Breaking News:

Pesawat Jatuh, Empat Anak Selamat setelah 40 Hari di Hutan Amazon

Sebanyak empat anak telah ditemukan hidup di hutan Amazon 40 hari setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh.

Dylan Leagh / Unsplash
Ilustrasi suasana di Hutan Amazon. Belum lama ini, sebanyak empat anak telah ditemukan hidup di hutan Amazon 40 hari setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak empat anak telah ditemukan hidup di Hutan Amazon 40 hari setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh.

Anggota militer Kolombia menemukan anak-anak tersebut, yang menjadi sasaran pencarian intensif sejak pesawat mereka jatuh pada 1 Mei 2023 lalu.

Ilustrasi pesawat Cessna. Sebuah pesawat Cessna dilaporkan jatuh di hutan Amazon pada 1 Mei 2023. Sebanyak empat penumpang anak-anak telah ditemukan hidup setelah 40 hari pencarian.
Ilustrasi pesawat Cessna. Sebuah pesawat Cessna dilaporkan jatuh di hutan Amazon pada 1 Mei 2023. Sebanyak empat penumpang anak-anak telah ditemukan hidup setelah 40 hari pencarian. (Flickr/Clemens Vasters)

Mereka ditemukan tanpa pendamping dan kini telah menerima perawatan medis, kata Presiden Kolombia Gustavo Petro.

Melansir Express.co.uk, Gustavo Petro memuji anak-anak itu sebagai "contoh bertahan hidup" dan mengatakan kisah mereka "akan tetap abadi dalam sejarah".

Baca juga: Tersesat di Hutan Amazon Selama Sebulan, Seorang Pria Makan Serangga Buat Bertahan Hidup

Ada tiga orang dewasa lainnya yang bersama anak-anak di dalam pesawat baling-baling bermesin tunggal Cessna saat jatuh, termasuk pilot.

Namun, semuanya tewas dalam bencana tersebut.

Pilot telah menyatakan keadaan darurat karena kerusakan mesin sebelum pesawat jatuh dan hilang dari radar beberapa saat kemudian.

Sebuah tim pencari menemukan puing-puing pesawat, bersama dengan jenazah tiga orang dewasa pada 16 Mei 2023, tetapi anak-anak itu masih hilang.

Baca juga: Mengulik Kisah Juliane Koepcke: Jatuh dari Pesawat dan Harus Bertahan 11 Hari di Hutan Amazon

Setelah menemukan buah yang dimakan dan tempat berlindung seadanya yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan, penyelamat optimis bahwa anak-anak itu selamat.

Pencarian intensit melibatkan 150 tentara dengan anjing, dibantu oleh puluhan sukarelawan dari suku asli, dikirim ke daerah tersebut untuk melacak mereka.

2 dari 4 halaman

Sebuah foto dibagikan di media memperlihatkan tentara dan sukarelawan berpose bersama anak-anak yang terbungkus selimut termal.

Ilustrasi Hutan Amazon dari ketinggian. Belum lama ini, sebanyak empat anak telah ditemukan hidup di hutan Amazon 40 hari setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh.
Ilustrasi Hutan Amazon. Belum lama ini, sebanyak empat anak telah ditemukan hidup di hutan Amazon 40 hari setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh. (Ivars Utin?ns on Unsplash)

Di akun Twitternya, komando militer Kolombia menulis, “Persatuan upaya kami memungkinkan hal ini terjadi.”

Gustavo Petro berkata, "Kegembiraan bagi seluruh negeri! Empat anak yang hilang di hutan Kolombia ditemukan hidup."

Presiden sebelumnya dipaksa untuk meminta maaf dua minggu setelah dia secara keliru mengumumkan bahwa mereka telah ditemukan dalam keadaan aman dan sehat.

Baca juga: Viral Penemuan Ikan Raksasa di Aceh, Disebut Mirip Ikan Asal Sungai Amazon

Kisah Satu-satunya Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Bertahan Hidup Sendiri di Hutan Amazon

Maskapai penerbangan Peru, Lineas Aereas Nacionales Sociedad Anonima (LANSA), memiliki sejarah yang sedikit kelam.

Serangkaian kecelakaan membuat reputasi dan armadanya menyusut secara signifikan.

Puncaknya terjadi pada Desember 1971, dengan maskapai yang hanya memiliki sisa satu pesawat.

