TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa Turki yang terjadi pada Senin (6/2/2023) menewaskan lebih dari 20 ribu orang.
Puluhan ribu warga lokal tercatat meninggal dunia sebagai korban gempa Turki dan Suriah.

Sampai hari ini, tim evakuasi masih bergerak untuk menyelamatkan masyarakat yang kemungkinan masih tertimbun reruntuhan.
Dan benar saja, seorang pria yang berstatus sebagai mahasiswa di universitas Turki berhasil dievakuasi dengan selamat belum lama ini.
Baca juga: Kabar Terbaru, Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Lebih dari 20.000 Orang
Tapi ada yang unik dari proses evakuasi pria tersebut.
Berbeda dari masyarakat lain yang ditemukan dengan pencarian manual, pria ini justru ditemukan secara online.
Bagaimana bisa ya?
Pria yang diketahui bernama Boran Kubat (20) ini tertimbun reruntuhan bangunan gempa Turki.
Ia bisa menjadi korban gempa karena mulanya sedang mengunjungi keluarganya di Malatya, Turki timur, UNILAD melaporkan.
Saat itu peristiwa seismik tersebut terjadi dan ia tertimbun bangunan di sana.
Baca juga: Apakah Bisa Bepergian ke Turki Setelah Gempa? Yuk Simak Penjelasannya
"Kami tertidur di kedua gempa. Tiba-tiba berguncang, saya menundukkan kepala segera setelah saya membuka mata. Saya melihat ibu saya jatuh di samping saya, area hitam terbentuk di siang hari," katanya kepada kantor berita Turki Anadolu Agency.
Saat gempa terjadi, Boran mengaku jika ia merasakan ponselnya jatuh di sampingnya.

Beruntungnya, pada saat itu ia berhasil meraih ponsel dan dengan sadar langsung mengunggah video.
Ia mengunggah video status di aplikasi WhatsApp, dan menjelaskan lokasinya secara detail.
Dalam video yang diunggah pukul 17.21 waktu setempat, Boran juga memohon kepada siapa saja yang ada di kontak polsenya yang melihat videonya, agar meminta bantuan tim penyelamat.
“Siapapun yang melihat status WhatsApp ini, mohon datang dan bantu,” pintanya.
"Tolong, semuanya, datang dan selamatkan kami sekarang."
Baca juga: Turki Tolak Bantuan Layanan Internet dari Elon Musk Pasca-Gempa Magnitudo 7,8
Cuplikan video ini menjadi viral di medsos setelah diunggah oleh akun Instagram @sultan_mahvettin.
Tim penyelamat mengindahkan panggilannya, dan Boran menelepon teman-temannya untuk membagikan lebih banyak detail lokasi di media sosial.
Boran saat itu menunggu di bawah reruntuhan selama hampir enam jam.

"Kami menelepon sepanjang waktu, tetapi telepon [berdering] sekali dan tidak berfungsi," jelas pria berusia 20 tahun itu.
Dia menambahkan: "Teman-teman saya banyak membantu. Mereka memukul kami dengan palu godam. Saya berkata 'tempat ini'. Mereka menemukan kami setelah empat atau lima pukulan."
Kubat memberi tahu Anadolu bahwa ibunya diselamatkan bersamanya, tetapi paman dan neneknya masih terperangkap di reruntuhan rumah mereka.
Dia berterima kasih kepada mereka yang mendengar suaranya di media sosial dan bergegas membantunya.
Meskipun harapan mulai memudar dan saat misi penyelamatan berubah menjadi pemulihan tubuh, beberapa orang yang beruntung masih dapat ditarik dari reruntuhan hidup-hidup.
Baca juga: KBRI Serahkan Sejumlah Bantuan untuk Korban Gempa Turki, Kini 123 WNI Sudah Evakuasi
Dalam forum Reuters, seorang anak laki-laki berusia dua tahun diangkat dari puing-puing oleh tim penyelamat gabungan Rumania dan Polandia 79 jam setelah gempa.
Sesuai video yang dirilis oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki, bocah itu menangis ketika dia ditarik dengan lembut dari lubang tempat dia terjebak.
Anak laki-laki yang mengenakan sweter bergaris-garis biru, putih dan hitam itu dibawa pergi dengan selimut untuk menerima bantuan medis.
Menurut sebuah laporan oleh Universitas Bogazici Turki, 40 persen kota Kahramanmaras di Turki, pusat gempa berkekuatan 7,8, telah hancur.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel viral di medsos
Baca juga: Indonesia Bantu Korban Gempa Turki, Jokowi: Sedang Disiapkan dan Segera Dikirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.