Breaking News:

Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina Bakal Dicabut: Sandiaga Uno Beri Respons, Dubes Ukraina Kecewa

Menparekraf Sandiaga Uno dan Dubes Ukraina Vasyl Hamianin menanggapi usulan terkait pencabutan Visa on Arrival bagi WNA Rusia dan Ukraina.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Tribun Bali/Rizal Fanany
Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020). Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan pencabutan Visa on Arrival bagi WNA Rusia dan Ukraina. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan pencabutan Visa on Arrival (VoA) bagi Warga Negara Asing (WNA) Rusia dan Ukraina yang berada di Bali.

I Wayan Koster merasa geram dengan berbagai masalah akibat pelanggaran yang dilakukan wisatawan dari kedua negara tersebut.

Gubernur Bali I Wayan Koster saat konferensi pers yang digelar di Kantor Kamentrian Hukum dan HAM Bali pada Minggu (12/3/2023).
Gubernur Bali I Wayan Koster saat konferensi pers yang digelar di Kantor Kamentrian Hukum dan HAM Bali pada Minggu (12/3/2023). (Honey/Tribun Bali)

Usulan I Wayan Koster disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali pada Minggu (12/3/2023) siang.

"Saya sudah bersurat kepada Menteri Hukum dan HAM tembusan Menlu, untuk mencabut VoA bagi warga Rusia dan Ukraina," ungkap I Wayan Koster, dikutip TribunTravel dari Tribun Bali, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Viral Rombongan Bule Tak Mau Bayar Tiket Masuk Pura Lempuyang Bali, Ngaku Hendak Sembahyang

Menurutnya, banyak WNA dari kedua negara tersebut yang bukan hanya berwisata di Bali.

I Wayan Koster menyampaikan, sebagian dari mereka berkunjung ke Bali bukan hanya untuk berwisata.

LIHAT JUGA:

Wisatawan Rusia dan Ukraina bahkan disebut juga bekerja secara ilegal.

"Kenapa dua negara ini (Rusia dan Ukraina), karena sedang perang sehingga banyak yang datang ke Bali tidak hanya berwisata tapi bekerja," ucapnya.

Lalu, bagaimana dengan Visa on Arrival wisatawan dari negara lain?

Baca juga: Viral Pasangan Bule di Bali Naik Motor Tanpa Helm, Polisi Sebut Bisa Dideportasi

2 dari 4 halaman

Dikatakan I Wayan Koster, dirinya tidak akan mengusulkan untuk mencabut VoA wisatawan dari negara lain, kecuali Rusia dan Ukraina.

“Untuk negara lain tidak kami lakukan (pengajuan pencabutan VoA) karena pelanggarannya tidak sebanyak yang dilakukan oleh warga asing kedua negara tersebut," ujar dia.

Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar di pulau Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19.
Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar di pulau Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19. (SONY TUMBELAKA/AFP)

Ia juga menegaskan bahwa segala upaya yang dilakukan saat ini bukan karena viral di media sosial saja.

"Semua ini sudah kita lakukan sejak pandemi Covid-19 dulu, tapi untuk membukanya tentu tidak bisa terburu-buru. Kita bekerja secara silent, setelah memastikan semuanya dan terdapat bukti kuat baru kita tindak," terang I Wayan Koster.

Respons Sandiaga Uno

Terkait usulan I Wayan Koster yang ingin mencabut VoA bagi wisatawan Rusia dan Ukraina, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun memberikan respons.

Sandiaga Uno mengatakan, para pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk membahas usulan tersebut.

"Tapi ini akan kita bicarakan dengan pemangku kepentingan lainnya," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief secara virtual, Senin (13/3/2023).

Menurut Sandiaga Uno, usulan terkait pencabutan VoA bagi wisatawan Rusia dan Ukraina perlu dilakukan kajian.

Sebab, sambung Sandiaga Uno, masalah yang ditimbulkan wisatawan mancanegara dari kedua negara tersebut, khususnya di Bali, tidak begitu signifikansi.

3 dari 4 halaman

"Permintaan untuk menghentikan kebijakan Visa on Arrival ini tentunya harus dikaji karena dari kunjungan dari Januari saja jumlah yang datang dari Rusia dan Ukraina yang berulah dan banyak masalah ini belum signifikan," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: 8 Bule di Bali Ditangkap Pihak Imigrasi, Lakukan Overstay sampai Buka Jasa Latihan Berkendara

Dubes Ukraina untuk Indonesia merasa kecewa

Sementara itu dilaporkan Kompas.com, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyesalkan usulan I Wayan Koster.

Ia bahkan merasa penyebutan Rusia dan Ukraina secara bersamaan adalah hal yang ofensif atau menyinggung.

Ilustrasi paspor.
Ilustrasi paspor. (Unsplash/ConvertKit)

"Ukraina di Bali adalah komunitas kecil jika dibandingkan dengan Rusia," ujarnya dalam konferensi pers via zoom pada Selasa (14/3/2023).

Vasyl Hamianin menyatakan, Ukraina dan Rusia jelas berbeda dan tidak bisa disamakan dalam satu penyebutan.

"Kenapa tidak menyebut, misalnya, Rusia atau Jepang, Rusia atau negara lainnya, tapi harus Rusia dengan Ukraina," tambahnya.

Terkait dugaan pelanggaran yang disebut I Wayan Koster, Vasyl Hamianin merasa bahwa warga Ukraina punya kontribusi positif di Bali.

"Warga Ukraina di Bali berkontribusi pada perekonomian Bali. Mereka memberi pekerjaan pada warga Indonesia, dengan menjual produk sendiri," ujarnya dalam bahasa Inggris.

Meski begitu, dia terus berpesan pada warga negara Ukraina yang berada di Indonesia, termasuk Bali, untuk bersikap sopan, tertib, dan menghargai budaya.

4 dari 4 halaman

"Untuk warga Ukraina, tolong hargai aturan yang berlaku di Indonesia," tutupnya.

Baca juga: Heboh Wisman Dilarang Naik Motor di Bali, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Baca juga: 4 Tempat Wisata di Tabanan Bali yang sedang Hits, Cek Harga Tiket Masuk Terbaru dan Hotel Terdekat

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliRusiaUkrainaVisa on Arrival Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved