TRIBUNTRAVEL.COM - Polisi Brasil menemukan jenazah manusia di Sungai Amazon, tempat jurnalis Inggris dilaporkan hilang.
Dom Phillips, kontributor tetap surat kabar The Guardian di Brasil, terakhir terlihat di wilayah Javari, negara bagian Amazonas akhir pekan lalu.
Penulis berusia 57 tahun itu sedang melakukan perjalanan di daerah terpencil bersama pakar pribumi Brasil Bruno Pereira (41) sambil meneliti sebuah buku sebelum mereka menghilang.
Keduanya dilaporkan menerima ancaman pembunuhan atas perjuangan mereka melawan penangkapan ikan ilegal, hanya beberapa hari sebelum mereka menghilang.
Dalam laporan terbaru BBC, tim pencari telah menemukan jasad diduga 'manusia' di tepi sungai di kota Atalaia do Norte di Amazon.
Dikutip dari laman UNILAD, Senin (13/6/2022), dalam insiden ini, seorang nelayan setempat telah ditangkap setelah ditemukan darah di terpal di perahunya.
Jejak darah ditemukan di kapal Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai 'Pelado' oleh penduduk setempat.

Baca juga: Kisah Pilot Bertahan Hidup 36 Hari di Hutan Amazon Seusai Pesawat Jatuh, Seperti Apa?
Baca juga: Fakta Unik Black Caiman, Pemangsa Terbesar di Sungai Amazon yang Pandai Berkamuflase
Saat ini kasus masih dalam penyelidikan dan Amarildo sedang diinterogasi di kota Atalaia do Norte.
Dia telah didakwa dengan kepemilikan amunisi ilegal.
Polisi setempat mengatakan nelayan itu adalah salah satu orang terakhir yang melihat pria-pria itu sebelum mereka hilang.
Pengacara Amarildo, Davi Oliveira, mengatakan kliennya tidak terlibat dalam hilangnya Dom dan Bruno.
Namun, pengacara itu sekarang sudah tidak menangani kasus ini.
Sementara itu, enam orang lainnya telah dimintai keterangan terkait hilangnya pria tersebut.
Sekitar 250 anggota personel keamanan dikerahkan dalam pencarian terhadap dua pria tersebut.
Tim tersebut terdiri dari penyelam dan ahli medan hutan.

Baca juga: Bertahan Hidup Minum Air Hujan, 2 Bocah Hilang Hampir Sebulan di Hutan Amazon Ditemukan
Baca juga: Viral Penemuan Ikan Raksasa di Aceh, Disebut Mirip Ikan Asal Sungai Amazon
Dua helikopter juga digunakan dalam penyelidikan kasus ini, serta lebih dari 10 kapal dan drone.
Phillips telah banyak menulis tentang hutan hujan Amazon dan telah tinggal di negara itu selama lebih dari 10 tahun.
Sementara itu, Pereira, saat ini sedang cuti dari perannya dengan badan urusan adat pemerintah, Funai, dan memiliki pengetahuan tentang suku-suku terpencil di daerah tersebut.
Keduanya melakukan perjalanan di pedalaman Amazon selama sekitar seminggu dan melakukan perjalanan ke danau Jaburu pada hari Jumat dengan perahu.
Mereka diperkirakan akan kembali ke kota Atalaia do Norte minggu lalu, menurut dua kelompok adat di daerah itu.
Tetapi dua pria itu tidak pernah tiba seperti yang diharapkan. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Serunya Naik Kereta Wisata Keliling Ambarawa Cuma Rp 100 Ribu, Cek Jadwalnya di Bulan Juni 2022
Baca juga: Dijuluki Sungai Paling Berbahaya, Inilah Hewan Buas yang Hidup di Sungai Amazon