TRIBUNTRAVEL.COM - Presiden RI Joko Widodo memulai rangkaian kunjungan ke sejumlah negara di kawasan Afrika.
Dalam kunjungannya tersebut, pesawat kepresidenan tetap menjadi andalan Presiden Jokowi untuk bepergian lintas negara.
Pesawat yang ditumpangi Presiden Jokowi ialah Garuda Indonesia Boeing 777-3U3(ER) dengan kode penerbangan GIA-1.
Dikenal dengan nama Indonesia One, pesawat tersebut telah bertahun-tahun menemani Presiden Jokowi untuk melangsungkan berbagai kunjungan.
Baca juga: Jokowi Malam Mingguan di Medan, Ajak Sedah Mirah, Al Nahyan & Saud Jalan-jalan ke Mal
Melansir Tribunnews.com, pesawat ini dilengkapi livery atau corak khusus kenegaraan.
Badan pesawat menggunakan cat utama berwarna merah putih.
Warna putih mendominasi hampir di semua bagian pesawat.
Sementara corak merah seperti garis lurus terletak di bagian tengah.
Pada badan pesawat terdapat tulisan Republik Indonesia, dengan lambang Garuda Pancasila di sebelah kanan, dan sebelah kirinya ada bendera merah putih.
Baca juga: Jokowi Kenakan Pakaian Adat dari Solo saat Upacara HUT ke-78 RI, Apa Maknanya?
Jika diperhatikan, pada sisi kanan pintu pesawat, di bawah warna merah yang seperti garis memanjang, terdapat sebuah lambang.
Itu merupakan lambang Kepresidenan RI berupa bintang, padi, dan kapas berwarna kuning.
Sementara di sisi kiri pintu pesawat, terdapat tulisan Garuda Indonesia.
Melansir setkab.go.id, pesawat ini diketahui berangkat dari Tanah Air pada Minggu (20/8/2023) untuk membawa Presiden Jokowi bertolak ke empat negara Afrika.
Keempat negara yang dikunjungi Presiden Jokowi, yakni Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Presiden Jokowi menyebut kunjungan perdananya ke kawasan Afrika bertujuan untuk memperkokoh solidaritas di antara negara-negara selatan global.
"Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan meperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara the Global South," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Kian Memburuk, Jokowi Dorong Pekerja WFH hingga Rekayasa Cuaca
Kepala Negara menyebut bahwa Indonesia dan Afrika memiliki hubungan sejarah yang panjang yang terlihat dalam sejumlah momentum besar dalam sejarah.
"Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di tahun 1955. Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Non-Blok saat itu," paparnya.
Adapun negara pertama yang akan dikunjungi oleh Presiden dalam kunjungannya yakni Republik Kenya.
Baca juga: Gaya Desta Foto Bareng Jokowi di LRT Jabodebek, Naik Bareng dari Bekasi sampai Dukuh Atas Jakarta
Di sana, Presiden Jokowi diagendakan untuk bertemu dengan Presiden Republik Kenya William Ruto.
Kunjungan Presiden Jokowi ini salah satunya bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara.
Dari Republik Kenya, Presiden Jokowi akan melanjutkan kunjungannya ke Republik Persatuan Tanzania untuk bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan serta melaksanakan pertemuan bisnis bersama dengan sejumlah pemimpin perusahaan di Tanzania.
Selanjutnya, Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanan dengan berkunjung ke Republik Mozambik.
Di sana, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggelar pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi.
Kunjungan Presiden Jokowi di kawasan Afrika ini nantinya akan diakhiri dengan mengunjungi Afrika Selatan untuk memenuhi undangan dalam menghadiri event KTT BRICS 2023.
Presiden Jokowi pun diagendakan kembali ke Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2023 mendatang.
"Untuk Afrika Selatan, Indonesia diundang dalam KTT BRICS, dan tentunya di sela-sela KTT BRICS akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negara yang lainnya," tandas Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Operasional Awal LRT Jabodebek Mungkin Tak Berjalan Sempurna, Ini Alasannya
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.