TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam rangka HUT ke-476 Kota Semarang dan menyambut bulan Ramadhan 2023, Pemerintah Kota Semarang menggelar tradisi Dugderan.
Tradisi Dugderan 2023 digelar dengan berbagai acara menarik dan unik, satu di antaranya arak-arakan pawai Dugderan 2023.

Guna mendukung terselenggaranya arak-arakan pawai Dugderan 2023, Pemerintah Kota Semarang melakukan pengalihan arus pada hari ini Selasa (21/3/2023).
Pengalihan arus dilakukan karena terdapat penutupan Jalan Pemdua (Paragon Mall).
Baca juga: Promo Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park Semarang Diskon 50 Persen hingga 20 April 2023
LIHAT JUGA:
Adapun traveler yang mau menyaksikan Arak-arakan Pawai Dugderan 2023 atau terkena pengalihan arus bisa melalui beberapa jalan alternatif.
Dilansir dari akun Instagram @semarangpemkot, Selasa (21/3), berikut pengalihan arus yang dilakukan selama Arak-arakan Pawai Dugderan 2023.
1. Jalan Pemuda-Masjid Kauman ditutup sementara
2. Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah
3. Arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada dialihkan ke kiri dan ke JalanDepok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH Thamrin
4. Arus lalu lintas dari Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) dialihkan tidak masuk ke Jalan Pemuda dan diarahkan menuju Jalan Indraprasta (dua arah)
5. Arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju Jalan Imam Bonjol
6. Arus dari Tugu Muda-Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol)
Rute dan Urutan Arak-arakan Pawai Dugderan 2023

Baca juga: 4 Tempat Makan Siang Enak di Semarang, Ada Nasi Ayam dan Ikan Manyung
Acara Arak-arakan Pawai Dugderan 2023 akan berlangsung pada hari ini Selasa (21/3) pukul 13.30 WIB hingga selesai dengan titik awal di Balaikota Semarang.
Pawai Dugderan yang hanya dilakukan setahun sekali ini, akan melewati rute mulai dari Jalan Pemuda-Bank Mandiri-Queen City-Masjid Agung Kauman Semarang-Masjid Agung Jawa Tengah.
Dalam acara Arak-arakan Pawai Dugderan 2023 bakal ada pasukan Sorogeni.
Sorogeni diartikan sebagai semangat seperti api yang membara, harapannya dengan dibukanya Dugderan di tahun ini dapat menggambarkan semangat baru yang lebih kuat dari tahun sebelumnya.
Adapun urut-urutan Arak-arakan Pawai Dugderan 2023 yang akan meramaikan di antaranya:
- Pasukan Merah Putih
- Rampak Warak
- Gamelan
- Pasukan Srikandi Sorogeni
- Pasukan Bregada Watang
- Pasukan Berkuda
- Pasukan Bregada Yudonegoro
- Iring-iringan Andong
- Barongsai
- Barisan Komunitas Kota Semarang
Baca juga: 7 Hotel Murah di Jalur Mudik Dekat Exit Tol Krapyak Semarang Barat, Fasilitasnya Nyaman
Baca juga: 5 Fakta Unik Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak yang Jadi Favorit saat Ramadhan
Untuk jadwal Arak-arakan Pawai Dugderan 2023 sebagai berikut:
- Pukul 13.30 WIB: pembukaan
- Pukul 13.40 WIB: Atraksi barongsai
- Pukul 14.27 WIB: Tari gebyar Dugder
- Pukul 15.00 WIB: Pelaksanaan rangkaian Dugderan di Masjid Agung Semarang
- Pukul 15.35 WIB: Arak-arakan menuju Masjid Agung Jawa Tengah
Mengenal Tradisi Dugderan
Tradisi Dugderan digelar di Masjid Agung Kauman Semarang dan telah menjadi pesta rakyat sebelum bulan Ramadhan.
Tradisi ini dilakukan dengan menabuh beduk untuk menentukan ketetapan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan.
Istilah dugderan diambil dari bunyi suara tabuhan beduk "dug" yang diiringi dengan suara meriam atau mercon "der".
Perpaduan bunyi suara inilah yang akhirnya menjadi awal mula penamaan tradisi ini.
Selain bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa bulan Ramadhan telah datang, dugderan juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi masyarakatnya.
Awal mula tradisi dugderan sendiri berasal dari ide Bupati Kyai Raden Mas Tumenggung (KRMT) Purbaningrat.
Pada masa pemerintahannya, masyarakat Semarang terbagi menjadi beberapa kelompok.
Kelompok tersebut di antaranya adalah pecinan (warga etnis Cina), pakojan (warga etnis Arab), Kampung Melayu (warga perantauan luar Pulau Jawa), dan Kampung Jawa.
Pengelompokkan ini dipicu oleh hasutan persaingan yang tidak sehat oleh kolonial Belanda saat itu.
Tak hanya itu, di antara umat Islam sendiri sering terdapat perbedaan pendapat mengenai penetapan awal puasa dan hari-hari besar Islam lainnya.
Prosesi tradisi dugderan sendiri terdiri dari tiga agenda, yakni pasar malam dugder, kirab budaya, dan prosesi ritual pengumuman awal bulan Ramadhan.
Baca juga: Mengenal Tradisi Dugderan di Semarang, Ritual Jelang Ramadan dengan Maskot Warak Ngendok
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar Ramadhan di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.