Breaking News:

5 Negara yang Melarang Perayaan Hari Valentine, Termasuk Malaysia dan Iran

Mulai dari Arab Saudi hingga Malaysia, berikut ini sederet negara yang melarang perayaan Hari Valentine lantaran berbagai alasan tertentu.

S. Hermann & F. Richter /Pixabay
Ilustrasi hadiah saat Hari Valentine. Sejumlah negara ternyata melarang perayaan Hari Valentine karena berbagai alasan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Valentine atau hari kasih sayang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

Perayaan Hari Valentine hampir dilakukan di berbagai penjuru dunia.

Cokelat selalu diidentikan dengan Hari Valentine atau hari kasih sayang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.
Cokelat selalu diidentikan dengan Hari Valentine atau hari kasih sayang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. (Jill Wellington /Pixabay)

Namun, tahukah kamu ada sejumlah negara yang melarang perayaan Hari Valentine?

Seklias memang terdengar aneh, mengingat Hari Valentine dikenal penuh akan kasih sayang.

Baca juga: Daftar Negara yang Paling Berbahaya untuk Melakukan Perjalanan Udara, Mana Saja?

Meski begitu, negara-negara tersebut jelas melarang peryaan Hari Valentine karena alasan yang kuat.

Bahkan masyarakatnya bisa mendapatkan masalah jika melanggar ketentuan perayaan Hari Valentine.

Melansir Pulse.ng, Selasa (31/1/2023), berikut 5 negara yang melarang perayaan Hari Valentine.

1. Malaysia

Pada tahun 2005, otoritas Islam Malaysia memutuskan bahwa tidak akan ada lagi perayaan Hari Valentine.

Untuk menegakkan hal tersebut, dikeluarkanlah fatwa yang melarang perayaan Hari Valentine.

2 dari 4 halaman

Pasalnya, pihak berwenang mengklaim 14 Februari dijadikan pintu gerbang bencana dan kebobrokan moral di kalangan anak muda.

Dikatakan bahwa di Malaysia, orang yang keluar dan merayakannya mungkin menghadapi risiko ditangkap.

Namun beberapa orang tetap menemukan cara untuk merayakannya.

Baca juga: Daftar Negara yang Semua Penerbangannya saat ini Dilarang oleh Uni Eropa

2. Uzbekistan

Hari Valentine juga tidak disukai di Uzbekistan.

Negara Islam ini sebenarnya toleran terhadap perayaan Hari Valentine.

Namun pada tahun 2012, Departemen Pencerahan dan Promosi Nilai Kementerian Pendidikan memutuskan untuk melarangnya.

Meskipun tidak ilegal merayakan Hari Valentine di Uzbekistan, sangat tidak dianjurkan dan orang-orang disarankan untuk merayakan ulang tahun pahlawan Uzbekistan, Babur, sebagai pengganti Hari Valentine.

Ilustrasi pengunjung yang merayakan Hari Valentine dengan menyaksikan sunset di pantai.
Ilustrasi pengunjung yang merayakan Hari Valentine dengan menyaksikan sunset di pantai. (Mylene2401 /Pixabay)

3. Iran

Pada tahun 2010, Republik Islam Iran secara resmi melarang Hari Valentine.

3 dari 4 halaman

Pemerintah memutuskan bahwa Hari Valentine adalah perayaan cinta dekaden yang mempromosikan budaya Barat yang "merosot" dan hubungan tidak sah.

Iran sangat serius dalam hal ini, sehingga produksi semua hadiah dan barang Hari Valentine juga dilarang oleh pemerintah.

Baca juga: 12 Negara di Asia Masuk Peringkat 25 Tujuan Wisata Populer Paling Mematikan versi The Swiftest

4. Pakistan

Di Pakistan, Hari Valentine dipandang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga perayaannya dilarang.

Larangan tersebut diperkenalkan oleh Pengadilan Tinggi Islamabad pada tahun 2017 setelah adanya petisi oleh seorang warga yang mengatakan bahwa Hari Valentine adalah impor budaya dari Barat.

Dengan larangan tersebut, tidak ada acara Hari Valentine di tingkat resmi atau tempat umum mana pun yang diizinkan.

5. Arab Saudi

Arab Saudi adalah negara Islam lain di mana perayaan Hari Valentine tidak disukai bertahun-tahun yang lalu.

Dikatakan bahwa sebagian besar praktik pada Hari Valentine bertentangan dengan ideologi negara dan bahkan toko-toko dilarang menjual barang-barang terkait Hari Valentine.

Namun, larangan tersebut kini telah dicabut dan semakin banyak orang yang merayakan Hari Valentine di Arab Saudi.

Ilustrasi Hari Valentine. Sejumlah negara ternyata melarang perayaan Hari Valentine karena berbagai alasan.
Ilustrasi Hari Valentine. Sejumlah negara ternyata melarang perayaan Hari Valentine karena berbagai alasan. (pexels.com/Jasmine Carter)
4 dari 4 halaman

Daftar Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru 1 Januari, Termasuk China dan Iran

Tahun Baru dirayakan hampir di seluruh penjuru dunia.

Sebagaimana diketahui, hampir seluruh negara di dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Pemilihan tanggal 1 Januari sebagai perayaan Tahun Baru didasarkan pada kalender Gregorian.

Kalender Gregorian adalah kalender yang paling populer di dunia, digunakan oleh 168 negara.

Tak heran jika banyak negara di dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Namun, ternyata ada sejumlah negara yang tak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, lho.

Mana saja? Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari laman Pulse.ng berikut ini.

Baca juga: 10 Negara dengan Garis Pantai Terpanjang di Dunia, Indonesia Posisi Berapa?

1. Afghanistan dan Iran

Afghanistan dan Iran adalah dua negara yang belum menganut kalender Gregorian, mereka menggunakan kalender Solar Hijri.

Hari pertama kalender yang digunakan Iran dan Afghanistan jatuh pada bulan Maret.

Tepatnya pada hari pertama musim semi, sekira tanggal 21 Maret.

Oleh karena itu, Afghanistan dan Iran tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

2. Etiopia

Perayaan Tahun Baru di Ethiopia lebih dikenal dengan sebutan Kudus Yohannes.

Tahun Baru Ethiopia jatuh pada tanggal 11 September jika didasarkan pada kalender Gregorian.

Pengecualian terjadi pada satu tahun sebelum tahun kabisat.

Pada momen itu, Tahun Baru di Etiopia jatuh pada tanggal 12 September.

3. Nepal

Nepal menggunakan kalender yang mereka sebut dengan Bikram Sambat.

Perayaan Tahun Baru menurut penanggalan ini biasanya jatuh pada tanggal 14 April.

Jadi, tidak ada perayaan apapun di Nepal pada 1 Januari.

4. China

China juga tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Negara ini merayakan Tahun Baru ketika bulan baru terbit, yakni antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Tahun Baru di China terkenal dengan sebutan Imlek, yang mungkin sudah sangat familiar.

Baca juga: 10 Negara dengan Jumlah Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Urut 2

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MalaysiaIranValentine Curry Puff Ebrahim Raisi Keropok Lekor Popiah Ambuyat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved