TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.4 mengguncang Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).
Gempa di Jayapura Papua tersebut menyebabkan empat orang meninggal dan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
Baca juga: Apakah Bisa Bepergian ke Turki Setelah Gempa? Yuk Simak Penjelasannya

Baca juga: Turki Tolak Bantuan Layanan Internet dari Elon Musk Pasca-Gempa Magnitudo 7,8
Untuk menghindari semakin bertambahnya korban, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menetapkan status tanggap darurat.
Status tanggap darurat berlaku selama 21 hari ke depan.
Baca juga: KBRI Serahkan Sejumlah Bantuan untuk Korban Gempa Turki, Kini 123 WNI Sudah Evakuasi
Baca juga: Turkish Airlines Gencar Bantu Korban Gempa & Relawan, Diskon Tiket Jadi Rp 80 Ribuan
Penetapan status tersebut berdasarkan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kota Jayapura.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengonfirmasi hal tersebut.
"Untuk status tanggap darurat telah diputuskan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota tadi selama 21 hari ke depan terhitung dari 9 Februari 2023," ungkapnya seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com.
Robby mengatakan, status tersebut ditetapkan untuk merespons gempa bumi yang terjadi sejak awal tahun 2023 lalu.
Pihaknya juga akan mendirikan posko darurat.
"Oleh karena itu malam ini kita langsung melaksanakan rapat juga untuk menindaklanjuti struktur dan posko," ujar Robby
Saat ini, pihak pemkot tengah mendata kerusakan akibat gempa.
"Posko di beberapa titik di Jayapura Utara, Jayapura Selatan, dan juga ada yang sedang dibangun di depan halaman Kantor Wali Kota," ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Kota Jayapura untuk selalu waspada dan siaga.
"Kami mengimbau untuk tetap siaga dan jangan mudah percaya isu hoax, kalau ada isu langsung berkoordinasi dengan BPBD Kota Jayapura karena di kantor Pemkot ada posko," pungkasnya.
Baca juga: Indonesia Bantu Korban Gempa Turki, Jokowi: Sedang Disiapkan dan Segera Dikirim
BPBD Papua Catat 500 KK Mengungsi
Sebanyak 500 kepala keluarga (KK) tercatat mengungsi karena gempa.
Mengutip Tribun-Papua.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mencatat mereka mengungsi di beberapa titik lokasi.
Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi, mengatakan saat ini para pengungsi membutuhkan tenda.
"Tentunya kebutuhan-kebutuhan tenda dan lain-lain ini yang nanti akan disiapkan baik dari Pemerintah Provinsi maupun Kota Jayapura," kata Willem Manderi, Kamis (9/2/2023) malam.
Sementara itu, Benhur Tomi Mano selaku Tenaga Ahli Kementerian Sosial mengatakan telah mendirikan tenda darurat di beberapa titik lokasi.
"Selain tenda kita juga akan bantu makanan siap saji ke tenda-tenda tersebut, itu yang akan kami lakukan," ujar Benhur Tomi Mano.
Relawan juga dari Kemensos juga nantinya akan diterjunkan.
"Ya, kami punya tenaga relawan yang sudah kami siapkan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gempa di Papua: Pemkot Jayapura Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 21 Hari, Ratusan KK Mengungsi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.