TRIBUNTRAVEL.COM - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan rekaman CCTV yang tertangkap di Masjid Raya Al-Jabbar, Bandung, Jawa Barat.
Dalam video tersebut memperlihatkan aksi pencopetan yang dilakukan di sekitar area Masjid Raya Al-Jabbar beberapa waktu lalu.
Tak sekadar mencopet, pelaku bahkah berpenampilan dengan gamis dan kerudung besar untuk menjalankan aksinya di Masjid Raya Al-Jabbar.
Penampilan itu dianggap mudah mengelabuhi banyak jamaah karena sang pencopet berbaur di antara kerumunan layaknya pengunjung biasa.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Jatuh dari Lantai 2 Masjid Raya Al-Jabbar, Dilarikan ke RS & Kesadaran Sempat Menurun
Mengetahui hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lantas menjadi geram.
Tak selang berapa lama video rekaman itu viral, Ridwan Kamil lantas buka suara terkait aksi pencopetan di Masjid Raya Al-Jabbar.
TONTON JUGA:
Melalui akun Instagramnya @ridwankamil, ia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita.
Di mana wanita tersebut diduga merupakan sosok yang melakukan aksi pencopetan di Masjid Raya Al-Jabbar.
Dalam keterangan videonya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa setiap pencopet akan melakukan segala cara untuk menjalankan aksinya.
Satu di antaranya dengan cara menyamar dengan pakaian tertutup dan berpura-pura beribadah layaknya jamaah lainnya.
"Ini copet perempuan yang tertangkap di Masjid Al Jabbar oleh tim keamanan dan polisi setempat," ungkap Ridwan Kamil yang dkutip TribunTravel, Rabu (1/3/2022).
Baca juga: Panduan Akses Jalan Menuju Masjid Raya Al-Jabbar Bandung, Lengkap dengan Lokasi Parkir
Menanggapi hal itu Ridwan Kamil kemudian memberikan imbauan kepada para jamaah untuk tetap waspada.
Meski sedang khusyu beribadah di Masjid Raya Al-Jabbar, para pengunjung juga diharapkan untuk terus berhati-hati.
"Untuk semua jemaah di masjid manapun, tetap khusyuk dalam beribadah namun harus tetap waspada dalam segala situasi," imbau Ridwan Kamil.
Baca juga: Copet Berkeliaran di Masjid Raya Al-Jabbar Bandung, Wisatawan Perlu Waspada
Merokok di Depan Polisi
Usai hebohnya rekaman CCTV, terduga pelau pencopetan di Masjid Raya Al-Jabbar juga menjadi viral.
Dalam video yang diunggah Ridwan Kamil terlihat wanita yang diduga pelaku itu sedang diinterogasi oleh petugas keamanan setempat.
Namun yang menjadikan video itu heboh lagi lantaran sang wanita tampak begitu santai dengan pakaian hijau bernuansa syar'i.
Tak hanya itu, ia bahkan menghadapi proses interogasi dengan merokok di depan polisi.
Alhasil perilaku terduga pelaku tersebut kembali mendapat sorotan warganet karena dianggap tidak sopan.
"Bener2 gak sopan. Mengabaikan petugas dengan merokok di depannya," komentar akun @di*****d.
Baca juga: Aturan Berkunjung ke Masjid Raya Al-Jabbar, Kolam Bukan Tempat untuk Berenang
Masjid Raya Al-Jabbar Bandung Akan Dibuka Kembali sebelum Bulan Ramadhan
Berbicara soal Masjid Raya Al-Jabbar, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil itu saat ini sedang ditutup sementara.
Terhitung penutupannya akan dilakukan selama dua pekan yakni mulai 27 Februari hingga13 Maret 2023.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan penutupan sementara ini memang direncanakan sejak awal.
Setelah diresmikan, Masjid Raya Al-Jabbar diberi waktu dua bulan untuk dikunjungi warga.
Kemudian setelahnya, akan ada evaluasi untuk pengelolaan yang lebih baik.
"Jadi, ini mah sesuai jadwal, diberi waktu dua bulan, di rapat pertama saya sampaikan. Kita lihat cara masyarakat merespons Masjid Al Jabbar," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jumat (24/2/2023).
