Breaking News:

Lion Air Group Ungkap Rahasia Olah & Sajikan Makanan di Ketinggian 35.000 Kaki

Begini rahasia Lion Air Group dalam mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki yang tak diketahui para penumpang.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Dok. Lion Air Group
Makanan untuk penumpang di pesawat. Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Mengolah dan menyajikan makanan di atas ketinggian 35.000 kaki tidaklah mudah.

Perbedaan tekanan dan suhu udara terkadang mempengaruhi rasa dari makanan di pesawat.

Pramugari menyajikan makanan untuk penumpang di pesawat. Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki.
Pramugari menyajikan makanan untuk penumpang di pesawat. Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki. (Dok. Lion Air Group)

Lion Air Group pun berbagi rahasia mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki yang membutuhkan proses panjang dan tantang besar.

Melalui siaran pers resmi yang diterima TribunTravel, Corporate Communication Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menyebutkan bahwa semua tahapan harus dikerjakan dalam waktu singkat dan tepat.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Lion Air Tambah Frekuensi Penerbangan Umrah dari Padang 2 Kali Seminggu

Lion Boga, perusahaan pengolahan, penyedia dan penyajian makanan di pesawat udara (inflight meals) terus meningkatkan produksi, sebagai upaya mengikuti permintaan pasar pada rute jarak pendek (short haul), jarak menengah (medium haul), dan jarak jauh (long haul) pada sektor domestik dan internasional.

LIHAT JUGA:

Lion Boga hingga kini telah memproduksi ribuan bermacam-macam jenis olahan, terdiri dari:

1. Bakery and pastry (memproduksi khususnya berbagai jenis roti, cake/kue dan dessert)

2. Heavy snack traditional menu (variasi model jajanan makanan tradisional khas nusantara yang enak)

3. Heavy meals (aneka makanan berat).

2 dari 4 halaman

"Lion Boga akan terus mengembangkan jenis makanan, mengikuti selera mayoritas publik (pada umumnya), tren pasar serta mendukung gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diperkenalkan melalui kuliner (hidangan makanan) di ketinggian (ketika penerbangan berlangsung)," ungkap Danang.

Dalam teknik memilih bahan, menyiapkan, mengolah hingga menyajikan, Lion Boga tetap mengutamakan aspek yang memenuhi kualifikasi angka kecukupan gizi, hygiene sanitasi, keamanan pangan, dan halal.

Pramugari menyajikan makanan untuk penumpang di pesawat. Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki.
Pramugari menyajikan makanan untuk penumpang di pesawat. Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki. (Dok. Lion Air Group)

Baca juga: Lion Air Resmi Buka Rute Penerbangan Umrah dari Balikpapan ke Arab Saudi

Lion Boga sebagai bagian industri aviasi harus menjaga hygiene dan sanitasi sesuai peraturan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1096 Tahun 2011, jasa layanan boga golongan C (flight catering) wajib melaksanakan pengawasan ketat terhadap sistem keamanan dan kebersihan pangan.

Monitoring terstruktur dari seluruh metode pengolahan, bertujuan para tamu (penumpang) dan kru pesawat dapat terhindar dari risiko atau potensi keracunan makanan.

Makanan yang disajikan di ketinggian 35.000 kaki seperti terlihat biasa, namun rahasia atau di balik jenis makanan menjalani mekanisme yang tidak biasa.

Dalam memastikan penumpangmakan sajian di penerbangan, para juru masak di dapur katering Lion Boga senantiasa berusaha mengutamakan rasa makanan tetap enak.

Rangkaian utama antara lain:

1. Perhari, penerimaan bahan baku mentah seperti sayuran, daging, aneka bumbu, buah dan lainnya diperiksa kualitasnya oleh team quality.

2. Bahan baku dibersihkan dan disimpan sementara menunggu jalannya produksi sesuai spesifikasi produk.

3 dari 4 halaman

Bahan baku mudah rusak, disimpan di ruang pendingin bertemperatur rendah, yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan tanpa mengurangi nilai gizi.

3. Dilakukan pemisahan antara penyimpanan bahan baku dan produk jadi untuk meminimalisir adanya potensi kontaminasi silang.