Pesawat tersebut berjenis turboprop Lockheed L-188A 'Electra', yang memiliki registrasi OB-R-941.

Menurut data dari ATDB.aero, kala itu usia pesawat baru 12 tahun setelah memulai layanan di bawah naungan maskapai Branif pada Agustus 1959.

3 dari 4 halaman

Pesawat kemudian bergabung dengan LANSA pada mei 1970.

Ilustrasi pesawat dalam kondisi cuaca buruk.
Ilustrasi pesawat dalam kondisi cuaca buruk. (unsplash/juliandufort)

Sayangnya pada 24 Desember 1971, pesawat satu-satunya milik LANSA tersebut mengalami kecelakaan dan menyebabkan berakhirnya operasional maskapai.

Pesawat terdaftar untuk mengoperasikan penerbangan LANSA 508, yang berangkat dari Bandara Internasional Jorge Chávez Lima (LIM) dengan tujuan Bandara Internasional Iquitos (IQT), di timur laut Peru.

Pesawat juga dijadwalkan transit di Bandara Internasional Captain Rolden (PCL) Pucallpa.

Jaringan Keselamatan Penerbangan mencatat bahwa ada 92 orang di dalamnya, terdiri dari 86 penumpang dan 6 awak.

Baca juga: Bertahan Hidup Minum Air Hujan, 2 Bocah Hilang Hampir Sebulan di Hutan Amazon Ditemukan

Melansir laman Simple Flying, Minggu (8/5/2022), bencana terjadi pada penerbangan pertama saat menghadapi area badai petir dan turbulensi kuat sekira 40 menit dalam perjalanan.

Pada titik ini, pesawat sedang mengudara di ketinggian sekitar 21.000 kaki atau 6.400 meter di atas permukaan laut.

Para awak memilih untuk melanjutkan penerbangan mereka melalui kondisi tersebut, dilaporkan karena berada di bawah tekanan untuk memenuhi jadwal Natal yang sibuk.

Namun, keputusan melanjutkan penerbangan terbukti fatal, lantaran pesawat disambar petir dengan konsekuensi yang membawa petaka.

Sambaran petir menyebabkan sayap kanan pesawat terbakar, dan akhirnya terpisah dari bagian pesawat lainnya.

4 dari 4 halaman

Saat menuju hutan hujan Amazon, ketinggian pesawat anjlok dan kegagalan struktural menyebabkan kehancuran pesawat lebih lanjut.

Pesawat yang terbakar akhirnya jatuh di pegunungan, dengan benturan keras yang menewaskan semua kecuali satu penumpangnya.

Belakangan diketahui bahwa ada 14 korban yang awalnya selamat, namun meninggal sebelum sempat ditemukan oleh tim evakuasi.

Satu-satunya penumpang yang selamat tersebut bernama Juliane Koepcke, saat itu berusia 17 tahun.

Meski selamat dari kecelakaan maut, cobaan beratnya belum berakhir begitu saja.

Banyak orang penasaran bagaimana Koepcke selamat dari jatuhnya pesawat dengan ketinggian yang begitu tinggi.

Beberapa faktor telah dipertimbangkan, seperti fakta bahwa dia tetap terikat di kursinya, dengan kursi yang berdekatan memperlambat proses Koepcke jatuh karena tetap terpasang.

Selain itu, angin ke atas yang kencang dan dedaunan lebat hutan hujan juga dianggap telah memperlambat proses jatuhnya dan sedikit meredam dampak benturan.

Koepcke masih mengalami cedera serius, tetapi berhasil bertahan hidup sendirian di hutan selama lebih dari seminggu.

Setelah mengikuti sungai ke perkemahan, pekerja lokal akhirnya menemukannya dan dapat memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya kembali ke peradaban.

Koepcke tumbuh menjadi seorang ahli mamalia, dan sekarang ia dikenal dengan nama pernikahannya, Juliane Diller.

Guinness World Records mendaftarkan LANSA 508 sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan yang disebabkan oleh sambaran petir dalam penerbangan.

Tak lama setelah tragedi maut, maskapai langsung menghentikan operasionalnya.

Baca juga: Polisi Brasil Temukan Jenazah di Sungai Amazon, Tempat Hilangnya Jurnalis Inggris

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Hutan Amazonpesawat jatuhColombia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved