, Nikmati Petualangan Seru di Kaki Gunung Lawu

Warung-warung yang ikut terbakar yaitu milik Agus, Sarwono dan Giyar.

"Ada yang terbakar habis ada yang sebagian, setahu saya yang terbakar habis punya Agus, Sarwono Jenggot dan sebagian milik Giyar," kata Edi.

Dia mengatakan saat itu, kondisi warung-warung kosong kecuali milik mbok Yem.

4 dari 4 halaman

Warung mbok Yem sendiri ada lima anggota keluarga di sana.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Mahasiswi Undip saat Mendaki Gunung Lawu, Sempat Muntah dan Sesak Napas

"Pas saya turun kemarin ada 3 orang Mbok Yem, mas Muis yang bantu jualan Mbok Yem dan mas Kelik yang jualan suvenir," ujar dia.

Ia mengatakan, di sana juga ada bedeng bangunan yang ditinggali warga bernama Kelik.

Bedeng tersebut dalam kondisi aman dan tidak membakar bangunan tersebut.

"Bedeng itu, merupakan bangunan yang berada di petilasan Brawijaya yang biasa digunakan untuk istirahat dan kondisinya aman," kata dia.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Tawangmangu, Jangan Lupa Kunjungi The Lawu Park yang Viral

"Selain itu, juga ada Pendopo milik Kiky dan Keraton Solo yang ada di sana dan dalam kondisi aman juga," ungkap dia.

Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar Juli PH mengatakan warung-warung di dekat warung Mbok Yem sudah ludes dilalap api .

"Warung yang lain sudah ludes tapi untuk mbok yem masih utuh," ucap Juli, kepada TribunSolo.com, Senin (2/10/2023).

Juli mengatakan kondisi mbok Yem dan keluarga saat ini dalam keadaan sehat dan selamat walau enggan dievakuasi turun.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Mbok Yem Belum Mau Turun Meski Gunung Lawu Kebakaran, Kasihan Sama Kucing dan Hewan Peliharaannya.

Simak artikel lainnya seputar gunung lawu di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Jawa TengahGunung LawuMbok Yemkebakaran
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved