TRIBUNTRAVEL.COM - Kereta api menjadi satu di antara moda transportasi umum yang banyak digamari oleh masyarakat Indonesia.
Sebagai transportasi populer, perjalanan kereta api hingga saat ini selalu tinggi peminat bahkan terus bertambah sepanjang tahunnya.

Hal ini dapat diketahui dari data catatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) per periode periode 1-31 Januari 2023.
Dalam data tersebut dilaporkan sekitar 3,05 juta tiket telah dipesan dan terjual hanya dalam rentan waktu satu bulan.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Panoramic, Beroperasi Lagi dengan Fasilitas Baru & Lebih Nyaman
“Jumlah pelanggan kereta api terus mengalami peningkatan seiring dengan makin membaiknya penanganan wabah Covid-19 serta dibukanya berbagai pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah," ungkap Vice President Public Relations KAI Joni Martinus dikutip dari laman resmi KAI, Jumat (10/2/2023).
"Adanya layanan seperti WiFi di Stasiun, ruang tunggu yang nyaman, kamera CCTV di berbagai titik, serta penambahan fasilitas lainnya juga menjadi faktor yang mendorong masyarakat memilih kereta api sebagai moda angkutan utama," tambah Joni Martinus.
TONTON JUGA:
Sejalan dengan capaian peningkatan penumpang kereta api, rupanya hal ini juga berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah data barang tertinggal baik di kereta api mampun di stasiun.
Diketahui ada total 4.984 barang tertinggal milik penumpang yang saat ini berhasil diamankan oleh petugas KAI.
Barang-barang tersebut juga telah di masukan pada database sistem Lost and Found selama periode Januari–Desember 2022.
"Dari jumlah tersebut, diantaranya 4.546 sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti Laptop, Perhiasan, Telepon Seluler, Tas, Dompet hingga Paspor WNA," kata Joni Martinus.
Baca juga: Stasiun Tanah Abang Akan Direvitalisasi, Ada Tambahan Dua Jalur Kereta Api?
Lalu jika terjadi hal demikian, bagaimana cara mengatasi barang yang tertinggal di kereta api atau stasiun?
Traveler tak perlu khawatir sebab, Joni Martinus mengatakan kalau para penumpang yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun dapat langsung melaporkannya.
Laporan ini bisa traveler lakukan melalui beberapa petugas seperti Kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, atau petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.
"Petugas pengamanan stasiun selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area-area ruang tunggu dan di atas KA, terlebih pada saat kereta api tiba di stasiun tujuan akhir, petugas akan melakukan pengecekan disetiap rangkaian untuk memastikan tidak ada barang bawaan penumpang yang tertinggal," ucap Joni Martinus.

Baca juga: KAI Bagi-bagi Hadiah Umrah Gratis Diundi Awal Juli 2023, Cek Syarat & Ketentuannya
Joni Martinus menambahkan, petugas KAI akan melakukan koordinasi dan pencarian jika sewaktu-waktu ada laporan dari pelanggan mengenai barang bawaan tertinggal.
Jika dapat ditemukan, maka dengan segera atau saat itu juga akan langsung diserahkan kembali kepada pelapor.
Namun kalau barang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait perkembangan penanganan barang tertinggal.
Jika ditemukan maka untuk proses penyerahan pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas untuk verifikasi kepemilikan barang.

Selain upaya tersebut, KAI juga biasanya akan langsung memberikan pengumuman penemuan barang melalui pengeras suara terkait penemuan barang di dalam kereta api atau lingkungan stasiun.
Jika tidak ada pihak yang mengambil maka barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukan pada pendataan sistem Lost and Found yang dimiliki oleh KAI.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melacak barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh pelanggan maupun calon pelanggan KA.
Data pada sistem tersebut dapat diakses oleh seluruh wilayah kerja KAI, sehingga pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun.
"Seluruh barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan, namun untuk memberikan layanan maksimal petugas keamanan akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta api atau stasiun," ucap Joni Martinus.
Baca juga: Penumpang KRL Melahirkan di Stasiun Tanah Abang, KAI Commuter: Utamakan Keselamatan
Nah jika traveler termasuk di antara penumpang yang merasa punya barang tertinggal di kereta api atau stasiun, berikut adalah tips dari KAI.
1. Tetap tenang dan jangan panik, cobalah untuk mengingat lokasi terakhir kali barangnya terlihat.
2. Buat laporan pada petugas Customer Service On Station, petugas keamanan atau kunjungi bagian Lost and Found.
3. Pelanggan juga bisa menghubungi Contact Center 121 melalui telepon 121, WA (0811-1211-1121) atau Direct Message (DM) Twitter/Facebook KAI121.
4. Sampaikan ciri-ciri barang yang hilang, kode booking tiket, jika barangnya tertinggal di atas kereta api.
5. Apabila laporan dilakukan melalui Contact Center 121, maka pelanggan kereta api akan mendapatkan informasi status barang tertinggal melalui telepon, email, atau Direct Message (DM) Twitter/Facebook KAI121.
6. Hindari memberikan informasi kode booking atau detail barang kepada pihak yang tidak berkepentingan.
"Diimbau kepada para pelanggan kereta api untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaan ketika melakukan perjalanan, baik di lingkungan stasiun maupun selama dalam perjalanan KA," ujar Joni Martinus.
"Sebagai antisipasi pelanggan juga sebaiknya tidak membawa barang bawaan yang berlebih. Jika memang perlu membawa barang dalam jumlah banyak, pelanggan juga dapat memanfaatkan jasa cargo atau pengiriman paket," tutup Joni Martinus.
Baca juga: Viral Rombongan Orang Main Kuis di Gerbong Bikin Kesal Penumpang Kereta Api, KAI Angkat Bicara
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Kereta Api Indonesia di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.