TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini ada insiden mengerikan pesawat jatuh di jalan raya Malaysia.
Kejadian pesawat jatuh di Jalan Raya Malaysia tersebut memakan korban jiwa.

Pesawat jatuh di jalan raya Malaysia tepatnya terjadi pada hari Kamis (17/8/2023) lalu.
Akibat dari pesawat jatuh di jalan raya Malaysia ada 10 orang tewas.
Baca juga: Pesawat Jatuh, Empat Anak Selamat setelah 40 Hari di Hutan Amazon
Dilansir TribunTravel dari situs The Guardian, Jumat (18/8/2023), 10 orang tewas saat pesawat ringan jatuh di jalanan Malaysia.
Sebuah pesawat ringan menabrak sebuah jalan di negara bagian Selangor tengah Malaysia pada hari Kamis, menewaskan delapan orang di dalamnya dan dua pengendara di darat.
Tonton juga:
"Untuk saat ini, saya dapat mengatakan setidaknya 10 orang tewas dalam kecelakaan pesawat. Dua pengendara yang melintas satu di mobil dan satu di sepeda motor juga tewas bersama delapan orang yang berada di dalam pesawat,” kata Kapolsek Mohamad Iqbal Ibrahim.
Mohamad Syahmie Mohamad Hashim, mantan anggota angkatan udara Malaysia, mengatakan dia melihat pesawat terbang tidak menentu.

Tidak lama kemudian saya mendengar ledakan keras," kata Mohamad Iqbal Ibrahim.
"Saya melesat menuju lokasi dan melihat sisa-sisa pesawat. Saya juga melihat sebuah tubuh manusia terbakar. Saya tidak bisa berbuat apa apa," imbuh Mohamad Iqbal Ibrahim.
Kata mereka, saksi lain mengatakan Beechcraft Model 390 terbakar saat menghantam tanah di Elmina, dekat Shah Alam, sebuah ledakan terdengar.
Video singkat yang viral dibagikan di Twitter menunjukkan api dan asap hitam mengepul dari lokasi kecelakaan.
Puing-puing pesawat berserakan.

Baca juga: Viral Pesawat Jatuh di Perairan Pulau Terpencil, 7 Penumpang Berhasil Selamat
Polisi mengatakan Johari Harun, seorang anggota majelis negara bagian di negara bagian Pahang tengah yang bertanggung jawab atas perumahan dan lingkungan, termasuk di antara penumpang pesawat yang tewas.
Otoritas penerbangan sipil Malaysia mengatakan enam penumpang dan dua awak pesawat berada di dalam pesawat saat jatuh.
Saat itu, pesawat lepas landas dari pulau resor utara Langkawi dan menuju ke bandara Sultan Abdul Aziz Shah di barat ibu kota, Kuala Lumpur, kata kepala otoritas penerbangan sipil, Norazman Mahmud.
Biro Investigasi Kecelakaan Udara akan menyelidiki kecelakaan pesawat di jalan raya Malaysia.
Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan di Dunia yang Mengubah Sistem Penerbangan
Sementara itu, saat ini terbang dengan pesawat komersial sangatlah aman.
Namun keamanan pesawat tidak selalu pasti di langit yang tinggi.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Pilot Disebut Hindari Tabrak Permukiman Warga
Faktanya, keamanan pesawat hanya tercapai karena beberapa perbaikan selama puluhan tahun terakhir.
Mirisnya, banyak dari peningkatan keamanan tersebut terjadi setelah kecelakaan pesawat terjadi.
Dilansir dari listverse, berikut deretan kecelakaan pesawat paling mematikan di dunia yang mengubah sistem penerbangan.
1. Kecelakaan Udara Grand Canyon tahun 1956
Pada pagi hari tanggal 30 Juni 1956, dua pesawat berbeda lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles.
Salah satunya adalah United Airlines Douglas DC-7 menuju Chicago.
Yang lainnya adalah Lockheed L-1049 Super Constellation Trans World Airlines dalam perjalanan ke Kansas City.
Namun jauh di atas Grand Canyon, saat pesawat melintasi jalur penerbangan untuk menuju tujuan masing-masing, mereka bertabrakan di udara.
Baca juga: Insiden Pesawat Jatuh di China, Negara Lain Langsung Awasi Penggunaan Boeing 737
Kecelakaan itu merupakan bencana besar, seperti yang kamu bayangkan; kedua pesawat jatuh dengan cepat ke bumi, 128 penumpang dan awak tewas.
Segera, negara itu angkat senjata atas peristiwa yang begitu mengerikan.
Namun, pemerintah federal bertindak cepat, dan memprakarsai badan pengawas yang sekarang kita kenal sekarang sebagai Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kurang dari dua tahun kemudian untuk mengawasi dan mengatur keselamatan penerbangan.
Plus, FBI menghabiskan lebih dari $250 juta untuk meningkatkan sistem kontrol lalu lintas udara negara.
2. United Airlines Penerbangan 173
Pada 28 Desember 1978, sebuah DC-8 sedang mendekati Portland, Oregon.
Penerbangan tersebut, United Airlines 173, membawa 181 penumpang dalam perjalanan tersebut.
Namun saat turun menuju bandara, terlihat jelas ada masalah dengan roda pendaratan.
Jadi pilot menempatkan pesawat dalam pola holding dan mengitari bandara selama lebih dari satu jam sementara mereka mencoba mencari cara untuk memperbaikinya.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Pinggiran Kota Padat Penduduk, 2 Orang Tewas
Karena perbaikannya memakan waktu lama, pesawat perlahan mulai kehabisan bahan bakar.
Insinyur penerbangan mencoba untuk memperingatkan kapten tentang masalah saat segala sesuatunya mengarah ke sana, tetapi kapten itu kurang ajar, sombong, dan keras — dia mengabaikan dan berbicara tentang insinyur penerbangan.
Karena itu, pesawat memulai penurunan daruratnya terlalu terlambat dan dengan terlalu sedikit cairan di dalam tangki.
Itu tidak pernah membuat landasan pacu seperti yang dimaksudkan dan terpaksa mendarat di pinggiran kota Portland karena kehabisan bahan bakar.
Tragedi itu bisa jadi jauh lebih buruk dari sebelumnya; sepuluh orang tewas akibat kejadian.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar pesawat jatuh di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.