TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Indonesia melakukan pengontrolan kembali terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kali ini tiga menteri mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mengawal penyelesaian pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara langsung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

Di antara ketiga menteri yang ada dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yakni ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam pemantauan Itu Budi Karya menyebutkan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah hampir rampung.
Baca juga: KAI Hadirkan LRT Jabodebek dan KA Feeder Dukung Konektivitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dikatakan demikian karena pengerjaan konstruksinya sudah mencapai 84 persen.
"Saat ini progres pembangunan konstruksi telah mencapai sekitar 84 persen, atau menyisakan sekitar 16 persen lagi pekerjaan yang harus diselesaikan," ujar Budi Karya Sumadi dikutip dari laman resmi Dephub, Senin (30/1/2023).
TONTON JUGA:
Terkait laporan tersebut, Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan selesai total pada Juni 2023 mendatang.
Jika target tersebut tercapai, maka Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini diprakirakan bisa langsung doperasikan sekira pertengahan tahun ini.
Adapun harapannya sendiri yakni pada Juli 2023 dengan pengoperasian secara komersial untuk para penumpang.
Selain itu, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga dapat dengan cepat menjadi solusi dari permasalahan besar yang sering dieluhkan antara kedua kota itu.
Satu di antara masalah besar yang dimaksud yakni soal kemacetan yang hingga hari ini terbilang belum terkendali.
“Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan,” jelas Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Kereta Panoramic Kembali Beroperasi, Simak Jadwal dan Rutenya di Bulan Februari

Menambahkan pernyataan itu, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat berkecepatan hingga 360 km/jam.
Hal ini lantaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang sudah dibangun dengan teknologi tinggi.
Sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.
“Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun," jelas Budi Karya Sumadi.
"Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya,” tambah Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Viral Aksi Penumpang Nekat Buka Pintu Kereta Api untuk Memotret Lokomotif Vintage, KAI Buka Suara

Guna mempersiapkan operasional Kereta Cepat Jakart-Bandung, pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya.
Satu di antaranya dengan menggandeng dua perusahaan konsultan asal Inggris yaitu The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.
Selain itu, saat ini pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga masih terus berlangsung untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.
Di antaranya meliputi track laying, sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses dan integrasi antar moda.
Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan ke depannya semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses dari dan menuju transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini.
Baca juga: Viral Kereta Api Berhenti Diduga Gegara Sekelompok Orang Bawa Senjata Tajam, KAI Buka Suara
Baca juga: Kolaborasi KAI dan Anne Avantie Rilis Seragam Baru untuk Frontliner, Kini Tampil Lebih Menawan
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.