"Kan ada dinamika sebenarnya, makanya kenapa saya nggak banyak bereaksi macam-macam karena memang berproses," sambungnya.
Baca juga: 5 Fakta Unik Masjid Raya Al-Jabbar, Tempat Wisata Religi di Bandung yang Dirancang Ridwan Kamil
Masjid Raya Al-Jabbar nantinya akan dibuka kembali 10 hari menjelang bulan Ramadhan, tepatnya pada 13 Maret 2023.
Menurut Ridwan Kamil, kebetulan hal ini dilakukan menjelang Ramadhan.
Ia ingin masyarakat bisa khusyuk beribadah tanpa gangguan keamanan, ketertiban, atau kebersihan.
"Supaya nggak banyak gangguan, nggak ada terhalangi. Mau ibadah kesenggol-kesenggol aya katel, naon, di... ah! Sagala rupa," kata Ridwan Kamil.
Ia mengatakan, keamanan pun sengaja dikondisikan dengan perbantuan dari TNI.
Intinya, pihaknya akan mengevaluasi bagian mana saja yang berhasil dan bagian mana yang kurang diperhatikan.
"Itu bagian dari proses. Sampai suatu hari nanti tempat itu seperti yang kita cita-citakan gitu ya, karena saya monitor juga mereka yang PKL itu paling warga lokal hanya 5 persen, 95 persen saya wawancara, kamu ti mana, aya nu ti Garut ti mana ya, dan modusnya macam-macam. Poinnya sudah kita sediakan ya pasti terbatas lah da ini mah bukan pasar ya," jelas Ridwan Kamil.
Masjid Raya Al-Jabbar akan dibenahi
Menjelang Ramadhan, kata Ridwan Kamil, pihaknya akan membenahi Masjid Raya Al-Jabbar, mulai dari membersihkan karpet sampai berbagai fasilitas lainnya.
Supaya nanti saat Ramadhan, Masjid Raya Al-Jabbar betul-betul nyaman untuk beribadah.
"Untuk penyempurnaan, perbaikan dan penataan ketertiban setelah dua bulan dibuka dengan antusiasme jamaah yang luar biasa dan dinamika," kata Ridwan Kamil.
Ia mengatakan penutupan sementara ini dilakukan agar di bulan Ramadan masyarakat bisa beribadah di sana dengan tenang, tertib, dan bersih.
Maka, penutupan sementara ini harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
"Semoga menjadi perhatian dan sampai jumpa lagi di tanggal 13 Maret, seminggu sebelum Ramadhan tiba," katanya.
Dalam video yang diunggahnya, Ridwan Kamil juga terlihat menertibkan PKL yang berjualan di area Masjid Raya Al-Jabbar.
Ia juga meminta para pengunjung yang sedang makan di area suci masjid untuk pindah.
Tampak dalam inspeksi malam tersebut, halaman Masjid Raya Al-Jabbar layaknya pasar malam karena dipenuhi PKL.
Belum lagi sampah yang bertebaran di mana-mana.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, penataan dan pemeliharaan Kawasan dan Masjid Raya Al-Jabbar mencakup semua aspek.
Mulai dari perbaikan sejumlah kerusakan akibat tingginya animo jemaah yang datang, pemeliharaan taman tematik, kolam retensi, hingga area luar dan dalam Masjid Raya Al-Jabbar.
"Hampir semua aspek kita lakukan penataan, perbaikan, dan pemeliharaan. Perbaikan dan penataan Kawasan Al Jabbar terutama dilakukan agar pada saat Bulan Ramadhan, jemaah bisa khusyuk beribadah tanpa gangguan keamanan dan ketertiban," tutur Setiawan, Jumat.
"Tentu ini melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat di sekitar," imbuhnya.
Atas penutupan sementara Kawasan dan Masjid Raya Al Jabbar, Setiawan menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian kepada masyarakat.
"Insya Allah setelah penataan dan pemeliharaan ini selesai, jemaah dapat kembali datang ke Al Jabbar dan beribadah dengan tertib, aman, dan nyaman," tutupnya.
(TibunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Masjid Raya Al-Jabbar, klik di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.