TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan nasional Turki, Turkish Airlines mengangkut puluhan ribu korban gempa Turki.
Melansir Daily Sabah, Minggu (12/2/2023), Turkish Airlines dijadwalkan mengangkut 26.699 orang dari zona gempa pada Jumat (11/2/2023).
Turkish Airlines telah menyiapkan sekira 150 penerbangan yang dapat digunakan untuk mengangkut korban gempa.
"Kami akan mengangkut 26.699 warga dengan 150 penerbangan evakuasi yang kami rencanakan hari ini (Jumat)," tulis sekretaris pers Turkish Airlines Yahya Ustun melalui sosial media.
Baca juga: Emirates Luncurkan Penerbangan Khusus untuk Korban Gempa Turki & Suriah, Bawa Bantuan Darurat
"Sampai hari ini kami sudah mengevakuasi 125.957 orang dengan total 709 penerbangan," imbuhnya.
Selain Turkish Airlines, maskapai berbiaya rendah Pegasus Airlines juga merelokasi 30.771 orang dari zona gempa pada 6-9 Februari 2023.
LIHAT JUGA:
Dalam misi tersebut, Pegasus Airlines menggunakan 169 penerbangan.
Relokasi akan terus berlanjut dengan mengangkut lebih banyak warga dari daerah yang terkena dampak gempa Bumi.
Baca juga: WNI Asal Bali Jadi Korban Meninggal Gempa Turki, Keluarga Masih Tunggu Kabar Terbaru
Terbangkan ribuan relawan
Sebelumnya, Turkish Airlines menerbangan relawan secara gratis menuju provinsi Adana, Adiyaman, Gaziantep, Kayseri, Diyarbakir, Sanliurfa, Malatya, Elazig, dan Kahramanmaras pada Selasa (7/2/2023) malam.
CEO Turkish Airlines Bilal Eksi mengatakan, sekira 11.780 relawan yang merupakan warga sipil datang ke bandara untuk membantu korban gempa atas undangan dari Otoritas Manajemen dan Bencana Turki atau Disaster and Emergency Management Authority (AFAD).
"(Mereka) dibawa ke Adana, Gaziantep, Adiyaman, dan Urfa dengan total 80 penerbangan malam ini sampai jam 7 pagi (Rabu)," ungkap Bilal Eksi.
Dalam sebuah video yang dirilis pada Selasa malam, ribuan relawan berbondong-bondong ke Bandara Istanbul untuk terlibat dalam upaya bantuan dan penyelamatan setelah gempa Bumi.
Kondisi cuaca yang buruk mempersulit pengiriman bantuan ke daerah yang terdampak gempa dan melakukan operasi penyelamatan.
Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada gangguan dalam mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak karena kepadatan penerbangan.
Meski demikian, Bilal Eksi menekankan bahwa penerbangan ke zona terdampak gempa akan berlanjut tanpa gangguan.
Baca juga: Pasca Gempa, Turkish Airlines Terbangkan Ribuan Relawan ke Lokasi Gempa di Turki
Pengangkut juga telah terlibat dalam pengangkutan bantuan kemanusiaan, selain tim pencarian dan penyelamatan yang berkoordinasi dengan AFAD.
Sebagai informasi, gempa Bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dan gempa susulan mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) pagi.
Gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik sesar Anatolia yang ada di Turki dengan episentrum di dekat Kota Gaziantep, dilaporkan Kompas.com.
Penyebab dari gempa Turki adalah lempeng Arab bergerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.
Selama sekitar 200 tahun, daerah tersebut tidak pernah terjadi gempa besar.
Sehingga penduduk pun tidak siap terhadap gempayang terjadi pada Senin pagi.
Baca juga: Turki Tolak Bantuan Layanan Internet dari Elon Musk Pasca-Gempa Magnitudo 7,8
Baca juga: Pria Berhasil Dievakuasi dari Runtuhan Gempa Turki usai Kirim Detail Lokasi di WhatsApp
Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa Bumi yang meruntuhkan ribuan bangunan di 10 kota di Turki bagian selatan dan melanda negara tetangga Suriah dengan parah.
AFAD mengonfirmasi bahwa korban tewas akibat gempa Bumi naik menjadi 18.342 dengan 74.242 orang terluka per Jumat pagi.
Maka tak heran jika gempa Turki dikatakan sebagai salah satu bencana terburuk abad ini.
(TribunTravel.com/Sinta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.