TRIBUNTRAVEL.COM - Ketupat selalu menjadi sajian utama saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Umumnya ketupat disantap dengan opor ayam ataupun gulai berkuah santan lainnya.

Beli beras pandan wangi buat bikin ketupat, klik di sini
Untuk membuat ketupat ternyata gampang-gampang susah.
Jika salah, ketupat bisa lembek atau sebaliknya terlalu padat dan keras.
Beli ketupat mini, klik di sini
LIHAT JUGA:
Beli ketupat kosong harga murah, klik di sini
Berikut TribunTravel membagikan 5 tips membuat ketupat agar pulen dan tidak mudah basi.
Beli beras rojo lele kualitas super, klik di sini
1. Pilih ketupat dengan warna kuning kehijauan
Untuk membuat ketupat yang enak, pilihlah daun kelapa dengan warna kuning kehijauan.
Daun kelapa dengan warna kuning kehijauan akan membuat ketupat tampak segar.
Setelah matang, nantinya daun kelapa akan berwarna kuning kemerahan.
2. Rendam beras sebelum dimasak
Cucilah beras sampai benar-benar bersih.
Setelah itu, sebaiknya beras direndam dengan air bersih selama mininal satu jam.
Bisa juga dengan menambahkan sedikit garam agar ketupat menghasilkan cita rasa gurih.
Baca juga: 4 Resep Ketupat yang Wajib Hadir saat Lebaran, Masak Bumbu Padang hingga Sayur Taoco
3. Jangan isi beras terlalu banyak atau sedikit
Jumlah beras yang dimasukkan ke dalam ketupat haruslah tepat.
Jika terlalu banyak, ketupat akan menjadi keras dan teksturnya akan mirip seperti nasi.
Namun jika terlalu sedikit, ketupat tidak akan padat dan bisa saja menjadi lembek.
Takaran yang pas yaitu sebanyak setengah dari luasan ketupat.
Sehingga masih ada ruang bagi beras untuk mengembang saat dimasak.

4. Perhatikan air rebusan
Merebus ketupat tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Selama proses tersebut, air akan semakin berkurang sehingga penting untuk memperhatikan air rebusan.
Jika air mulai berkurang, tuang air panas ke dalam panci.
Jangan tuang air mentah, karena ketupat telah setengah matang dan bisa saja terkontaminasi.
5. Siram dengan air es
Setelah matang dan ditiriskan, siramlah ketupat dengan air es.
Air es dapat membuat proses pemasakan ketupat berhenti.
Dengan begitu warna daun kelapa pada ketupat menjadi kuning cerah dan tidak berubah menjadi gelap.
Baca juga: Tradisi Perang Ketupat Malam Satu Suro di Ungaran Ditiadakan, Tahun Ini Diganti Doa Bersama
Cara menghangatkan ketupat
Setelah Lebaran, biasanya masih ada tersisa beberapa ketupat yang belum sempat dimakan.
Meski belum basi, namun ketupat juga dapat dihangatkan agar teksturnya tidak keras dan tetap pulen.
Namun, menghangatkan ketupat kembali bisa menjadi tantangan tersendiri agar rasanya tetap enak dan tidak basi.
Ada beberapa cara menghangatkan ketupat yang tepat, dirangkum TribunTravel dari Kompas.com.
1. Biarkan ketupat bersuhu ruang
Beberapa orang mungkin akan menyimpan ketupat sisa di kulkas. Hal ini untuk menghindari ketupat cepat basi.
Namun, pada saat akan menghangatkannya kembali. Pastikan ketupat kembali dalam suhu ruang.
2. Kukus ketupat
Setelah ketupat mencapai suhu ruang, kukus ketupat selama kurang lebih 30 menit.
Pastikan panci kukusan sudah terpenuhi dengan uap panas agar ketupat cepat hangat.
3. Angkat dan tiriskan
Sesaat setelah ketupat dihangatkan, angkat dan tiriskan.
Biarkan air keluar dari dalam ketupat, hal ini bertujuan agar ketupat tidak basi karena kandungan air yang banyak di dalamnya.

4. Cara mengolah ketupat sisa
Ada banyak cara mengolah ketupat sisa, misalnya diolah menjadi potongan ketoprak.
Selain itu, bisa juga mengolah ketupat sisa menjadi bubur dengan cara diblender halus.
Konon, ketupat telah ada sejak masa hidup Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya dan filosofi Jawa yang sudah bercampur dengan nilai keislaman, dilaporkan Kompas.com.
Baca juga: Tips Menyimpan Ketupat Agar Tidak Layu dan Tetap Enak Disantap dengan Opor Daging Sapi
Sunan Kalijaga mencampurkan pengaruh budaya Hindu dengan nilai keislaman, sehingga terjadilah akulturasi kebudayaan atau percampuran budaya.
Ketupat disebut sebagai kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda, yang artinya ngaku lepat atau mengakui kesalahan.
Selain itu, simbol lain dari ketupat adalah laku papat (empat laku) yang juga melambangkan empat sisi dari ketupat.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.