Breaking News:

8 Bule di Bali Ditangkap Pihak Imigrasi, Lakukan Overstay sampai Buka Jasa Latihan Berkendara

Inteldakim Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menangkap delapan WNA yang melanggar aturan keimigrasian.

Editor: Sinta Agustina
SONY TUMBELAKA/AFP
Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar di pulau Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tim patroli darat Keimigrasian Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Bali menangkap delapan warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan keimigrasian.

Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Shandro Bobby Raymon mengatakan, enam dari delapan bule tersebut diamankan karena tinggal di wilayah Indonesia melebihi dari waktu izin tinggal yang sudah diberikan (overstay).

Suasana kegiatan konferensi pers Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mengenai penangkapan WNA yang melanggar Perundang-undangan di Indonesia.
Suasana kegiatan konferensi pers Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mengenai penangkapan WNA yang melanggar Perundang-undangan di Indonesia. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Adapun dari enam WNA yang telah diamankan tersebut dua orang merupakan warga negara Arab Saudi yang statusnya pasangan suami istri dan empat orang merupakan satu keluarga yang berasal dari Rusia.

Dua warga negara asal Arab Saudi dengan inisial AAMA (27) dan MBFA (24) yang merupakan pasangan suami istri diamankan di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Tindak Tegas Bule Ganti Plat Nomor Motor di Bali hingga Bakar Flare di Kawah Ijen

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui AAMA dan MBFA terakhir masuk ke Indonesia pada 29 November 2022 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menggunakan Visa on Arrival (VOA).

Namun keduanya tidak pernah melakukan perpanjangan izin tinggal.

LIHAT JUGA:

“AAMA dan MBFA tidak lagi memiliki izin tinggal di Indonesia sejak 28 Desember 2022 karena tidak melakukan perpanjangan izin tinggal, sampai Jumat (10 Maret 2023) keduanya telah overstay selama 72 hari,” kata Shandro.

Sedangkan satu keluarga warga negara Rusia dengan inisial SM (31), KM (30), MS (9) dan AM (3) juga berhasil diamankan di area Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Rabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui SM sekeluarga terakhir masuk ke Indonesia pada 18 September 2022 melalui bandara I Gusti Ngurah Rai menggunakan Visa on Arrival (VOA).

Baca juga: Jadwal Joyland Festival 2023 di Bali, Cek Harga Tiket yang Masih Tersedia

2 dari 3 halaman

Izin tinggalnya telah habis masa berlaku sejak 16 November 2022.

SM sekeluarga sudah pernah melakukan perpanjangan izin tinggal satu kali, sehingga izin tinggalnya berakhir pada 16 November 2022.

Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19.
Pelancong berjalan melalui ruang kedatangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban dekat Denpasar Bali pada 16 Februari 2022, setelah penerbangan Singapore Airlines tiba setelah istirahat hampir dua tahun karena Covid-19. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Dari hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, diketahui bahwa alasan SM sekeluarga tidak segera meninggalkan wilayah Indonesia sebelum masa izin tinggalnya berakhir adalah karena menghindari wajib militer yang diberlakukan oleh pemerintah Rusia.

“Sebagai informasi, pemegang VOA mendapatkan izin tinggal selama 30 hari dan hanya dapat melakukan perpanjangan izin tinggal sat kali dengan masa berlaku 30 hari, sehingga maksimal pemegang VOA bisa tinggal di wilayah Indonesia adalah selama 60 hari,” tambah Shandro.

Atas perbuatannya, terhadap semua WNA tersebut disangkakan dengan Pasal 78 ayat (3) UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Pasal ini menyebutkan, Orang Asing pemegang izin tinggal yang telah berakhir masa berlakunya dan masih berada di Indonesia lebih dari 60 hari dari batas waktu izin tinggal dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan.

Mereka dideportasi pada Jumat (10/3/2023) dan semua biaya deportasi ditanggung oleh yang bersangkutan.

Tawarkan jasa pelatihan berkendara

Sementara itu, dua WNA lainnya RK (33) dan AG (28) yang berhasil diamankan, Kamis (9/3/2023), karena diduga melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian izin tinggal kepadanya juga adalah WN Rusia.

Menindaklanjuti laporan yang berasal dari akun instagram @moscow_cabang_bali, petugas bidang Inteldakim Kanim Ngurah Rai memantau keduanya selama dua hari.

3 dari 3 halaman

Petugas mengamankan mereka di area parkir Gunung Payung saat keduanya sedang melatih WNA lainnya mengendarai sepeda motor sekitar pukul 13.00 WITA.

Ilustrasi sepeda motor.
Ilustrasi sepeda motor. (Unsplash/CHUTTERSNAP)

RK dan AG diduga melatih mengendarai sepeda motor untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan modus menawarkan jasa pelatihan berkendara sepeda motor kepada sesama WNA.

“Saat ini RK dan AG kami amankan di Kantor Imigrasi Ngurah Rai dan kasus mereka sedang kami dalami,” kata Kepala Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Gilang Danurdara.

Shandro menambahkan selama tahun 2022 lalu pihaknya melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) kepada WNA Rusia sebanyak 82 orang dan hingga Maret 2023 ada 18 orang.

Dari data lalu lintas Kanim Kelas I TPI Ngurah Rai, tercatat WN Rusia yang masuk ke Bali melalui Bandara pada periode Januari hingga 9 Maret 2023 sebanyak 43.622.

Baca juga: Tiket Pesawat Lion Air Rute Solo-Bali untuk Libur Lebaran 2023, Harga Mulai Rp 1,5 Jutaan

Baca juga: Xiamen Airlines Kembali Operasikan Penerbangan ke Bandara Ngurah Rai Bali Mulai 3 Maret

Menyikapi pemberitaan di media sosial yang ramai membahas mengenai penyalahgunaan izin tinggal oleh WNA di Bali, Shandro mengatakan, jajaran Imigrasi Ngurah Rai terus bekerja mengawasi orang asing dengan melakukan patroli keimigrasian.

“Patroli keimigrasian yang kami lakukan tidak terbatas pada patroli di lapangan saja, namun juga patroli digital melalui kanal-kanal media sosial. Kami juga sangat terbantu oleh masyarakat yang proaktif melaporkan dugaan pelanggaran keimigrasian oleh orang asing yang masuk ke kanal media sosial kami. Ini merupakan bukti kepedulian dan dukungan masyarakat terhadap ekosistem pariwisata Bali dan juga Imigrasi,” ungkap Shandro.

Kanwil Kemenkumham Bali genjar melakukan pengawasan terhadap WNA, baik sebagai wisatawan ataupun lainnya.

Sesuai aturan kemigrasian, WNA sebagai wisatawan tidak diperbolehkan melakukan atau menerima pekerjaan apapun.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 6 WNA Overstay Diamankan, Imigrasi Tahan 2 Bule Rusia yang Jadi Pelatih Kendarai Motor di Bali.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliBandara I Gusti Ngurah Raibule Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved