Breaking News:

Nama Asli Benua Afrika Masih Menjadi Misteri Hingga Kini, Kenapa Ya?

Asal-usul identitas nama Afrika ternyata masih menjadi misteri, banyak yang menyimpulkan bahwa nama aslinya berbeda.

Flickr/ Domenico Convertini
Ilustrasi dataran di Afrika. Asal-usul identitas nama Afrika ternyata masih menjadi misteri hingga kini. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap kali kata Afrika disebutkan, ada banyak pemikiran berbeda yang muncul.

Bagi sebagian orang, Afrika merupakan fatamorgana di cakrawala Gurun Sahara yang gersang.

Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika.
Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika. (Flickr/ Ricky Tay)

Sementara bagi yang lain, Afrika identik dengan sekumpulan gajah berlatar puncak Gunung Kilimanjaro yang tertutup salju.

Melansir Pulse.ng, Sabtu (25/2/2023), Afrika adalah benua terbesar kedua dan terpadat kedua setelah Asia.

Baca juga: Fakta Unik Blackwood Afrika, Kayu Termahal di Dunia yang Harganya Mulai Rp 200 Juta

Benua ini mencakup lebih dari 11,7 juta mil persegi dan rumah bagi lebih dari 1,2 miliar orang.

Kata Afrika sendiri memang cukup identik dengan rumah lantaran membanggakan keragaman bahasa, etnis dan budaya yang tak tertandingi.

Populasi Afrika menyumbang sekira 16 persen dari populasi dunia secara keseluruhan.

Terlepas dari semua yang mungkin banyak diketahui tentang Afrika, pernahkan bertanya tentang nama asli Afrika?

Suku San atau Bushmen, diketahui sebagai penduduk asli pertama Afrika Selatan yang sudah hidup lebih dari 30.000 tahun.
Suku San atau Bushmen, diketahui sebagai penduduk asli pertama Afrika Selatan yang sudah hidup lebih dari 30.000 tahun. (Flickr/ Frank Vassen)

Nah, asal-usul identitas Afrika ternyata masih menjadi misteri hingga kini.

Sejarah Kemetic atau Alkebulan Afrika menunjukkan bahwa nama kuno benua itu adalah Alkebulan.

2 dari 4 halaman

Baca juga: 5 Hewan yang Dianggap Punya Kekuatan Jahat oleh Penduduk Afrika, Apa Saja?

Kata Alkebu-Ian adalah kata tertua dan satu-satunya yang berasal dari suku asli.

Alkebulan berarti Taman Eden atau Mother of Mankind.

Kawanan Gajah di Afrika.
Kawanan Gajah di Afrika. (Gambar oleh Poswiecie dari Pixabay)

Kata Afrika muncul pada akhir abad ke-17.

Awalnya, kata Afrika hanya merujuk pada bagian utara benua.

Sekitar waktu tersebut, benua itu telah dijajah, dan orang Eropa memerintah rakyatnya sebagai budak.

Mereka mempengaruhi perubahan identitas dari Alkebulan menjadi namanya sekarang.

Sebelum orang Eropa memilih kata Afrika, benua itu disebut dengan banyak nama lain.

Di antaranya Corphye, Ortegia, Libya dan Ethiopia.

Baca juga: 27 Fakta Unik Kamerun, Negara di Benua Afrika yang Dijuluki Tempat Terbasah di Bumi

Nama-nama lain seperti Tanah Ham, Mother of Mankind, Taman Eden, Benua Hitam, Kerajaan di Langit, dan Tanah Kesh juga telah dipakai.

3 dari 4 halaman

Lantas, mengapa akhirnya disebut Afrika?

Ada banyak teori yang menjelaskan asal-usul nama benua tersebut.

Pada saat penulisan, belum diketahui secara pasti sumbernya.

Namun, teori-teori di bawah ini menjelaskan bagaimana akhirnya benua terbesar kedua memperoleh nama yang sesuai.

1. Teori Romawi

Beberapa sarjana percaya bahwa kata itu berasal dari Romawi.

Menurut aliran pemikiran ini, orang Romawi menemukan sebuah tanah di seberang Mediterania dan menamainya dengan nama suku Berber yang tinggal di daerah Carnage, yang sekarang disebut Tunisia.

Nama suku tersebut adalah Afri, dan orang Romawi memberi nama Afrika yang berarti Tanah Afri.

Baca juga: Fakta Unik Danau Tanganyika, Danau Purba di Afrika yang Simpan 16 Persen Air Tawar Dunia

2. Teori cuaca

Beberapa percaya bahwa nama Afrika diadopsi dari iklim benua.

4 dari 4 halaman

Menurut teori ini, kata tersebut merupakan derivasi aphrike, Bahasa Yunani yang berarti tanah yang bebas dari dingin.

Alternatifnya, nama tersebut bisa menjadi variasi dari Romawi aprica, yang berarti cerah, atau bahkan Bahasa Fenisia afar yang berarti debu.

3. Teori geografi

Ada anggapan bahwa nama Afrika datang jauh-jauh hari.

Nama itu dibawa oleh para pedagang India, yang memasuki benua melalui Tanduk Afrika (Horn of Africa).

Dalam Bahasa Hindi, kata apara berarti akan datang.

Secara geografis, ini dapat diartikan sebagai tempat di sebelah barat.

4. Teori Afrika

Teori fundamental lainnya mengklaim bahwa benua tersebut mendapatkan namanya dari Africus.

Africus adalah kepala suku Yaman yang menginvasi bagian utara pada milenium kedua sebelum masehi.

Dikatakan bahwa dia menetap di tanah yang ditaklukkannya dan menamakannya Afrikyah.

Karena keinginannya yang tak terpuaskan akan keabadian, dia memerintahkan benua itu untuk dinamai menurut namanya.

5. Teori Fenisia

Aliran pemikiran lain menunjukkan bahwa nama Afrika berasal dari dua kata Fenisia, yaitu friqi dan pharika.

Kata-kata tersebut berarti jagung dan buah-buahan jika diterjemahkan.

Secara hipotetis, orang Fenisia mengklaim benua Afrika sebagai tanah jagung dan buah-buahan.

Ada sedikit atau tidak ada kepastian mengenai sumber atau arti dari nama benua tersebut.

Beberapa ahli telah mencoba untuk menjelaskan asal-usul kata Afrika, tetapi tidak ada yang benar secara meyakinkan.

Meski demikian, banyak yang menyimpulkan bahwa nama asli Afrika adalah Alkebulan.

Baca juga: Keren! Gunung Tertinggi di Afrika Kini Punya Akses Internet Berkecepatan Tinggi

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait Afrika, klik di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AfrikaBenua AfrikaGurun SaharaGunung Kilimanjaro
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved