TRIBUNTRAVEL.COM - Tempat duduk atau kursi di dekat jendela menjadi incaran sejumlah pelancong yang melakukan perjalanan udara.
Bukan tanpa sebab, duduk di dekat jendela menjadi hal wajib terutama bagi penumpang yang ingin menikmati perjalanan udara dengan melihat pemandangan di luar.
Meski terkadang hanya gumpalan awan yang terlihat sepanjang penerbangan, tak menyurutkan penumpang untuk memilih kursi di dekat jendela.
Tapi sayangnya, tidak semua kursi di pesawat memiliki jendela seperti yang penumpang harapkan.
Baca juga: Momen Haru Penumpang Pesawat Mendadak Melahirkan di Penerbangan Jarak Jauh
Seorang penumpang bernama Kalie Marsch pun turun ke media sosial untuk membagikan pengalamannya.
Ia menuliskan bahwa kursi pesawat yang dipesan tidak memiliki jendela seperti kursi lainnya.
LIHAT JUGA:
"Saya telah membuat kesalahan yang sangat, sangat, sangat buruk," tulisnya dilansir dari The Sun, Minggu (5/2/2023).
Itu membuat penerbangan yang cukup membosankan, meskipun mungkin lebih mudah untuk mengistirahatkan kepala jika berdesakan di sudut.
Tetapi mayoritas penumpang ingin menghindari kursi terburuk di pesawat.
Beberapa pengguna Twitter mengatakan itu terlihat sesak, sementara yang lain mengeluh penumpang kehilangan cahaya alami.
Situs perjalanan The Points Guy UK mengaku punya rahasia terkait kursi penumpang di pesawat.
Baca juga: Momen Menegangkan Penumpang Pesawat Hampir Tersedot Keluar Gara-gara Pintu Terbuka
Direktur senior Nicky Kelvin juga mengungkapkan mengapa tata letak yang aneh merupakan fitur umum di pesawat.
Dia mengatakan kepada Daily Mail, "Hal itu sering terjadi karena pabrikan menggunakan ruang itu untuk memberi ruang melalui avionik tertentu (elektronik penerbangan) atau komponen penting seperti saluran pendingin udara."
"Seringkali kursi jendela pintu keluar darurat tidak menyertakan tampilan jendela karena desain menentukan penempatan jendela di pintu keluar darurat, yang sering kali menghasilkan pandangan yang kabur," imbuhnya.
Bisa juga karena pesawat tidak selalu dibuat untuk satu maskapai saja, artinya kursi kabin bagian dalam tidak sejajar dengan jendela.
Jadi, bagaimana penumpang bisa menghindari kursi tanpa jendela?
Penumpang dapat melihat Seat Master untuk memastikan mereka memiliki tempat istirahat yang nyaman untuk penerbangan mereka.
Penumpang cukup memasukkan nomor penerbangan dan maskapai mereka, agar dapat melihat tata letak kursi untuk pesawat yang membawa mereka ke tempat tujuan.
Kursi yang tidak diinginkan ditunjukkan dengan warna merah dan disertai dengan penjelasan mengapa itu bukan kursi yang bagus seperti yang terlihat pada awalnya.
Ini juga merinci apakah kursi memiliki jendela atau tidak, memungkinkan penumpang dengan mudah menghindari kursi yang tidak diinginkan.
Penumpang Ryanair sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak memesan kursi 11A, 11F atau 12F saat terbang bersama perusahaan tersebut.
Posisinya terkenal karena tidak memiliki jendela untuk memandang keluar, yang menyebabkan banyak penumpang tidak senang.
Baca juga: 4 Daftar Pertanyaan Konyol yang Sering Penumpang Pesawat Tanyakan ke Pramugari, Apa Saja?
Baca juga: Mantan Pramugari Ungkap Tipe Penumpang Pesawat yang Paling Dibenci Awak Kabin
Jendela Pesawat Komersial Berbentuk Oval
Bentuk jendela pesawat komersial juga tak kalah menarik untuk dikupas.
Umumnya pesawat komersial memiliki jendela dengan bentuk oval dan bukan kotak.
Kira-kira mengapa demikian?
Dilansir TribunTravel dari laman Reader's Digest, Pada masa lalu, jendela pesawat memiliki bentuk bujur sangkar.
Pada 1950-an saat penerbangan menjadi semakin populer, perusahaan ingin bisa membuat pesawat yang bisa terbang lebih tinggi.
Semakin tinggi pesawat terbang maka tekanan yang dihasilkan juga semakin kuat, belum lagi perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pesawat menyebabkan lebih banyak penumpukan tegangan.
Pada jendela yang berbentuk oval, tekanan akan mengalir melalui material, dan sedikit terganggu oleh adanya jendela.
Jika jendela pesawat berbentuk persegi panjang, maka tekanan akan bertumpu pada sudut-sudut jendela yang dapat menyebabkan kaca jendela pecah.
Sementara, jika jendela pesawat berbentuk oval, tekanan pada ketinggian bisa dibagi secara rata dan seimbang.
Jendela oval juga membantuk mengurangi penumpukan tekanan udara yang berpotensi merusak bentuk pesawat.
Adapun kejadian kecelakaan pesawat yang disebabkan karena jendela pesawat berbentuk kotak.
Pada 10 Januari 1954 sebuah pesawat milik maskapai British Overseas Company mengalami kehancuran di udara ketika melakukan penerbangan dari Roma Italia dengan tujuan London Inggris.
Akibat kejadian tersebut, penumpang serta kru pesawat tewas
Peristiwa yang tak kalah tragis terjadi beberapa bulan berikutnya dan yang mengalami adalah pesawat milik African Airways.
Pesawat naas ini meledak di angkasa dan jatuh di laut saat terbang dari London menuju Johannesburg, Afrika Selatan.
Nah, jadi jendela pesawat berbentuk oval ini dapat membuat penerbangan menjadi lebih aman daripada sebelumnya.
Baca juga: Apakah Wanita Hamil Boleh Naik Pesawat? Begini Penjelasannya
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.