TRIBUNTRAVEL.COM - Hari libur nasional diterapkan berbagai negara di seluruh dunia.
Umumnya hari libur nasional ditetapkan sebagai peringatan terhadap berbagai peristiwa penting.

Agama, politik dan peritiwa sejarah merupakan faktor-faktor utama untuk menentukan hari libur nasional.
Tak jarang, hari libur nasional juga berkaitan erat dengan tokoh-tokoh penting di suatu negara.
Baca juga: 6 Negara yang Rayakan Tradisi Unik saat Ramadhan, dari Jepang hingga Pakistan
Hari libur nasional tentu sangat dinantikan oleh masyarakat.
Sebab saat hari libur nasional, sebagian besar masyarakat tak perlu bekerja, sekolah atau kegiatan lain yang besifat mengikat.
Ketentuan hari libur nasional biasanya juga diatur dalam peraturan negara, sehingga memiliki dasar yang kuat.
Nah, berikut 5 negara dengan hari libur nasional terbanyak di dunia yang telah TribunTravel rangkum dari laman Pulse.ng.
Baca juga: 20 Negara Paling Bahagia di Dunia versi World Happiness Report, Indonesia?
1. Myanmar
Ada 32 hari libur nasional di Myanmar.
Keragaman negara membantu mengamankan posisi Myanmar sebagai peringkat pertama dalam daftar negara dengan hari libur nasional terbanyak.
Banyak perayaan keagamaan, termasuk Natal, Idul Adha dan Diwali serta acara bersejarah seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Perlawanan yang ditetapkan sebagai hari libur umum.
2. Nepal

Banyak hari libur keagamaan dan sekuler di Nepal, dengan jumlah sekira 30 hari.
Ini termasuk Hari Konstitusi, Hari Tahun Baru di bulan April, Holi, Bijaya Dashami dan acara penting dalam kalender Nepal-Hindu.
Seperti halnya Nari Diwas, hari untuk merayakan wanita dan banyak hari lainnya.
Baca juga: 5 Negara yang Melarang Perayaan Hari Valentine, Termasuk Malaysia dan Iran
3. Kamboja
Kamboja memiliki sekira 28 hari dalam setahun untuk hari libur nasional.
Hari libur nasional di Kamboja ini sering melibatkan perayaan keagamaan yang berhubungan dengan Buddha.
Kalender tradisional Khmer didasarkan pada pergerakan bulan dan merupakan salah satu yang digunakan di Kamboja karena berdasarkan pergerakan bulan, tanggal dapat berubah sewaktu-waktu.
4. Iran

Hampir semua hari libur nasional di Iran didasarkan pada hari dan peristiwa penting dalam kalender Islam.
Hari libur tambahan termasuk Hari Republik Islam, peringatan revolusi Islam, nasionalisasi industri minyak Iran serta hari libur lainnya berdasarkan penanggalan bulan Hijriah.
Total, Iran memiliki 26 hari libur nasioanl.
5. Sri Lanka
Ada begitu banyak agama di Sri Lanka dan itu berarti banyak hari libur nasional, tepatnya 25 hari.
Orang Sri Lanka menjalankan Hari Raya Hindu, Muslim, Katolik dan Kristen.
Baca juga: 10 Negara dengan Jumlah Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Urut 2
5 Negara yang Menerapkan Sistem 4 Hari Kerja dalam Seminggu
Sebagian besar negara di dunia memang menganut sistem 5 hari kerja dalam seminggu.
Orang-orang akan bekerja dari Senin hingga Jumat dan menikmati akhir pekan sebagai waktu libur.
Beberapa bahkan harus bekerja selama 6 hari dalam seminggu, memungkinkannya tetap aktif saat akhir pekan.
Namun, ada beberapa negara di dunia yang memilih untuk menerapkan sistem 4 hari kerja dalam seminggu.
Para pekerja di negara-negara ini tentunya memiliki cukup waktu untuk menikmati hari libur mereka.
Meski demikian, produktivitas tetap dijunjung tinggi dan tak kalah dengan sistem kerja yang lebih lama.
Berikut 5 negara yang menerapkan sistem 4 hari kerja.
1. Belgia

Pada Februari 2022, Belgia memutuskan untuk memperkenalkan sistem 4 hari kerja dalam seminggu kepada karyawan yang menginginkannya.
Karyawan di negara ini diizinkan untuk memperisingkat semua jam kerja mereka menjadi 4 hari dan libur 3 hari.
Menurut Perdana Menteri Belgia, Alexander de Croo, tujuannya adalah memberikan lebih banyak kebebasan kepada orang dan perusahaan untuk mengatur waktu kerja mereka.
2. Inggris
Di Inggris, ada uji coba selama 6 bulan di mana pekerja hanya diizinkan bekerja 4 hari dalam seminggu.
Uji coba dianggap berhasil dan sekira 61 perusahaan Inggris dan lebih dari 3.300 karyawan mendaftar untuk program tersebut.
3. Spanyol
Pada tahun 2022, Spanyol mengumumkan bahwa pemerintah telah menyetujui permintaan untuk meluncurkan program percontohan sederhana berupa 4 hari kerja dalam seminggu.
Pekerja yang ikut serta dalam hal ini akan dipangkas masa kerja mereka setidaknya setengah hari tanpa pengurangan gaji.

4. Jepang
Di Jepang, perusahaan-perusahaan terkemuka juga mempertimbangkan 4 hari kerja dalam seminggu.
Hal ini terjadi setelah pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik di seluruh negara pada tahun 2021.
Kebijakan diadopsi dari Microsoft pada 2019 ketika mereka menawarkan karyawan akhir pekan tiga hari selama sebulan.
Hasilnya adalah peningkatan produktivitas sebesar 40 persen dan kerja yang lebih efisien dari karyawan.
5. Skotlandia
Skotlandia juga merupakan salah satu negara yang ingin mengadopsi 4 hari kerja dalam seminggu.
Uji coba pemerintah akan dimulai pada tahun 2023 di mana jam kerja akan dikurangi hingga 20 persen, tetapi tidak akan menderita kerugian kompensasi.
Beberapa bisnis Skotlandia seperti Grup UPAC yang berbasis di Glasgow, sudah mulai melakukan kebijakan ini.
Baca juga: 9 Negara dengan Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia & Amerika Serikat Mendominasi
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.