TRIBUNTRAVEL.COM - Kereta api menjadi moda transportasi publik yang banyak digunakan sebagian orang.
Selain dinilai lebih nyaman, harga tiket kereta api juga terjangkau.

Tak heran, jika PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki jumlah penumpang yang tak sedikit dan bisa dibilang sebagai pilihan moda transportasi favorit.
Nah kamu yang sering naik kereta api tentu pernah melihat kode angka dan huruf di bagian gerbong kereta api.
Baca juga: Siap-siap Mudik, Tiket Kereta Api Lebaran 2023 Bisa Dipesan Mulai 26 Februari
Bukan sekadar angka dan huruf biasa, ternyata ada makna dan arti penting dari masing-masing angka dan huruf tersebut loh.
Penasaran, apa sih makna di balik kode angka dan huruf di gerbong kereta api?
LIHAT JUGA:
Melansir akun Twitter @KAI121_, Rabu (22/2/2023), rupanya ada makna tersendiri dari angka-angka dan huruf yang disematkan di gerbong kereta api.
Kamu bisa menemukan angka dan huruf tersebut di bagian bawah gerbong kereta api atau pada plat yang dipasang di atas pintu kabin kereta.
Ternyata kode-kode angka dan huruf tersebut merupakan sistem penomoran yang memuat identitas dari sarana perkeretaapian.

Baca juga: Jadwal Kereta Api & Harga Tiket Rute Cirebon-Jakarta via Stasiun Pasar Senen Mulai Rp 160 Ribu
Adapun cara membaca kode angka dan huruf tersebut sebagai berikut.
Di baris pertama ada kode 'K1', 'K' adalah kode kereta penumpang, sedangkan angka satu menunjukan kelas layanan kereta eksekutif, dua untuk kelas bisnis dan tiga untuk kelas ekonomi.
Di baris kedua yang masih berupa angka, menunjukan kereta yang ditarik lokomotif atau memiliki penggerak sendiri dengan rincian:
- Angka nol artinya kereta penumpang yang ditarik lokomotif
- Angka satu artinya kereta rel berpenggerak listrik
- Angka dua artinya kereta rel berpenggerak diesel elektrik
- Angka tiga untuk kereta rel berpenggerak diesel hidrolik
Di baris ketiga, ada angka yang menunjukan dua digit terakhir tahun pembuatan sarana, jadi kamu bisa tahu umur kereta yang dinaiki.
Sedangkan di baris keempat, menunjukan nomor urut sarana perkeretaapian.
Di sebelahnya biasanya terdapat singkatan dua sampai empat digit huruf atau alfabet yang menunjukan kedudukan dipo kereta api tersebut
Baca juga: Jangan sampai Salah, Catat Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Spesial Lebaran 2023
Baca juga: KAI Temukan Total Rp 4 Miliar Barang Milik Penumpang di Kereta Api dan Stasiun Sepanjang 2022
Fakta Unik Nama-Nama Kereta Api Indonesia
Berbeda dengan moda transportasi lain, kereta api Indonesia memang punya cerita sejarah yang amat panjang.
Sehingga tak hanya favorit sebagai sarana kendaraan umum, kereta api Indonesia begitu melekat di hati masyarat sejak zaman dulu.
Namun selain sejarah, taukah kamu kalau kereta api Indonesia juga punya nama-nama yang unik.
Nama-nama unik kereta api ini bahkan diadopsi langsung dari sungai-sungai yang cukup masyhur di Pulau Jawa loh.
Penasaran apa saja? Dikutip dari Instagram resmi @kai121_, berikut nama-nama sungai yang dijadikan nama kereta api Indonesia selangkapnya.
1. KA Bengawan
Ka Bengawan merupakan nama untuk kereta ekonomi yang melayani perjalanan dengan relasi Stasiun Purwosari (Solo)-Stasiun Pasar Senen (Jakarta).
Jarak tempuh yang dilewati KA Bengawan ini mencapai 569 km dengan harga tiket sekali jalan Rp 74 ribu per orang.
Sesuai relasinya, nama KA Bengawan tersebut diambil dari sungai terbesar yang ada di Solo yakni Bengawan Solo.
Tak hanya besar, Bengawan Solo juga merupakan Sungai Terpanjang di Pulau Jawa loh.
2. KA Bogowonto
KA Bogowonto menjadi rangkaian kereta api ekonomi yang melayani perjalanan dengan relasi Stasiun Lempuyangan (Jogja)-Stasiun Pasar Senen (PP).
Memiliki jarak tempuh 513 km, KA Bogowonto dimabil dari nama salah satu sungai yang mengalir di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Dikenal juga dengan nama Vogowonto, sungai ini melewati beberapa kota di antaranya ada Wonosobo, Magelang dan Purworejo.
Untuk panjangnya, Sungai Bogowonto mencapai dari Wonosobo hingga bermuara ke Samudera Hindia, Sungai Bogowonto mengalir sepanjang 67 km.
3. KA Brantas

Sungai Brantas adalah sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa, setelah sungai Bengawan Solo.
Memiliki panjang 320 km, Sungai Brantas memiliki peran penting bagi Provinsi Jawa Timur karena menjadi lumbung pangan nasional.
Sungai Brantas dijadikan nama untuk kereta api komersial kelas campuran (eksekutif dan ekonomi)yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 1998.
Adapun relasi KA Brantas ini melayani perjalanan Stasiun Blitar - Stasiun Pasar Senen (PP) via Semarang Tawang dengan jarak tempuh 804 km.
4. KA Gajahwong
Nama KA Gajahwong diambil dari sungai dengan nama sama yang membelah beberapa wilayah di Jogja.
Bagian hulunya berada di Kabupaten Sleman dengan hilirnya di Kabupaten Bantul.
Nama Gajahwong dikenal karena dahulu sungai ini dipercaya sebagai tempat memandikan gajah-gajah milik Kerajaan Mataram Islam.
Atas sejarah tersebut Sungai Gajahwong kemudian diabadikan menjadi nama kereta antarkota komersial kelas campuran.
Untuk relasinya, KA Gajahwong melayani perjalanan Stasiun Lempuyangan- Pasar Senen (PP), dengan jarak tempuh 513 km.
5. KA Kaligung

Sama dengan sebelumnya, KA Kaligung melayani perjalanan lokal komersial untuk kelas campuran.
KA Kaligung ini beroperasi melyani perjalanan pulang pergi untuk relasi Stasiun Semarang Poncol - Stasiun Cirebon Prujakan dengan jarak sejauh 148 km.
Adapun terkait namanya, KA Kaligung diambil dari nama Sungai Kali Gung di Tegal.
Sungai ini memiliki panjang 48 km dan bermuara langsung di Laut Jawa.
6. KA Serayu

Sungai Serayu terletak di Jawa Tengah dengan panjang 181 km dan melintasi 5 kabupaten dan bermuara di Samudra Hindia.
Sungai ini memiliki debit air yang cukup besar, sehingga dimanfaatkan sebagai PLTA berkapasitas 184,5 MW.
Karena kemasyhurannya, nama sungai ini disematkan sebagai nama KA subsidi jarak jauh relasi Stasiun Pasar Senen-Purwokerto (PP).
Jarak yang ditempun KA Serayu membentang sepanjang 745 km dengan tarif perjalanan Rp 67 ribu.
7. KA Logawa

Sungai Logawa merupakan anak Sungai Serayu yang memiliki panjang 25 km.
Sungai ini berasal dari dua pertemuan air terjun, yaitu Gomblang Wetan dan Gomblang Kulon yang ada di Banyumas
Nama Sungai Logawa diambil untuk menamai KA jarak jauh komersial kelas campuran
Adapun perjalanannya, KA Logawa melayani relasi Stasiun Purwokerto-Jember (PP), yang diluncurkan pada 21 April 1999 dengan jarak tempuh 672 km.
8. KA Progo
KA Progo merupakan nama untuk perjalanan kereta api dengan relasi Stasiun Lempuyangan - Pasar Senen (PP).
Untuk rangkaian kereta api, KA Progo melayani perjalanan kereta kelas ekonomi yang mulai beroperasi pada 2002 dengan jarak tempuh 513 km.
Sementara untuk namanya, KA Progo diambil dari Sungai Progo yang memiliki panjang 140 km.
Pada masa kolonial Belanda, Sungai Progo dibendung menjadi dua aliran untuk sarana irigasi.
Saat ini, bagian hulu Sungai Progo sering dimanfaatkan untuk beragam kegiatan wisata seperti white water rafting, karena memiliki jeram-jeram yang mendebarkan.
Baca juga: Cara Memesan Tiket Kereta Api via KAI Access untuk Angkutan Lebaran 2023, Mudah dan Nggak Ribet
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar kereta api di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.