TRIBUNTRAVEL.COM - Aksi kerusuhan yang terjadi di Jogja memberi pukulan yang amat berat bagi warga kota gudeg dan sekitarnya.
Tak terkecuali dengan seorang perempuan paruh baya yang menyaksikan aksi kerusuhan di Jogja dengan mata kepalanya sendiri.

Ia adalah seorang ibu-ibu berbaju biru yang menangis histeris sepanjag aksi kerusuhan di Jalan Tamansiswa, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jogja.
Di tengah-tengah situasi genting, ia tak takut menerobos kerusuhan dengan teriakan lantang.
Baca juga: Siswi SD Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Jogja, Tak Ada Tetangga & Sering Lihat Penampakan
Sambil menangis histeris, ibu-ibu itu meminta bentrokan harus segera disudahi.
Bukan tanpa alasan, air mata ibu tersebut bejatuhan lantaran aksi bentrok terjadi tepat di depan bangunan bersejarah.
TONTON JUGA:
Baca juga: Nasib Pria Nekat Tantang Nyi Roro Kidul, Lawan Mitos ke Pantai Selatan Pakai Baju Hijau
Di mana di pinggir Jalan Tamansiswa sendiri berdiri bangunan penting yakni Pendopo Tamansiswa.
Bukan sekadar bangunan biasa, Pendopo Tamansiswa rupanya menjadi cikal bakal dunia pendidikan di Indonesia.
Di dekat bangunan itu juga ibu-ibu berbaju biru menyesalkan insiden yang terjadi pada Minggu (4/6/2023) malam.
Sebab ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bangunan Pendopo Tamansiswa kini telah rusak usai bentrokan antar massa.
"Kula tiyang (saya orang) Jogja, pak. Besok anak-anak harus sekolah (di sini) ada TK, SD, SMP. Jenengan juga harus bekerja," teriak perempuan berbaju biru dikutip dariTribunJogja.
Dia turut mengais sisa-sisa tulisan penanda Pendopo Tamansiswa yang beberapa mengalami kerusakan.
"Kula boten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, pak (sudah, pak)," teriak perempuan tersebut merintih.
Baca juga: Geger Pria Temukan Harta Karun Dekat Tol Solo-Jogja, Ngaku Dapat Petunjuk Lewat Mimpi
Kronologi Kerusuhan di Jogja

Sebagaimana diketahui kerusuhan di Jogja terjadi akibat bentrok antar kelompok suporter Brajamusti dan warga Jogja dengan kelompok perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Sebelum berlangsung di Jalan Tamansiswa, kerusuhan pada mulanya dari Jalan Kenari, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jogja.
Diwartakan TribunJogja, insiden bentrok tersebut sudah berlangsung sejak Minggu sore sekira pukul 16.00 WIB.
Namun tak kunjung usai, kerusuhan justru berlanjut di Jalan Tamansiswa hingga pukul 20.30 WIB.
Aksi bentor terjadi cukup genting hingga memuat suasana di sekitar Jalan Tamansiswa semakin mencekam.
Menurut informasi yang didapatkan, aksi kerusuhan awalnya dipicu oleh keributan pada Minggu (28/5), di Parangtritis, Kalurahan Kretek, Kapanewon Kretek, Bantul.
Baca juga: Polemik Umat Hindu Tak Boleh Ibadah di Candi Ijo Jogja, Dispar Sleman Bilang Begini
Kemudian pada Minggu sore, kawasan Jalan Kenari didatangi oleh rombongan berjumlah ratusan orang.
Diduga rombongan tersebut datang untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Parangtritis sebelumnya.
Massa pun dihadang oleh jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo agar tidak terjadi bentrok.
Massa kemudian diarahkan keluar dari seputaran Jalan Kenari untuk mencegah keributan sekira pukul 17.30 WIB.
Lalu, pukul 17.46 WIB, massa didorong oleh pihak keamanan ke arah Jalan Kusumanegara.
Sekira pukul 18.15 WIB, massa didorong menuju ke arah Jalan Tamansiswa hingga pukul 18.55 WIB massa diarahkan putar balik ke arah utara jalan untuk menghindari bentrok.
Namun siapa sangka usaha tersebut justru membuat kerusuhan tak dapat terhindarkan.
Hal itu membuat massa yang sebelumnya digiring ke Jalan Tamansiswa akhirnya didorong ke selatan sambil dikawal langsung oleh para polisi.
Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan agar eskalasi bentrokan tidak membesar.
Hingga akhirnya beberapa di antara massa dapat terkendalikan dan beberapa di antaranya berhasil masuk ke truk polisi untuk dievakuasi.
Sementara itu beberapa lainnya mengendarai sepeda motor untuk keluar dari seputaran Jalan Tamansiswa.
Usai aksi kerusuhan terpantau pihak keamanan setempat masih terus berjaga-jaga hingga pukul 21.36 WIB di lokasi bentrok.
Akibat aksi itu, terlihat juga sejumlah motor berserakan di tengah jalan dan diduga milik para kelompok massa.
Baca juga: Viral Penjaga Toilet di Alun-alun Kidul Jogja Pamer Alat Kelamin, Pelaku Sudah Diamankan Polisi
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.