TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang diakui sebagai satu tempat teraman untuk solo traveler wanita yang pertama kali liburan ke luar negeri.
Kemungkinan dilecehkan oleh penduduk setempat cukup rendah di Jepang.
Pesan Universal Studios Japan Studio Pass
Pesan Tiket Tokyo Disney Resort Park
Meski aman, solo traveler wanita harus tetap waspada ketika liburan ke Jepang.
Dilansir dari laman japan-guide, berikut beberapa tips liburan ke Jepang buat solo traveler wanita.
Pesan Tiket Yokohama Hakkeijima Sea Paradise
Pesan Bus Limousine dari Bandara Narita atau Haneda ke Tokyo
1. Mode
Terlepas dari citra populer pemuda Jepang yang menggunakan mode sebagai ekspresi kreatif, mode umum rata-rata orang Jepang cenderung condong ke sisi konservatif.
Pakaian khas wanita Jepang biasanya cukup sederhana dengan bahu tertutup dan garis leher yang relatif tinggi bahkan di musim yang lebih hangat.
Tujuannya melindungi kulit agar tidak kecokelatan dan menghindari perhatian pada bentuk tubuh.
Rok cenderung lebih pendek untuk generasi yang lebih muda tetapi biasanya jatuh di sekitar lutut untuk sebagian besar, dan kaus kaki atau stoking adalah hal yang lumrah.
Jadi jika tidak ingin menarik perhatian, ada baiknya mengenakan pakaian yang sopan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Kuil Kinkakuji, Tempat Wisata Hits di Kyoto Jepang Berlapis Emas
Baca juga: Berencana Liburan ke Jepang Akhir Tahun? Cek Dulu Harga Tiket Japan Rail Pass Terbaru
2. Tidur di angkutan umum
Bepergian bisa melelahkan, dan sudah biasa melihat orang tidur di bus, kereta api , dan bahkan di peron kereta.
Pencurian pada penumpang yang sedang tidur masih relatif rendah, tetapi sebagai traveler solo wanita, ada beberapa hal tambahan yang harus diwaspadai.
Jika tertidur, kamu tidak akan tahu apa yang terjadi di sekitarmu, dan seringkali sesama penumpang akan tetap diam meski ada orang menyeramkan di sekitarmu.
Pastikan tidak mengekspos diri secara tidak sengaja atau mengundang pandangan mengganggu dengan pakaian pilihan mu selain memastikan barang-barangmu aman.
Ini pentingnya memakai pakaian yang lebih konservatif.
3. Pelanggaran seksual
Terlepas dari tingkat provokasi terhadap perempuan yang tampaknya rendah, ada area tertentu di mana rasio itu tidak seimbang.
Meraba-raba dan mengambil gambar dari bawah rok atau celana pendek (upskirting) tidak jarang terjadi terutama di kereta yang padat.
CC adalah istilah Jepang untuk meraba-raba dan dapat merujuk pada tindakan meraba-raba yang dilakukan pelaku.
Pelanggaran seksual di angkutan umum telah menjadi cukup umum sehingga perusahaan kereta api, terutama di kota-kota besar telah memperkenalkan gerbong kereta khusus perempuan untuk mengatasi masalah ini (seringkali hanya pada jam-jam sibuk ).
Sebagai pedoman umum, jika khawatir tentang pelecehan yang tidak diinginkan, sebaiknya hindari jam sibuk sebagai turis dan tetap menggunakan kereta khusus wanita.
Jika menemukan diri menjadi korban pelecehan seksual atau upskirting, jangan ragu untuk melaporkan kejahatan tersebut ke polisi.
Meminta bantuan sesama penumpang juga umumnya merupakan ide yang bagus karena mereka dapat membantu menangkap tersangka dengan mengambil bukti foto atau video.
Tindakan terbaik menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo adalah:
- Katakan "Berhenti!" atau "Chikan!" kepada pelakunya karena diam dapat meningkatkan situasi dan mendorong pelakunya untuk melanjutkan
- Jika tidak dapat mengidentifikasi pelakunya, tinggalkan tempat dan pindah ke tempat lain
- Pegang pelaku jika memungkinkan atau catat tanda atau aksesori yang membedakan pada orang mereka untuk tujuan identifikasi di masa mendatang
- Segera laporkan kejahatan tersebut ke staf stasiun kereta api atau polisi
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.