Breaking News:

Penumpang Angkutan Umum Tembus 10 Juta Orang saat Libur Nataru 2023

Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Kementerian Perhubungan mencatat ada sebanyak 10.314.474 orang yang bepergian naik angkutan umum.

Dok.KAI
Ilustrasi penumpang kereta api memadati stasiun pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 10.314.474 penumpang angkutan umum yang bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Menurut data Kemenhub, jumlah tersebut merupakan angka kumulatif penumpang di semua moda transportasi.

Ilustrasi penumpang kereta api saat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Ilustrasi penumpang kereta api saat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. (Dok. KAI)

Data dari Kemenhub didasarkan pada perhitungan selama 15 hari masa pemantauan yaitu mulai 19 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Menurut Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, jumlahnya meningkat tajam jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Libur Nataru tahun 2021 lalu.

Baca juga: Jumlah Penumpang Pesawat Naik saat Libur Nataru, Menhub: Kebangkitan Penerbangan Indonesia

“Jumlah ini meningkat 71,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada libur Nataru tahun lalu yaitu 6.028.618 penumpang,” demikian kaya Adita Irawati di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Melansir situs resmi Kemenhub, jumlah penumpang angkutan umum pada masa Libur Nataru 2023 sudah hampir mendekati jumlah penumpang Nataru sebelum pandemi.

Pada tahun 2019, Kemenhub mencatat sebanyak 13.145.512 penumpang di periode yang sama.

Adapun jumlah kumulatif penumpang tertinggi adalah penumpang angkutan udara sebanyak 3.209.942 penumpang atau meningkat 66,36 persen dari periode yang sama di tahun 2021.

Diikuti angkutan jalan sebanyak 2.250.585 penumpang atau meningkat 66,12 persen.

Beriktunya, ada angkutan penyeberangan sebanyak 2.052.407 penumpang atau meningkat 47,25%.

2 dari 4 halaman

Sementara angkutan kereta api sebanyak 1.988.382 penumpang atau meningkat 173,62% dari periode yang sama tahun 2021, dan angkutan laut sebanyak 813.158 penumpang atau meningkat 30,37%.

Dilaporkan jumlah pergerakan penumpang angkutan umum hingga Senin, 2 Januari 2023 masih cukup tinggi.

Baca juga: Kemenhub Sebut Tidak Ada Pembatasan Mobilitas untuk Libur Nataru & Prediksi 4,7 Juta Orang Bepergian

Tercatat, pergerakan sebanyak 679.338 penumpang di semua moda transportasi.

“Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan hari Minggu (1/1/2023), dengan pergerakan sebanyak 660.502 penumpang,” ucap Adita.

Sementara itu, berdasarkan data pemantauan Jasa Marga (Persero) Tbk di di empat Gerbang Tol Utama hingga Senin (2/1) kemarin, pergerakan kendaraan yang kembali ke wilayah Jabotabek yaitu sebanyak 126.984 kendaraan.

Di sisi lain, ada 109.331 kendaraan yang meninggalkan Jabotabek.

“Dengan adanya peringatan cuaca ekstrem yang terjadi di akhir tahun hingga awal Januari 2023, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, hati-hati, selalu update dengan informasi cuaca terkini, serta tetap mengutamakan aspek keselamatan,” tutur Adita.

Calon penumpang pesawat sedang antri untuk meletakkan bagasi sebelum berangkat ke tempat tujuan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang
Calon penumpang pesawat sedang antri untuk meletakkan bagasi sebelum berangkat ke tempat tujuan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang (Warta Kota/Nur Ichsan)

Pemantauan pergerakan penumpang dan kendaraan dilakukan di 111 terminal, 22 pelabuhan penyeberangan, 51 bandara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, serta 4 gerbang tol.

Kemenhub masih akan terus melakukan pemantauan pergerakan penumpang dan kendaraan di masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 hingga penutupan posko pada 4 Januari 2023.

Baca juga: Kemenhub Bangun dan Kembangkan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Selatan

Antisipasi Cuaca Buruk, Kemenhub Siapkan Kapal Patroli & Imbau Penumpang Patuhi Aturan Keselamatan

3 dari 4 halaman

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan sejumlah langkah mitigasi sebagai langkah antisipasi menyusul adanya prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mempredisksi cuaca ekstrem terjadi pada periode 26 Desember pukul 07.00 WIB hingga 27 Desember 2022 pukul 07.00 WIB.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Mugen S Sartoto menyebutkan bahwa saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia yang tentunya berdampak terhadap keselamatan pelayaran.

Oleh sebab itu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para syahbandar, operator kapal, termasuk nakhoda kapal serta masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran.

"Seluruh Syahbandar, perusahaan pelayaran/angkutan penyeberangan, masyarakat agar mempelajari berita cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG secara periodik setiap 6 (enam) jam," ujar Capt. Mugen dikutip dari siaran pers resmi Kemenhub.

"Dan apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran maka Syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar atau SPB, dan bilamana terdapat pihak manapun yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar," imbuh Capt. Mugen.

Terhadap kegiatan bongkar muat barang agar diawasi secara berkala untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar, muatan dilashing, kapal tidak over draft serta stabilitas kapal tetap baik.

Menteri Perhubungan, Budi Karya lakukan rapa koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan angkutan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Menteri Perhubungan, Budi Karya lakukan rapa koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan angkutan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Dok. Kemenhub)

Baca juga: Simpang Joglo Dibangun, Kemenhub dan Pemkot Solo Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Seluruh operator kapal khususnya Nakhoda agar memperhatikan berita cuaca yg paling update terkait kondisi angin dan ombak serta meminta pertimbangan Syahbandar sebelum kapal berangkat.

Dan dalam hal kapal saat pelayaran mendapati cuaca buruk, agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan.

Nakhoda kapal juga diminta untuk memeriksa kembali kondisi pemuatan termasuk pembagian beban muatan, lashing (ikatan) muatan termasuk muatan berbahaya (jika ada) dan memastikan kapal telah dilengkapi dengan bukti sertifikat keselamatan dalam kondisi laik laut sebelum kapal diberangkatkan.

4 dari 4 halaman

Apabila terjadi kecelakaan kapal agar segera berkoordinasi dengan syahbandar setempat dan melakukan penanggulangan tumpahan minyak di laut dan akibat lain yang ditimbulkan termasuk penundaan dan kegiatan salvage.

"Kami menyiagakan kapal-kapal Patroli serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut," jelas Capt. Mugen.

Capt. Mugen juga mengimbau kepada masyarakat khususnya calon penumpang kapal agar selalu mengikuti aturan keselamatan dan petunjuk dari petugas kapal.

"Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, utamakan keselamatan pelayaran," kata Capt. Mugen.

Ia juga mengimbau agar para calon penumpang kapal tidak memaksakan diri naik ke kapal jika kapal sudah penuh sesuai kapasitas kapal.

"Jangan memaksakan naik ke kapal jika kapal sudah penuh, belilah tiket kapal secara online atau melalui loket resmi di pelabuhan, pastikan membawa barang bawaan secukupnya dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab kita bersama," tutup Capt. Mugen.

Baca juga: Pelaku Usaha Pelayaran Kembangkan Potensi Wisata Bahari, Menhub Siap Beri Dukungan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait Kemenhub, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
libur NatalTahun Baru 2023penumpangKemenhubNataru Adita Irawati
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved