TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam kecelakaan KA Brantas tertemper truk tronton, sosok sopir sempat menghilang.
Sopir yang membawa truk itu adalah Heru Susanto.

Di kantor Satlantas Polrestabes Semarang pada Kamis (20/7/2023) siang, Heru Susanto mengaku sebenarnya dia tak ada niatan untuk kabur saat peristiwa tabrakan maut yang menimpa kereta api atau KA Brantas di Semarang.
Heru Susanto mengatakan bahwa ia masih berada di lokasi saat insiden tabrakan antar truk dan KA Brantas berlangsung.
Baca juga: 6 Fakta Kecelakaan Kereta Api vs Truk di Semarang, Sempat Terjadi Ledakan Dahsyat
Dirinya memang sempat keluar dari truk untuk menyelamatkan diri, lantaran kendaraan itu mogok saat melewati lintasan rel kereta api.
"Truk Mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus nggak bisa, mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," Jelas Heru Susanto dikutip dari TribunJateng, Jumat (21/7/2023).
TONTON JUGA:
Sebelum kejadian, Heru Susanto awalnya hendak ke wilayah Johar untuk mengambil crane.
Dia lantas memilih Jalan Jerakah-Semarang Poncol, lantaran dinilai lebih cepat.

"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat hendak ke Mberok, Johar. Mau ambil crane kirim ke Solo," papar Heru Susanto kepada Tribun Jateng.
Heru Susanto menceritakan detik-detik menjelang kejadian, ia dan kernet keluar dari truk karena sudah mendengar suara kereta api dari arah barat.
Jeda antara insiden tabrakan dan keluarnya Heru Susanto sekira 5 menit.
"Saya lewat situ palang belum nutup, tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," kata Heru Susanto.
Heru Susanto mengaku trauma berat usai insiden tabrakan dengan KA Brantas.
Hal ini yang membuatnya sempat dikira menghilang karena ia hanya hanya bisa duduk termenung di sisi utara rel.
Pada momen yang sama, Heru Susanto juga berada di tengah ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.
"Lemas trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30 WIB," jelas Heru Susanto.
Menepis kabar yang beredar, Heru Susanto membantah kalau ia kabur saat kejadian.
Namun, ia memang memilih diam sembari menunggu perwakilan perusahaan datang ke lokasi kejadian.
Sesudah perwakilan datang, ia lantas menyerahkan diri ke polisi.
"Nggak ada saya lari. Nggak bener saya kabur. Nunggu pengurus saya ke TKP baru saya ke sini (kantor polisi) Ada mobil derek saya masih di situ," tutur Heru Susanto.

Kasus tabrakan antara KA Brantas dan truk di Semarang kini masih dalam penyelidikan polisi.
Tampak di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, pihak KAI juga mendatangi kantor tersebut.
Namun, mereka enggan diwawancarai.
Perwakilan dari KAI hanya sekilas berujar datang ke kantor Satlantas untuk bersilaturahmi.
Sementera itu, petugas palang pintu kereta api yang ada di lokasi kejadian saat ini juga masih diperiksa.
Baca juga: Ganjar Pranowo Pantau Langsung Proses Pembersihan Pasca Kecelakaan Kereta Api vs Truk Tronton
Berpotensi Jadi Tersangka
Sebagai infromasi, Heru Susantomerupakan warga asal Sumberejo, Kaliwungu, Kendal dan kernet berinisial S adalah warga Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah.
Setelah menyerahkan diri ke kepolisian, Heru Susanto berpotensi jadi tersangka atas kecelakaan KA Brantas.
Menurut polisi, Heru Susanto dan kernetnya potensi menjadi tersangka, hanya saja masih menunggu hasil pembuktian dari gelar perkara.
"Semua bisa (potensi menjadi tersangka). Tunggu hasil fakta-fakta nanti dinaikkan. Namun, kita tak mau mendahului kita gelar perkara dulu," ucap Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi.
Baca juga: 2 Kecelakaan Kereta Api Terjadi dalam Sehari, Gegara Truk Mogok, Ada di Lampung dan Semarang
Saat ini Satlantas Polrestabes Semarang tengah melakukan sejumlah upaya untuk mengungkap kasus kecelakaan.
Di antaranya dengan melibatkan langsung tim Traffic Analysis Accident (TAA) Polda Jateng.
Selain itu pihak kepolisian juga tengah mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Mulai dari bangkai kendaraan, rekaman CCTV, keterangan saksi dan para ahli.
Selain upaya tersebut, polisi juga juga sedang menyelidiki kendaraan berat tersebut bisa melintasi jalan Madukoro.
Hal ini berdasarkan keterangan sopir yang menyebutkan, truk hendak menuju ke kawasan kota lama untuk memuat barang dengan tujuan solo.
"Jadi truk cari jalan kesitu, apakah jalan itu boleh untuk kendaraan berat, Kelas jalan berapa masih didalami," ungkap Yunaldi.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Jakarta-Purwokerto, Naik KA Serayu Cuma 67 Ribuan
Terkait truk bisa berhenti di tengah rel, Yunaldi belum bisa membeberkan lebih detail.
Hanya saja dari keterangan sementara, para saksi dan rekaman CCTV tampak truk berhenti sebelum palang kereta turun.
Ketika truk berhenti di tengah rel, palang turun dan kereta melintas hingga menimbulkan kecelakaan.
"Kita melihat seperti itu secara sepintas. Nanti hasil penyelidikan lanjutan kami informasikan," kata Yunaldi.
Baca juga: Evakuasi Lokomotif KA Brantas dan Truk Selesai, Jalur Kereta Api Semarang Kembali Normal
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.