Breaking News:

Lebaran

5 Tips Memasak Ketupat Agar Pulen dan Tidak Mudah Basi

Tips membuat ketupat buat sajian Lebaran 2023 agar hasilnya bertekstur pulen dan tidak mudah basi.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Flickr/yemaria
Ilustrasi ketupat. Tips membuat ketupat buat sajian Lebaran 2023 agar hasilnya bertekstur pulen dan tidak mudah basi. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketupat selalu menjadi sajian utama saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Umumnya ketupat disantap dengan opor ayam ataupun gulai berkuah santan lainnya.

Ilustrasi ketupat.
Ilustrasi ketupat. (Flickr/Abdillah Wicaksono)

Beli beras pandan wangi buat bikin ketupat, klik di sini

Untuk membuat ketupat ternyata gampang-gampang susah.

Jika salah, ketupat bisa lembek atau sebaliknya terlalu padat dan keras.

Beli ketupat mini, klik di sini

LIHAT JUGA:

Beli ketupat kosong harga murah, klik di sini

Berikut TribunTravel membagikan 5 tips membuat ketupat agar pulen dan tidak mudah basi.

Beli beras rojo lele kualitas super, klik di sini

2 dari 4 halaman

1. Pilih ketupat dengan warna kuning kehijauan

Untuk membuat ketupat yang enak, pilihlah daun kelapa dengan warna kuning kehijauan.

Daun kelapa dengan warna kuning kehijauan akan membuat ketupat tampak segar.

Setelah matang, nantinya daun kelapa akan berwarna kuning kemerahan.

2. Rendam beras sebelum dimasak

Cucilah beras sampai benar-benar bersih.

Setelah itu, sebaiknya beras direndam dengan air bersih selama mininal satu jam.

Bisa juga dengan menambahkan sedikit garam agar ketupat menghasilkan cita rasa gurih.

Baca juga: 4 Resep Ketupat yang Wajib Hadir saat Lebaran, Masak Bumbu Padang hingga Sayur Taoco

3. Jangan isi beras terlalu banyak atau sedikit

Jumlah beras yang dimasukkan ke dalam ketupat haruslah tepat.

3 dari 4 halaman

Jika terlalu banyak, ketupat akan menjadi keras dan teksturnya akan mirip seperti nasi.

Namun jika terlalu sedikit, ketupat tidak akan padat dan bisa saja menjadi lembek.

Takaran yang pas yaitu sebanyak setengah dari luasan ketupat.

Sehingga masih ada ruang bagi beras untuk mengembang saat dimasak.

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. (Unsplash/Pierre Bamin)

4. Perhatikan air rebusan

Merebus ketupat tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Selama proses tersebut, air akan semakin berkurang sehingga penting untuk memperhatikan air rebusan.

Jika air mulai berkurang, tuang air panas ke dalam panci.

Jangan tuang air mentah, karena ketupat telah setengah matang dan bisa saja terkontaminasi.

5. Siram dengan air es

4 dari 4 halaman

Setelah matang dan ditiriskan, siramlah ketupat dengan air es.

Air es dapat membuat proses pemasakan ketupat berhenti.

Dengan begitu warna daun kelapa pada ketupat menjadi kuning cerah dan tidak berubah menjadi gelap.

Baca juga: Tradisi Perang Ketupat Malam Satu Suro di Ungaran Ditiadakan, Tahun Ini Diganti Doa Bersama

Cara menghangatkan ketupat

Setelah Lebaran, biasanya masih ada tersisa beberapa ketupat yang belum sempat dimakan.

Meski belum basi, namun ketupat juga dapat dihangatkan agar teksturnya tidak keras dan tetap pulen.

Namun, menghangatkan ketupat kembali bisa menjadi tantangan tersendiri agar rasanya tetap enak dan tidak basi.

Ada beberapa cara menghangatkan ketupat yang tepat, dirangkum TribunTravel dari Kompas.com.

1. Biarkan ketupat bersuhu ruang

Beberapa orang mungkin akan menyimpan ketupat sisa di kulkas. Hal ini untuk menghindari ketupat cepat basi.

Namun, pada saat akan menghangatkannya kembali. Pastikan ketupat kembali dalam suhu ruang.

2. Kukus ketupat

Setelah ketupat mencapai suhu ruang, kukus ketupat selama kurang lebih 30 menit.

Pastikan panci kukusan sudah terpenuhi dengan uap panas agar ketupat cepat hangat.

3. Angkat dan tiriskan

Sesaat setelah ketupat dihangatkan, angkat dan tiriskan.

Biarkan air keluar dari dalam ketupat, hal ini bertujuan agar ketupat tidak basi karena kandungan air yang banyak di dalamnya.

Ilustrasi ketupat.
Ilustrasi ketupat. (Sajian Sedap)

4. Cara mengolah ketupat sisa

Ada banyak cara mengolah ketupat sisa, misalnya diolah menjadi potongan ketoprak.

Selain itu, bisa juga mengolah ketupat sisa menjadi bubur dengan cara diblender halus.

Konon, ketupat telah ada sejak masa hidup Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.

Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya dan filosofi Jawa yang sudah bercampur dengan nilai keislaman, dilaporkan Kompas.com.

Baca juga: Tips Menyimpan Ketupat Agar Tidak Layu dan Tetap Enak Disantap dengan Opor Daging Sapi

Sunan Kalijaga mencampurkan pengaruh budaya Hindu dengan nilai keislaman, sehingga terjadilah akulturasi kebudayaan atau percampuran budaya.

Ketupat disebut sebagai kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda, yang artinya ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Selain itu, simbol lain dari ketupat adalah laku papat (empat laku) yang juga melambangkan empat sisi dari ketupat.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
LebaranketupatSunan Kalijaga Ketupat Sayur Pelabuhan Gilimanuk Engkak Ketan Kue Cornflakes Keripik Bawang Sale Pisang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved