TRIBUNTRAVEL.COM - Momen seru dan menyenangkan kembali terjadi antara Presiden Jokowi dan cucu sulungnya, Jan Ethes Srinarendra.
Belum lama ini Presiden Jokowi mengajak anak dan cucunya berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi sempat mengajak keluarga jalan-jalan ke tempat wisata di sana.
Satu di antaranya yaitu bertandang ke wisata Gua Batu Cermin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Deretan Fakta Presiden Jokowi dan Keluarga yang Nyaris Makan Buah Berformalin di Labuan Bajo
Gua Batu Cermin merupakan tempat wisata yang berupa gua atau terowongan tua, yang lokasinya berada di kawasan bukit batu gelap Labuan Bajo.
Nah, untuk menyusuri gua ini diperlukan cara yang unik.
Seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Jan Ethes, keduanya menyusuri sebagian Gua Batu Cermin dengan cara jalan jongkok.
Dalam momen menyusuri Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Presiden Jokowi dan Jan Ethes ditemani oleh tour guide.
Salah satu Staf Dinas Pariwisata, Kabudayaan dan Ekonomi Kreatif Manggarai Barat, Santo Malur terpilih sebagai pemandu wisata Presiden Jokowi dan Jan Ethes saat berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Santo mengatakan, Presiden Jokowi dan Jan Ethes menyusuri Gua Batu Cermin hanya beberapa meter saja dari area masuk.
Baca juga: Viral Presiden Jokowi dan Keluarga Nyaris Makan Buah Berformalin saat Liburan ke Labuan Bajo
"Pak Jokowi dan cucunya Jan Ethes coba masuk ke dalam Gua (Batu Cermin), tetapi tidak terlalu jauh, kira-kira hanya satu meter lebih, mereka jongkok tapi tidak terlalu jauh, hanya di mulut goa," kata Santo yang dikutip dari PosKupang.com.
Momen liburan Presiden Jokowi dan Jan Ethes di Gua Batu Cermin juga diunggah dalam kalan video YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (24/4/2023).
Sebelum mulai menyusuri Gua Batu Cermin, Presiden Jokowi dan Jan Ethes menaiki beberapa anak tangga untuk masuk ke dalam.
Mereka menikmati keindahan Gua Batu Cermin yang begitu ikonik.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Penyeberangan Merak, Minta Lonjakan Pemudik Diantisipasi dengan Baik
Jalanan sempit dan bertanjak menjadi satu tantangan jika ingin menyusuri Gua Batu Cermin.
Terlihat, ketika Presiden Jokowi dan Jan Ethes sampai jalan jongkok di sana.
Selama menyusuri Gua Batu Cermin, Presiden Jokowi dan Jan Ethes juga menaati protokol dengan mengenakan helm pengaman.
Tentang Legenda Gua Batu Cermin
Saat mengunjungi Gua Batu Cermin, Presiden Jokowi sempat menanyakan tentang sebuah legenda tempat wisata tersebut.
Dijabarkan oleh Santo, Kepala Negara Indonesia ini menanyakan hal tersebut dan ia jelaskan dalam sebuah rekaman video.
"Kenapa gua ini disebut Batu Cermin juga, karena sebenarnya bagian dalam itu indah sekali. Ada dua ruangan, satunya ruangan gelap dan satunya ruangan yang masih ada sinar mataharinya. Jadi kenapa disebut Batu Cermin karena refleksi sinar matahari yang masuk di dalam guanya. Itu poin penting tentang fenomena matahari yang masuk dalam gua," jelas Santo yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (28/4).
"Segala bentuk keindahan di dalam gua itu, bapak (Presiden Jokowi) terlihat sangat senang sekali, tertarik sekali," sambungnya.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Tuban, Presiden Jokowi Turun ke Sawah Tanam Padi Bareng Petani
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian Kereta Api Pertama di Sulawesi
Tak hanya itu, Santo juga menjelaskan kepada Presiden Jokowi tentang hal-hal ilmiah seputar gua tersebut.
"Jadi saya hanya menjelaskan hal-hal ilmiah, siapa penemunya, apa-apa yang ada dalam gua itu, dulu seperti apa guanya. Hal-hal umum yang disampaikan," ungkapnya.
Santo menambahkan, jika Presiden Jokowi sempat menanyakan tentang tingkat kunjungan wisatawan ke Gua Batu Cermin.
Presiden Jokowi juga berharap agar kunjungan wisatawan ke Gua Batu Cermin bisa terus meningkat.
Secara pribadi, Santo mengaku hal ini menjadi pengalaman paling berkesan selama ia bertugas sebagai pemandu wisata.
Bukan tanpa alasan, karena Santo baru saja menjadi pemandu wisata orang nomor satu di Indonesia.
"Kata-kata tidak akan pernah cukup mengatakan betapa bahagianya saya," kata dia.
"Saya biasa handle (menangani) banyak wisatawan. Tetapi ini berbeda. Kata-kata tidak pernah cukup menggambarkan saya punya perasaan," imbuhnya.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.