Breaking News:

Keberadaan Ikan Dewa yang Misterius di Sungai Ciliwung, Makin Langka karena Sampah?

Misteri keberadaan ikan dewa yang langka di kawasan Sungai Ciliwung, diduga hilang karena sampah.

Editor: Kurnia Yustiana
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Suasana Sungai Ciliwung, Kabupaten Bogor, Jumat (9/6/2023). Keberadaan ikan dewa di Sungai Ciliwung kini disebut-sebut hanya tinggal cerita. Ikan dewa atau tortambra sangat sulit ditemukan di Sungai Ciliwung akibat habitatnya terganggu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu pernah dengar soal ikan dewa?

Ikan dewa yang langka itu tadinya bisa kamu temukan di sekitar Sungai Ciliwung yang mengalir melewati Jawa Barat dan Jakarta.

Aksi bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung, kawasan Kedunghalang, Kota Bogor, Minggu (27/8/2023).
Aksi bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung, kawasan Kedunghalang, Kota Bogor, Minggu (27/8/2023). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Namun, kini keberadaan ikan dewa semakin langka.

Bahkan diduga, ikan dewa sudah menghilang dari Sungai Ciliwung.

Baca juga: Viral Ikan Oarfish Raksasa Diduga Pertanda Gempa Muncul ke Permukaan, BMKG Beri Penjelasan

Keberadaan ikan dewa di Sungai Ciliwung kini disebut-sebut hanya tinggal cerita.

Ikan dewa atau tortambra sangat sulit ditemukan di Sungai Ciliwung akibat habitatnya terganggu.

Hal ini sampaikan Dosen FEMA IPB, Fify Diana Thamrin setelah memberian materi kepada mahasiswa dalam Ciliwung Care Day 2023, Minggu (27/8/2023).

"Ada satu jenis ikan katanya ekosistemnya berkurang, itu ikan dewa, itu sebenarnya mahal sekali dan langka, itu adanya di Ciliwung ini," kata Fify Diana Thamrin.

Hal ini pun, kata dia, menjadi patokan satgas untuk melihat kondisi Sungai Ciliwung.

"Kalau ekosistem itu sudah susah untuk ditemui, berarti habitatnya sudah terganggu," kata Fify Diana Thamrin.

2 dari 4 halaman

Dia menjelaskan bahwa dari tiga wilayah Sungai Ciliwung, yakni hulu, tengah dan hilir, dari hulu saja sampah sudah banyak.

Sehingga penanganan sampah yang mengotori Sungai Ciliwung tak bisa setengah-setengah.

"Ketika kita membersihkan bagian tengah, itu Kota Depok, Kota Bogor, apabila hulunya masih banyak sampah ya percuma aja," kata Fify.

Sampai saat ini terkait sampah di Sungai Ciliwung masih perlu penanganan yang baik.

Di antaranya membuat masyarakat sekitar mengolah sampah dan lain sebagainya.

Baca juga: Ada Fosil Ikan di Pegunungan Himalaya, Kok Bisa?

Kata Pakar Perairan Soal Banyaknya Sampah Sungai Ciliwung

Pakar Manajemen Sumberdaya Perairan, DR. Ir. Gatot Yulianto, M. Si., mengungkapkan bahwa banyaknya sampah di sungai Ciliwung diduga disebabkan oleh banyak pemukiman warga di bantaran sungai.

Menurutnya, di tepian sungai semestinya harus ada lahan guna ditanami tumbuh-tumbuhan khas pinggiran sungai.

"Harusnya ada sisa-sisa pinggiran sungai itu untuk tumbuhan Riparian (tumbuhan khas pinggir sungai) kayak bambu, sekarangkan jadi pemukiman, harus dicek apakah pemukiman itu sesuai dengan tata ruang atau tidak," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (9/6/2023).

