TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pensiunan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) membagikan kisah inspiratifnya karena telah menunaikan ibadah haji sebanyak 20 kali.
Dia adalah Nihaya Rawi.

Ditemui di lobi utama gedung Kantor Urusan Haji Indonesia di Kawasan Mazaani, Madinah, Arab Saudi, Nihaya Rawi mengaku sudah 20 kali berangkat ke Tanah Suci untuk naik haji.
"Insyallah, ini haji saya yang ke-20," ujar Nihaya Rawi, dikutip TribunTravel dari Tribunnews.com, Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Kisah Guru Honorer Bergaji Rp 325 Ribu Bisa Naik Haji, Rajin Nabung & Daftar Tahun 2012
Tahun ini, Nihaya Rawi berangkat ke Tanah Suci untuk membimbing 90 jemaah dari Deli Serdang dan Lubuk Pakam.
Nihaya Rawi bercerita dirinya pertama kali naik haji pada tahun 2001.
LIHAT JUGA:
Saat itu, ia masih menjadi pegawai kantor urusan agama dan dipercaya pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Hilal Lubuk Pakam.
"Saya awalnya pembimbing, beritahu jemaah manasik dan pengalaman haji," ujar Nihaya Rawi.
Hal tersebut ternyata membawa berkah bagi Nihaya Rawi.
Baca juga: Calon Jemaah Haji 2023 Catat! Jangan Pernah Bawa 12 Barang saat di Bandara
Ia kemudian dipercaya menjadi pembimbing haji dari tahun ke tahun.
Saat ini, Nihaya Rawi menjadi pembimbing haji KBIH Al Hilal Lubuk Pakam.

Meski demikian, ia mengaku sempat tak berangkat haji pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
"Saya hanya frei (tak berangkat) saat pendemi dan tahun 2022 karena batas usia 65 tahun dilarang masuk Haramain," jelas Nihaya Rawi.
Hanya pensiunan biasa
Nihaya Rawi menyebutkan bahwa dirinya pensiunan kepala KUA Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ia bukanlah seorang konglomerat yang dapat dengan mudah mengeluarkan uang untuk naik haji setiap tahun.
"Saya ini keluarga pejabat Depag (Departemen Agama), tapi level kecamatan di Sumatera," ungkapnya.
Lalu, dari mana Nihaya Rawi mendapatkan ongkos untuk naik haji?
Nihaya Rawi lalu menyebutkan sumber dana sehingga dirinya bisa berangkat haji untuk membimbing para jemaah.
Baca juga: Jelang Musim Haji 2023, Garuda Indonesia Siapkan 14 Armada Pesawat Berbadan Lebar
"Saat daftar di KBIH Tiap jamaah sudah komitmen beri biaya tambahan untuk manasik dan bimbingan. Itulah yang saya kumpul untuk setoran awal dan pelunasan," jelasnya.
Meski demikian, Nihaya Rawi juga ikut mengeluarkan uang dari dana pribadinya saat pendaftaran sebagai pembimbing.
Hal ini karena tidak ada dispensasi bagi para pembimbing haji.

Ungkap rahasia doa di depan Kabah
Menurut Nihaya Rawi, uang bukanlah perkara utama yang dapat membuatnya naik haji hingga 20 kali.
Ia mengatakan, dirinya naik haji bukan karena uang setoran belaka.
Selain niat, Nihaya Rawi juga punya amalan khas yang selalu dilakukan saat naik haji.
Disebutkan Nihaya Rawi, ia selalu memanjatkan doa di depan Kabah saat haji wada' (rukun haji terakhir sebelum kembali ke Tanah Suci).
"Allahumma ya Allah, aku balik sebentat saja. Aku mau ajak kawan-kawanku, balik ke sini. Lagi. Ya, Allah sampaikan aku kemari ya Allah," ucap Nihaya Rawi mengungkap rahasia doanya.
Selain itu, Nihaya Rawi punya cara unik saat haji wada'.
"Saya kalau pamitan saat haji Wada', tak pernah membelakangi Kabah," kata dia singkat.
Baca juga: Penuh Haru, Kisah Juru Parkir Nabung 38 Tahun Demi Capai Mimpi Bisa Naik Haji
Saat ditanya apakah ia berjalan mundur saat haji wada'?
Tanpa menjawab sepatah kata, Nihaya Rawi hanya mengangguk sambil tersenyum.
Haji wada' sendiri merupakan salah satu dari rukun haji yang wajib dilakukan jemaah haji sebelum meninggalkan Baitullah.

Bisa dibilang haji wada' adalah rukun terakhir dari rangkaian ibadah haji.
Haji wada' yang bermakna haji perpisahan adalah peristiwa ketika umat muslim harus merelakan Nabi Muhammad tidak akan bersama mereka lagi, dilaporkan Kompas TV.
Baca juga: Madinah Hujan Es, Penerbangan Haji dari Solo & Jakarta Dialihkan ke Jeddah
Dalam sejarah Islam, haji wada' adalah momen perpisahan Nabi Muhammad saat berhaji sekaligus meneguhkan agama Islam yang beliau bawa telah sempurna dalam sebuah pidato di Arafah.
Sementara dalam ibadah umrah, terdapat kegiatan yang disebut tawaf wada' yang berarti tawaf perpisahan.
Tak jauh berbeda dari haji wada', tawaf wada' mengharuskan jemaah umrah untuk tawaf mengelilingi Kabah untuk terakhir kalinya sebelum pulang ke negara masing-masing.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.