Breaking News:

Emirates Daur Ulang 500.000 Kg Sampah Plastik dan Kaca, Beratnya Setara Pesawat Airbus A380

Berat sampah botol plastik dan kaca yang berhasil didaur ulang Emirates sama dengan berat pesawat Airbus A380 yang terisi penuh oleh penumpang.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Nick Fewings
Ilustrasi sampah dari botol plastik. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Emirates berhasil mendaur ulang lebih dari 500.000 kilogram plastik dan kaca dari botol bekas dari dalam pesawat.

Berat sampah botol plastik dan kaca yang berhasil didaur ulang hampir sama dengan berat pesawat Airbus A380 Emirates yang terisi penuh oleh penumpang.

Emirates.
Emirates. (Dok. Emirates)

Padahal, Airbus A380 dengan panjang sekira 72 meter memiliki berat 280.000 kilogram tanpa penumpang.

Dalam proses ini, awak kabin Emirates akan memisahkan kaca dan botol plastik dengan cepat untuk dikirim ke pabrik daur ulang setelah pesawat mendarat di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA).

Baca juga: Emirates Terbangkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki dan Suriah, Siapkan Pesawat Kargo

Untuk mendaur ulang kaca, kaca akan dipisahkan berdasarkan warna dan kemudian dihancurkan.

Kaca daur ulang atau cullet yang siap untuk dilebur kembali lalu dikirim ke produsen kaca di UEA untuk dimasukkan ke dalam batch mereka untuk dijadikan botol kaca yang baru.

LIHAT JUGA:

Sementara itu, botol plastik akan dibersihkan, dipotong menjadi serpihan, dilebur menjadi pelet, dan dikirim ke produsen untuk membuat produk plastik lainnya.

Gagasan mendaur ulang sampah kaca dan plastik telah dimulai sejak 2019.

Hingga kini, Emirates dan Emirates Flight Catering mengolah ribuan kilogram kaca dan plastik setiap tahun.

Tas mainan, perlengkapan bayi, dan mainan gratis dari botol plastik daur ulang. (Dok. Emirates)

Baca juga: Jadi yang Pertama, Emirates Uji Coba Penerbangan Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

2 dari 3 halaman

Diolah jadi selimut dan mainan anak

Meski ide mendaur ulang sampah baru dimulai pada 2019, namun Emirates telah telah menyediakan selimut ramah lingkungan selama enam tahun terakhir.

Selimut ramah lingkungan tersebut terbuat dari 28 botol plastik daur ulang.

Botol-botol tersebut diparut menjadi serpihan plastik sebelum diubah menjadi benang, yang menghasilkan bahan yang halus seperti bulu domba.

Benang halus tersebut kemudian ditenun menjadi selimut yang lembut.

Sejak inisiatif ini diperkenalkan, selimut Emirates telah mencegah lebih dari 95 juta botol plastik dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Sebagai program selimut berkelanjutan terbesar di industri penerbangan, proses pembuatan selimut ramah lingkungan dengan menggunakan polyethylene terephthalate yang telah didaur ulang (rPET) juga mengurangi emisi energi sekitar 70 persen.

Selain selimut, daur ulang botol plastik yang dilakukan Emirates juga diolah menjadi mainan anak.

Selimut daur ulang dari sampah plastik. (Dok. Emirates)

Penumpang anak-anak di penerbangan Emirates akan mendapatkan tas mainan, perlengkapan bayi, dan mainan gratis yang dibuat dari botol plastik daur ulang dan bahan ramah lingkungan lainnya.

Tas ikat pinggang, tas wol, dan ransel dirancang sesuai dengan kelompok usia tertentu dan dibuat dari benang yang terbuat dari 100 persen botol plastik daur ulang.

3 dari 3 halaman

Setiap ransel anak-anak Emirates terbuat dari 5,5 botol plastik daur ulang dan setiap tas wol terbuat dari 7 botol plastik.

Proses produksi tas anak-anak Emirates telah mengolah 8 juta botol plastik dari TPA.

Swing tag juga terbuat dari kartu daur ulang, dan bahkan casing luar produk terbuat dari kartu daur ulang yang dapat didaur ulang lagi.

Baca juga: Emirates Bawa Pulang 3 Penghargaan di Skytrax World Airline Awards 2022

Baca juga: Emirates Hadirkan Film Dokumenter di Pesawat, Ada Kisah Ratu Elizabeth II sampai The Beatles

Selanjutnya
Tags:
EmiratesAirbus A380pesawat Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale Emirates Stadium
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved