Breaking News:

Fakta Unik Kereta Api, Nama-namanya Diambil dari Sungai di Berbagai Daerah Indonesia

Daftar dan fakta unik soal sungai di berbagai daerah yang diadopsi untuk jadi nama rangkaian kereta api Indonesia.

TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka
Panorama Sungai Progo, salah satu sungai di Jogja yang diadopsi jadi nama rangkaian kereta api Indonesia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal kereta api di Indonesia, moda transportasi satu ini selalu punya banyak yang hal menarik untuk dibahas.

Berbeda dengan moda transportasi lain, kereta api Indonesia memang punya cerita sejarah yang amat panjang.

KA Bengawan salah satu rangkaian kereta api yang namanya diambil dari nama sungai di Indonesia.
KA Bengawan salah satu rangkaian kereta api yang namanya diambil dari nama sungai di Indonesia. (KOMPAS.COM/DOK PT KAI DAOP 5)

Sehingga tak hanya favorit sebagai sarana kendaraan umum, kereta api Indonesia begitu melekat di hati masyarat sejak zaman dulu.

Namun selain sejarah, taukah kamu kalau kereta api Indonesia juga punya nama-nama yang unik.

Baca juga: Keunikan Stasiun Purwakarta, Ada Tempat Peristirahatan Terakhir Kereta Api Lho

Nama-nama unik kereta api ini bahkan diadopsi langsung dari sungai-sungai yang cukup masyhur di Pulau Jawa loh.

Penasaran apa saja? Dikutip dari Instagram resmi @kai121_, Minggu (12/2/2023) berikut nama-nama sungai yang dijadikan nama kereta api Indonesia selangkapnya.

TONTON JUGA:

1. KA Bengawan

Ka Bengawan merupakan nama untuk kereta ekonomi yang melayani perjalanan dengan relasi Stasiun Purwosari (Solo)-Stasiun Pasar Senen (Jakarta).

Jarak tempuh yang dilewati KA Bengawan ini mencapai 569 km dengan harga tiket sekali jalan Rp 74 ribu per orang.

2 dari 4 halaman

Sesuai relasinya, nama KA Bengawan tersebut diambil dari sungai terbesar yang ada di Solo yakni Bengawan Solo.

Tak hanya besar, Bengawan Solo juga merupakan Sungai Terpanjang di Pulau Jawa loh.

2. KA Bogowonto

Ilustrasi perjalanan kereta api.
Ilustrasi perjalanan kereta api. (Dok. PT KAI)

KA Bogowonto menjadi rangkaian kereta api ekonomi yang melayani perjalanan dengan relasi Stasiun Lempuyangan (Jogja)-Stasiun Pasar Senen (PP).

Memiliki jarak tempuh 513 km, KA Bogowonto dimabil dari nama salah satu sungai yang mengalir di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Dikenal juga dengan nama Vogowonto, sungai ini melewati beberapa kota di antaranya ada Wonosobo, Magelang dan Purworejo.

Untuk panjangnya, Sungai Bogowonto mencapai dari Wonosobo hingga bermuara ke Samudera Hindia, Sungai Bogowonto mengalir sepanjang 67 km.

Baca juga: Cara Melaporkan Barang yang Tertinggal di Kereta Api dan Stasiun, KAI Beri Sejumlah Tips

3. KA Brantas

Potret aliran Sungai Brantas di Malang, Jawa Timur.
Potret aliran Sungai Brantas di Malang, Jawa Timur. (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Sungai Brantas adalah sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa, setelah sungai Bengawan Solo.

Memiliki panjang 320 km, Sungai Brantas memiliki peran penting bagi Provinsi Jawa Timur karena menjadi lumbung pangan nasional.

3 dari 4 halaman

Sungai Brantas dijadikan nama untuk kereta api komersial kelas campuran (eksekutif dan ekonomi)yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 1998.

Adapun relasi KA Brantas ini melayani perjalanan Stasiun Blitar - Stasiun Pasar Senen (PP) via Semarang Tawang dengan jarak tempuh 804 km.

4. KA Gajahwong

Nama KA Gajahwong diambil dari sungai dengan nama sama yang membelah beberapa wilayah di Jogja.

Bagian hulunya berada di Kabupaten Sleman dengan hilirnya di Kabupaten Bantul.

Nama Gajahwong dikenal karena dahulu sungai ini dipercaya sebagai tempat memandikan gajah-gajah milik Kerajaan Mataram Islam.

Atas sejarah tersebut Sungai Gajahwong kemudian diabadikan menjadi nama kereta antarkota komersial kelas campuran.

Untuk relasinya, KA Gajahwong melayani perjalanan Stasiun Lempuyangan- Pasar Senen (PP), dengan jarak tempuh 513 km.

Baca juga: Stasiun Tanah Abang Akan Direvitalisasi, Ada Tambahan Dua Jalur Kereta Api?

5. KA Kaligung

KA Kaligung rute Semarang Poncol-Brebes, Selasa (1/5/2018)
KA Kaligung rute Semarang Poncol-Brebes, Selasa (1/5/2018) (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Sama dengan sebelumnya, KA Kaligung melayani perjalanan lokal komersial untuk kelas campuran.

4 dari 4 halaman

KA Kaligung ini beroperasi melyani perjalanan pulang pergi untuk relasi Stasiun Semarang Poncol - Stasiun Cirebon Prujakan dengan jarak sejauh 148 km.

Adapun terkait namanya, KA Kaligung diambil dari nama Sungai Kali Gung di Tegal.

Sungai ini memiliki panjang 48 km dan bermuara langsung di Laut Jawa.

6. KA Serayu

Potret Bendung Gerak Sungai Serayu di Banyumas.
Potret Bendung Gerak Sungai Serayu di Banyumas. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Sungai Serayu terletak di Jawa Tengah dengan panjang 181 km dan melintasi 5 kabupaten dan bermuara di Samudra Hindia.

Sungai ini memiliki debit air yang cukup besar, sehingga dimanfaatkan sebagai PLTA berkapasitas 184,5 MW.

Karena kemasyhurannya, nama sungai ini disematkan sebagai nama KA subsidi jarak jauh relasi Stasiun Pasar Senen-Purwokerto (PP).

Jarak yang ditempun KA Serayu membentang sepanjang 745 km dengan tarif perjalanan Rp 67 ribu.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Panoramic, Beroperasi Lagi dengan Fasilitas Baru & Lebih Nyaman

7. KA Logawa

Sungai Logawa merupakan anak Sungai Serayu yang memiliki panjang 25 km.

Sungai ini berasal dari dua pertemuan air terjun, yaitu Gomblang Wetan dan Gomblang Kulon yang ada di Banyumas

Nama Sungai Logawa diambil untuk menamai KA jarak jauh komersial kelas campuran

Adapun perjalanannya, KA Logawa melayani relasi Stasiun Purwokerto-Jember (PP), yang diluncurkan pada 21 April 1999 dengan jarak tempuh 672 km.

8. KA Progo

Panorama Sungai Progo dari Jembatan Ngapak.
Panorama Sungai Progo dari Jembatan Ngapak. (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)

KA Progo merupakan nama untuk perjalanan kereta api dengan relasi Stasiun Lempuyangan - Pasar Senen (PP).

Untuk rangkaian kereta api, KA Progo melayani perjalanan kereta kelas ekonomi yang mulai beroperasi pada 2002 dengan jarak tempuh 513 km.

Sementara untuk namanya, KA Progo diambil dari Sungai Progo yang memiliki panjang 140 km.

Pada masa kolonial Belanda, Sungai Progo dibendung menjadi dua aliran untuk sarana irigasi.

Saat ini, bagian hulu Sungai Progo sering dimanfaatkan untuk beragam kegiatan wisata seperti white water rafting, karena memiliki jeram-jeram yang mendebarkan.

Baca juga: Menelusuri Jejak Stasiun Kereta Api Non Aktif Madura, Ada yang Lokasinya di Puncak Bukit

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Kereta Api Indonesia di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SoloStasiun Purwosarikereta apiPulau JawaKA Bengawan Soto Kwali Beskap
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved