TRIBUNTRAVEL.COM - Turbulensi tak dapat terhindarkan dari penerbangan.
Tak sedikit penerbangan yang mengalami turbulensi akibat berbagai faktor.
Namun yang paling parah, turbulensi sampai harus membuat penumpang dilarikan ke rumah sakit.
Melansir ABC News, tujuh penumpang dan satu kru kabin dilarikan ke rumah sakit setelah penerbangan mengalami turbulensi parah yang tiba-tiba.
Baca juga: Pesawat Putar Balik usai Pria Bikin Keributan, Seluruh Penumpang Terpaksa Tidur di Bandara
Insiden tersebut terjadi pada penerbangan JetBlue saat penerbangan menuju Florida pada Senin (25/9/2023) pagi.
Penerbangan 1256 dari Guayaquil, Ekuador, mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood dan ditemui oleh petugas medis.
LIHAT JUGA:
"Pesawat tersebut telah dihentikan layanannya," kata JetBlue.
Atas insiden tersebut, Badan Keselamatan Transportasi Nasional dan Administrasi Penerbangan Federal akan menyelidikinya.
Bulan lalu, 14 orang terluka setelah sebuah pesawat Delta Air Lines mengalami turbulensi mendadak saat mendekati Atlanta.
Baca juga: Anaknya Kena Alergi Parah, Penumpang Sebut Pramugari Sajikan Kacang di Pesawat
Pada bulan Agustus, dua pramugari terluka setelah penerbangan United Airlines dari Newark ke Punta Cana mengalami turbulensi.
Tahun lalu, FAA mengetahui adanya 17 cedera serius terkait turbulensi, naik dari 13 cedera serius yang dilaporkan pada tahun 2019.
Apa itu turbulensi?
Turbulensi merupakan perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan guncangan pada tubuh pesawat, dilaporkan Kompas.com.
Turbulensi memang menakutkan dan tidak bisa diprediksi.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diketahui penumpang soal turbulensi.
1. Biasanya turbulensi tidak berbahaya
Turbulensi sangat umum terjadi dan biasanya tidak membahayakan.
Namun, tetap saja akan membuat kamu tidak nyaman.
Ada beberapa jenis turbulensi yang disebabkan beberapa faktor berbeda, yakni arus dari awan badai yang bergerak ke atas dan ke bawah, arus termal, atau turbulensi udara bersih yang diakibatkan perubahan arah atau kecepatan angin secara mendadak.
Baca juga: Penerbangan Dibatalkan Bikin Penumpang Murka dan Serbu Pesawat di Landasan Pacu, Videonya Viral
2. Kecelakaan akibat turbulensi jarang terjadi
FAA mengatakan, kira-kira ada 58 penumpang pesawat yang terluka akibat turbulensi setiap tahunnya.
Biasanya turbulensi hanya terjadi saat berada di atas ketinggian 30.000 kaki.
Dua per tiga jumlah tersebut adalah kru kabin atau penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman saat turbulensi terjadi.
3. Turbulensi tidak akan menyebabkan pesawat kecelakaan
Turbulensi akan terasa cukup menyeramkan saat mengalaminya.
Namun keamanan pesawat hampir tidak akan terpengaruh oleh betapa parahnya turbulensi.
4. Pilot tahu apa yang akan terjadi
Di banyak kasus, para pilot mengetahui kondisi turbulensi yang akan datang.
Pilot biasanya akan menyalakan peringatan memakai sabuk pengaman sebelum pesawat mengalami turbulensi.
Pilot juga dibekali laporan cuaca sebelum penerbangan, radar kokpit, dan laporan dari pesawat lain di area tersebut.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Tersambar Petir sebelum Mendarat di Bandara
Baca juga: Gara-gara Ketinggalan Pesawat, Penumpang Serang Staf Maskapai dan Hancurkan Komputer di Bandara
5. Pilot dilatih untuk menangani turbulensi
Untuk mencegah turbulensi, pilot benar-benar mempelajari pola cuaca dan merencanakan jauh ke depan.
Mereka juga memilih rute terbaik sebelum setiap penerbangan.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.