Gatot Yulianto mengatakan bahwa semakin banyaknya pemukiman yang mendiami tepian Ciliwung akan berimbas dengan semakin banyaknya sampah yang ikut mengaliri sungai.

Baca juga: Spesies Ikan Unik Punya Daging Biru Neon, Asal-usulnya Masih Jadi Misteri

3 dari 4 halaman

"Memang saat ada pemukiman berarti ada penyempitan, sampah juga akibat banyaknya pemukiman akhirnya dibuang ke sungai, mungkin karena tidak ada fasilitas pembuangan sampah, karena kesadaran masyarakat yang kurang ya jadi buangnya sudah ke sungai saja," terangnya.

Dengan banyaknya sampah di sungai Ciliwung, tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas air di wilayah tersebut.

Padahal kata Gatot Yulianto, air merupakan entitas yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.

"Pengaruh kualitas air, sehingga secara debit atau volume kecil ketika kemarau dan secara kualitas air ya menurun. Sumberdaya air itu penting bagi kita, harus juga kelestariannya, keberadaannya juga karena manfaat ekonominya tinggi sekali, seperti mencuci, tempat wisata, tempat habitat ikan-ikan langka," katanya.

Baca juga: Viral Persahabatan Unik Seorang Pria dengan Ikan di Laut, Intip Kisah di Baliknya

Apabila Sungai Ciliwung dibiarkan begitu saja, menurutnya beberapa tahun ke depan tidak akan warisan yang bisa diberikan kepada generasi mendatang.

"Dengan adanya perubahan volume dan kualitas air akhirnya nilai pewarisannya tidak ada," jelasnya.

Sementara itu, pegiat Rafting, Iwan Firdaus mengatakan, sungai Ciliwung sudah sangat terkontaminasi dengan melimpahnya sampah di sepanjang alirannya.

"Kalau terkontaminasi sampah itu sudah pasti ya, kalau Ciliwung itu di wilayah Puncak sungai sebagai sumber kehidupan itukan nggak terlalu banyak, tidak tersentuh industri jadi kebanyakan sampahnya limbah rumah tangga," ujarnya saat ditemui di salah satu tempat Rafting, Caringin, Bogor.

Baca juga: Viral Fenomena Ribuan Ikan Mati Terdampar di Sepanjang Pantai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dampak terkontaminasinya sungai Ciliwung beberapa biota air di aliran tersebut sudah terkena imbas.

Tidak hanya persoalan sampah, Iwan Firdaus juga mengatakan kalau debit air di Sungai Ciliwung semakin hari semakin mengecil.

Pengunjung Taman Wisata Matahari, Puncak, Bogor mengikuti arung jeram Sungai Ciliwung
Pengunjung Taman Wisata Matahari, Puncak, Bogor mengikuti arung jeram Sungai Ciliwung. (TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana)
4 dari 4 halaman

"Cuman tetap, bertahun-tahun terkontaminasi juga. Secara kehidupan sungai biota air di Ciliwung semakin hari semakin berkurang jenisnya. Ciliwung itu semakin kesini semakin kecil debitnya, sekalipun ada air hujan tetap saja potensi surutnya semakin besar karena banyaknya irigasi," ungkapnya.

"Selain itu ada perubahan fungsi lahan juga, bangun rumah-rumah pemukiman semakin banyak. Beberapa lahan juga berubah jadi kebun kopi, karakter kopi itu banyak menyerap air sehingga kontribusinya untuk sumber air semakin sulit. Curug Cibulao beberapa tahun lalu gede airnya, sekarang tidak terlalu besar Curug itu," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Misteri Ikan Dewa di Sungai Ciliwung, Sosoknya Kini Diduga Hilang Akibat Sampah dan Soal Sampah di Sungai Ciliwung, Pakar Sumberdaya Perairan Sebut Banyak Pemukiman di Bantaran Sungai.

Simak artikel lainnya seputar Bogor di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Jawa BaratBogorSungai Ciliwungikan Teri Bajak Museum PETA
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved