TRIBUNTRAVEL.COM - Kisruh relokasi Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berdampak pula pada sektor pariwisata.
Misalnya saja tempat-tempat wisata pantai di sekitar Pulau Rempang.

Biasanya saat liburan akhir pekan, pantai di Pulau Rempang ramai dikunjungi wisatawan dan menjadi momen pengelola wisata meraup rezeki.
Tapi, setelah kisruh Pulau Rempang, kunjungan wisatawan sempat menurun.
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Palembang-Batam, Terbang Langsung Naik Lion Air Mulai Rp 646 Ribuan
Suasana wisata pantai yang berada di kawasan Pulau Rempang Cate itu mendadak sepi.
Beberapa pengelola wisata pantai yang berada di Pulau Rempang Cate pun mengeluhkan hal tersebut.
Termasuk pengelola Pantai Melayu II Rempang Cate, Regar. Diakuinya sejak polemik Rempang Cate berlangsung pengunjung pantai mendadak sepi.
“Seperti yang bapak lihat sekarang ini. Tak ada lagi orang yang berkunjung ke pantai. Kalau begini mau makan apa lagi lah kami,” ujar dia saat ditemui di Pantai Melayu II Rempang Cate, Sabtu (9/9/2023).
Menurutnya, biasanya hari Sabtu dan Minggu pengunjung pantai akan ramai.
Banyak yang datang dari Batam untuk berlibur.
Namun, dalam beberapa hari diakuinya sempat tak ada satupun pengunjung yang datang.
Gazebo dan wahana pantai pun tak ada penghuni.
“Orang yang tinggal di pantai ini tak ada yang bisa kaya, paling kami hanya nyambung hidup. Namun kalau begini ni, gimana kami mau menyambung hidup,” katanya.
Menurut dia, sepinya wisata ini imbas dari aksi tim gabungan yang memaksa masuk Pulau Rempang Cate, Kamis (7/9/2023) lalu.
Suasana pulau kala itu lantas mencekam.
Belum lagi ditambah warga yang masuk pulau Rempang Cate diperiksa.
Pengelola pantai berharap agar pemerintah memikirkan nasib mereka yang menggantungkan hidup dari sumber pendapatan wisata.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Batam, Punya Fasilitas Lengkap dan Kamar yang Nyaman
Warga Singapura Pertanyakan Soal Keamanan Traveling ke Batam usai Kisruh Pulau Rempang

“Is Batam ok to travel now safe?” bunyi pesan yang dikirim oleh Logan, Kamis (24/9/2023) sore.
Dia merupakan warga negara Singapura yang pandai berbahasa Melayu dan memiliki agen travel di Negeri Singa itu yang sering membawa wisatawan masuk Kepulauan Riau.
Logan akhirnya mendapat informasi utuh dari TribunBatam.id.
Kepadanya disampaikan bahwa Gubernur Kepri, Kepala BP Batam dan Ketua Lembaga Adat Melayu sudah bertemu.
Para tokoh di Kepri itu memastikan Batam khususnya dan Kepri umumnya aman dan kondusif.
Semua wisatawan diajak untuk datang berwisata ke Batam dan Kepri.
"Good to know. Because many news confuse people. Aman ya. Thank you," tulis Logan.
Dia juga mengucapkan syukur karena pemerintah sudah mengamankan semua isu yang berkembang.
Dia memastikan sudah boleh membawa wisatawan masuk Batam dalam pekan ini.
TribunBatam.id kemudian mencoba mencari tahu apa informasi tentang Batam yang beredar di warga Singapura.
Logan menjelaskan secara detail kondisi Batam dalam Bahasa Inggris bercampur Bahaya Melayu.
"Many pictures photos circulate saying polisi kena bantai batu,” tulisnya.
Logan mengaku harus memastikan semuanya tentang Batam dan Kepri.
Sebab, banyak rumor macam-macam tentang kepentingan politik yang terjadi di balik insiden yang terjadi di Batam belakangan ini.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Hits di Batam Buat Liburan Akhir Pekan, Cek Harga Tiket Masuk dan Hotel Terdekat
"But I know tourist not involved its safe to travel," tegas Logan.
Sehari sebelumnya Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad, memastikan Provinsi Kepri terutama Kota Batam berada dalam kondisi aman, terkendali, kondusif dan tetap menjadi kunjungan wisata yang nyaman bagi para wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
“Insya Allah Kepri terkhusus Batam tetap menjadi kota yang aman dan nyaman untuk berwisata bagi para turis. Kami, Pemerintah Provinsi Kepri bersama Pemko Batam, BP Batam dan seluruh FKPD termasuk petinggi Lembaga Adat Melayu sudah bertemu. Kami meminta seluruh masyarakat Kepri agar bisa bersama-sama menjaga kondusivitas Kepri, terkhusus Batam, agar aktivitas wisata dan perekonomian tidak terganggu,” ungkap Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad mengajak seluruh masyarakat, terkhusus penikmat wisata serta para traveler agar tidak ragu-ragu untuk tetap berwisata ke Kepri.
Baca juga: 6 Kuliner Malam di Batam yang Enak dan Murah, Cobain Mie Lendir Pasar Tanjung Pantun
Khususnya Batam, Bintan, Tanjungpinang dan daerah-daerah lain yang ada di Kepri selalu menjadi tujuan wisata yang aman.
“Kami akan memprioritaskan keamanan para wisatawan tentunya, baik lokal maupun mancanegara,” sebut Ansar Ahmad.
Belakangan memang ada informasi yang beredar tentang Batam dan Kepri sedang tidak aman dan diimbau agar para wisatawan tidak berkunjung dulu untuk sementara waktu ke Kepri terkhusus Batam.
Ansar Ahmad memastikan informasi itu hanya sebatas isu belaka.
Baca juga: 3 Tiket Pesawat Jakarta-Batam Termurah, Naik Lion Air Terbang Langsung Mulai Rp 900 Ribuan
Ansar Ahmad kemudian meminta para aparat penegak hukum seperti Polri, TNI serta BIN Kepri melakukan penelusuran agar informasi-nformasi seperti itu tidak sampai menyebar lebih luas lagi. Para penyebar informasi itu juga harus ditindak tegas.
“Isu Batam tidak aman untuk wisatawan itu tidak benar. Jika isunya seperti itu, artinya itu provokatif. Sehari sebelumnya kita semua sudah sepakat untuk tidak langsung percaya dengan berbagai bentuk isu seperti itu. Sekali lagi kita pastikan, Batam dan Kepri ini aman dan kondusif untuk siapa pun,” tegas Gubernur Kepri itu.
(TribunBatam.id/bereslumbantobing/Thomlomah Limahekin)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Pengelola Wisata di Pulau Rempang Menjerit, Pantai Mendadak Sepi dan Warga Singapura Soroti Polemik Rempang, Apa Batam Aman.
Simak artikel lainnya seputar Batam di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.