4. Kriteria resep setiap produk dibuat dan disiapkan secara khusus oleh tim Menu and Development, yang terdiri dari para chef.

5. Para koki dan karyawan Lion Boga dipersyaratkan sesuai pakaian kerja, mengenakan penutup rambut, tidak beraksesoris (jam tangan, cincin, anting dan perhiasan lainnya yang mengganggu) serta menggunakan sarung tangan, untuk menjaga higienitas makanan dengan mencegah kontaminasi makanan dari cemaran.

Baca juga: Lion Air Sebut Seluruh Kru Pesawat Negatif Alkohol & Narkoba dalam Insiden di Bandara Mopah

Baca juga: Lion Air Layani Penerbangan Medan-Banda Aceh 2x Sehari, Simak Jadwalnya

6. Menggunakan takaran bumbu yang tepat agar rasa dari makanan menjadi lebih lezat.

7. Memasak dalam jumlah besar sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) dan ketentuan resep yang sudah ditentukan.

8. Masing-masing porsi makanan ditakar secara presisi, upaya mengutamakan agar porsi makanan tidak kurang atau lebih (bentuk dan berat tetap sama).

9. Setelah proses produksi produk heavy snack dan heavy meals didinginkan/dibekukan secara cepat untuk menjaga kualitas/mutu dan keamanan pangan produk.

10. Pengambilan sample produk yang diproduksi melewati pengujian dan evaluasi baik secara sensori maupun laboratorium untuk menjamin kualitas mutu dan kemanan pangan.

11. Seluruh produk makanan dikemas secara rapat dan rapi untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama distribusi.

4 dari 4 halaman

12. Sistem pengiriman makanan rata-rata dilakukan lima jam sebelum waktu keberangkatan pesawat, produk dikirimkan dalam kondisi beku untuk menjaga kualitas mutu dan kemanan pangan

13. Makanan yang sudah tiba di bandar udara, akan disimpan dan didistribusikan menuju pesawat sesuai jadwal penerbangan.

14. Awak kabin sudah dilatih secara khusus dalam mengatur, memanaskan makanan menggunakan oven, menyiapkan serta menyajikan makanan dalam jumlah tertentu, saat penyajiannya awak kabin mengikuti pedoman protokol kesehatan.

Dalam waktu yang sudah ditentukan, makanan akan dipanaskan menggunakan oven selama 20-30 menit.

Oven pada pesawat udara berbeda dengan oven konvensional atau oven rumah tangga.

Memanaskan makanan saat di udara adalah cara penting untuk menjadikan makanan tersaji hangat.
Awak kabin harus cek kualitas makanan sebelum disajikan kepada setiap tamu.

"Rangkaian tersebut sangat krusial dalam layanan penerbangan, agar tamu merasakan dan menikmati makanan seperti selesai dimasak, sehingga pengalaman terbang semakin berkesan baik serta menyenangkan," papar Danang.

Para chef atau koki di Lion Boga mendapatkan sertifikat “Higiene Sanitas” dari Dinas Kesehatan.

Langkah strategis menguji dan memperkuat kompetensi (keahlian) chef, Lion Boga mengikuti beragam kompetisi di bidang catering, salah satunya La Cuisine Competition ke-4 pada 2022.

Prestasi yang diperoleh yaitu medali silver dan bronze.

Lion Boga telah mengantongi sertifikat Laik Higiene Sanitas dari Dinasi Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sertifikat Sistem Jaminan Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), serta memperoleh rekomendasi penyajian atau pemasaran hasil olahan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta.

Baca juga: Tiket Pesawat Rute Palembang-Bangka Belitung, Naik Lion Air Cuma Rp 446 Ribuan

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca selengkapnya seputar Lion Air Group di sini.

Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki.
Begini rahasia Lion Air Group mengolah dan menyajikan makanan di ketinggian 35.000 kaki. (Dok. Lion Air Group)
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Lion Air GroupTangerangmakanan di pesawat Claudia Scheunemann Surgana Rasa Lubana Sengkol Nadia Hawasyi Batik Air
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved