TRIBUNTRAVEL.COM - Pelayaran kapal pesiar Ruby Princess tengah menjadi sorotan dunia belakangan ini.
Hal itu terjadi setelah ratusan penumpang kapal pesiar Ruby Princess dilaporkan jatuh sakit.

Bahkan, jumlah penumpang yang sakit di kapal pesiar Ruby Princess lebih dari 300 orang.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pun langsung melakukan penyelidikan.
Baca juga: Viral Penumpang Kapal Pesiar Menyaksikan Ubur-ubur Hantu Raksasa Langka di Lepas Pantai Antartika
Melnasir People, Minggu (19/3/2023), dari 2.881 penumpang di kapal pesiar Ruby Princess, total 284 orang jatuh sakit bersama dengan 34 dari 1.159 anggota awaknya.
Ahli epidemiologi Program Sanitasi Kapal dan petugas kesehatan lingkungan melakukan pemeriksaan setelah kapal berlabuh di Galveston, Texas.
Setelah penyelidikan awal mereka, penumpang yang sakit mengalami sejumlah gejala utama, termasuk muntah dan diare.
Meskipun tidak diketahui kapan kasus pertama dilaporkan, CDC membagikan bahwa pelayaran dimulai pada 26 Februari dan bahwa kasus yang telah dilaporkan merupakan keseluruhan perjalanan kapal pesiar.
"Pada tanda pertama peningkatan jumlah penumpang yang melapor ke pusat medis dengan penyakit gastrointestinal, kami segera memulai prosedur sanitasi tambahan untuk menghentikan penyebaran virus ini dari orang ke orang," kata perwakilan dari Princess Cruises, perusahaan yang mengoperasikan kapal tersebut.
Baca juga: 5 Kesalahan Besar yang Dilakukan Penumpang saat Naik Kapal Pesiar, Apa Saja?
Investigasi telah dimulai untuk mengetahui penyebab di balik wabah tersebut, bersama dengan langkah-langkah tanggapan awal yang mencakup pengumpulan sampel tinja dari penumpang dan awak yang sakit untuk pemeriksaan patogen.
Menanggapi wabah tersebut, perwakilan Princess Cruises menambahkan bahwa perusahaan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti pagar, pegangan pintu, dan tombol lift serta mendorong penumpang yang sakit untuk mengisolasi diri di kabin mereka.
Penumpang juga diberikan komunikasi lisan dan tertulis secara teratur tentang langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk tetap sehat saat berada di dalam kapal.

Perusahaan mengungkapkan bahwa mereka yakin wabah itu kemungkinan disebabkan oleh virus umum tetapi menular yang disebut Norovirus.
Sementara CDC menambahkan bahwa seseorang bisa mendapatkan norovirus dari orang yang terinfeksi, dari makanan atau air yang terkontaminasi, atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Hunian berdekatan yang ditemukan di kapal pesiar meningkatkan potensi penyakit tersebut.
"Sebagai tindakan pencegahan tambahan, kapal menjalani disinfeksi tambahan di Galveston sebelum keberangkatan berikutnya," ungkap perwakilan Princess Cruises.
"Kapal itu sekarang dalam pelayaran Karibia barat selama tujuh hari, kembali ke Galveston pada 12 Maret," tuturnya.
Baca juga: Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Batal Berlayar dan Malah Dijual, Kenapa?
Hidup di kapal pesiar memang menyenangkan, namun terkadang juga sangat menakutkan dalam keadaan tertentu.
kehidupan di kapal pesiar ternyata memiliki sisi gelap tersendiri.
Maria Roig, seorang kru kapal pesiar, berbagi kepada Express.co.uk seperti apa kehiduapnnya selama berlayar
Berbicara tentang rutinitas harian, Maria menjelaskan bahwa dia memiliki "kebebasan penuh" selama musim dingin.
Dia berkata, "Rutinitas harian kami sangat bervariasi tergantung pada musim."
"Selama musim dingin, kami bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Tugas saya pada dasarnya adalah menjaga semua kabin tetap rapi," tambahnya.

Pada dasarnya, tidak ada tamu yang dilayani selama musim dingin, melainkan hanya para kru saja.
Jadi setelah jam kerja, lanjut Maria, para kru memiliki kebebasan penuh.
"Kami memiliki pusat kebugaran di pelabuhan, yang bisa kami kunjungi. Dan itu pada dasarnya adalah rutinitas harian selama bulan-bulan musim dingin," ucap Maria.
Namun, suasana jelas berbeda ketika high season dengan para tamu yang memenuhi kapal pesiar.
"Selama high season dengan tamu di kapal, rutinitas kami terdiri dari mengabdikan diri sepenuhnya kepada para tamu. Semua yang kami lakukan adalah untuk mereka," ujar Maria.
Baca juga: Ke Mana Perginya Kapal Pesiar yang Pensiun & Tak Lagi Digunakan?
"Kami bekerja 16 jam sehari dan semua istirahat atau makan kami mengikuti rutinitas mereka," imbuhnya.
Maria menjelaskan hal terbaik tentang tinggal di kapal pesiar adalah "memiliki koki pribadi".
Begitu pula dengan koki, mereka akan memberi tahu bahwa hal terbaik hidup di kapal pesiar adalah ada seseorang yang menyetrika dan membersihkan kemejanya.
Maria mengungkapkan bahwa ia sungguh tidak memiliki pengeluaran untuk membayar apapun selama di kapal.
"Mereka memberikan semua yang kami butuhkan, mulai perlengkapan mandi, makanan dan lainnya. Jadi saya bisa menghemat banyak uang," kata Maria.
Meski begitu, Maria mengatakan hal favoritnya adalah waktu yang dia habiskan bersama rekan kerja tercinta.
"Hal terbaik bagi saya adalah hidup dengan semua orang ini. Saya suka dikelilingi oleh begitu banyak orang. Saya dapat menghabiskan setiap hari bersama mereka," ungkap Maria.
"Bagi sebagian orang, ini mungkin mimpi buruk, tetapi bagi saya fakta bahwa saya dapat menghabiskan sepanjang hari bersama rekan-rekan saya adalah hal yang luar biasa. Kami bersenang-senang! Kami selalu merencanakan kegiatan yang menyenangkan, makan, jalan-jalan dan lain sebagainya.Ini seperti memiliki sebuah keluarga di kapal," tuturnya.
Bagian terburuknya, lanjut Maria, adalah daya saing di dalam kapal.
Seperti perempuan terhadap perempuan misalnya, terjadi banyak kecemburuan lantaran banyak orang ingin mendapatkan posisi tertentu.
"Di kapal pesiar besar, misalnya, seorang anggota kru tidak akan berbicara dengan kapten. kru tidak dapat benar-benar mendiskusikan apa pun dengan atasan, tetapi lakukan saja seperti yang diperintahkan," ucap Maria.
"Saya benci hierarki ini dan saya merasa sangat frustasi karena saya melihat semua anggota kru sama," jelasnya.
Maria menambahkan bahwa industri pelayaran juga sangat seksis.
Sebagai aturan umum, kru kapal perempuan bekerja di dalam, seperti pelayan atau petugas kebersihan.
Sedangkan kru laki-laki selalu bekerja di luar, seperti halnya mengemudi dan membersihkan kapal.
Baca juga: Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Akan Berlayar pada 2024, Punya Fasilitas Air Terjun dan Infinity Pool
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.