TRIBUNTRAVEL.COM - Buat kamu yang melintasi kawasan Pantura Batang dan tergoda dengan durian yang dijajakan pedagang, sebaiknya waspada.
Jangan sampai, kamu menjadi korban penipuan dan mendapatkan durian yang tak diinginkan.
Baca juga: Bikin Resep Onde-onde Durian, Menu Buka Puasa Simpel, Rasanya Manis dan Harum

Baca juga: Uniknya Durian Lato-lato di Majalengka, Ukurannya Kecil tapi Dagingnya Tebal dan Manis
Seperti sejumlah berita viral akhir-akhir ini, di mana sejumlah warga menjadi korban penipuan oleh pedagang nakal yang menjajakan durian busuk dan mentah di Pantura Batang.
Warga Batang yang sudah mengetahui dan pernah menjadi korban menyebutnya 'Durian Celeng'.
Baca juga: Festival Durian Gunungpati Semarang Digelar 2 Hari, Ada Lomba Makan Durian hingga Hiburan Dangdut
Baca juga: Presiden Jokowi Makan Durian di Medan, Gandeng Sedah Mirah dan Panembahan Al Nahyan
Baru-baru ini, salah satu akun facebook Pigura Warga Batang membagikan pengalaman warga Sragen telah tertipu saat membeli durian di Exit Tol Kandeman Batang.
Unggahan itupun viral di sejumlah akun sosial media.
Tribunjateng.com mencoba untuk membuktikannya, terpantau sepanjang jalan pantura Exit Tol Batang terlihat sejumlah pedagang wanita menenteng durian tali merah.
Saat lampu merah, kesempatan mereka untuk menarik pembeli terutama yang mengendarai roda empat.
Dari yang terlihat, durian yang ditawarkan memang menarik dengan ukurannya yang cukup besar dan warna kekuningan.
Satu paket durian isi tiga buah ukuran cukup besar diikat dengan tali rafia berwarna merah dihargai Rp 150 Ribu.
Saat meminta untuk mencicipinya di tempat, sang pedagang itu beralasan tidak membawa pisau.
Baca juga: Nyobain Durian Lato-lato di Majalengka, Tekstur Dagingnya Tebal dengan Rasa Manis Legit
Dan ternyata memang benar saat dibuka tidak sesuai dengan penampilannya yang cukup menggiurkan, melainkan masih mentah dan ada juga yang busuk.
Kepala Satpol PP Batang, M Fathoni mengatakan untuk menghentikan praktik pedagang penipuan itu harus bersama-sama dari Disperindagkop terutama pemerintah desa setempat.
"Pedagang tersebut harus kita benahi cara berfikirnya cara berdagangnya supaya berkah, kita juga malu kalau seperti itu terus merusak citra pedagang durian Batang lainnya yang memang menjual produk bagus," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto mengaku pihaknya sudah berulang kali melakukan pembinaan meski begitu para pedagang durian celeng masih bandel.
"Kami pernah hadir kesana bersama komisi C DPRD, bahkan awal tahun lalu sudah kami bina, ada Pak Camat juga selaku kepala wilayah dan membina langsung, kita kumpulkan semua pedagang itu, tapi mental pedagangnya memang njelehi mbak," ujarnya didampingi Kabid Pasar dan PKL, Supriyanti.
Dikatakannya, saat dibina mereka mengaku jika memang berbelanja durian dengan kondisi BSan (cacat).
Hal ini dilakukan karena banyak pembeli yang meminta durian dengan harga murah dan ukuran besar.
"Mereka memang kulakan duren yang BSan, mereka ngomong jujur saat kita kasih pengarahan katanya kalau mereka jualan durian bagus malah gak laku karena pembeli pada mintanya yang murah tapi gedhe," imbuhnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat maupun wisatawan yang melintas di Batang untuk lebih hati-hati jika membeli durian, terlebih jika di daerah exit tol Kandeman.
"Saran kami kalau tidak terlalu paham soal durian dan tidak ingin dikecewakan, lebih baik beli di luar yang ada di exit tol Kandeman, bisa ke sekitar daerah situ, seperti di pinggiran jalan Raya Tulis, itu di sana banyak durian yang berkualitas," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul VIRAL : Hati-hati Pedagang Nakal 'Durian Celeng' di Pantura Batang, Sudah Pernah Dibina Tapi Bandel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.